Senin, 07 Desember 2015

MENDAG: EKONOMI RI MASIH BELUM MEMBAIK, NAMUN MASIH ADA HARAPAN

SAVE - Menteri perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong mengaku bahwa dirinya merasa khawatir akan kondisi perekonomian Indonesia sejak tahun 2013. Bahkan pada saat itu beliau masih belum menjabat di pemerintahan.
Hal tersebut diungkapkan lantaran melihat kondisi nilai tukar rupiah yang terus mengalami penurunan terhadap dolar AS, guncangan yang terjadi dalam kondisi perekonomian global, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih belum membaik.
"Saya pribadi terus terang dari 2013 sudah prihatin (dengan kondisi ekonomi RI), saya selalu memperingatkan bahwa ini berat. Saya pesimis rupiah, kondisi global, dan pertumbuhan," ucapnya, Senin (7/12/2015).
Akan tetapi, beliau menuturkan bahwa mulai pertengahan tahun ini kekhawatirannya mulai berubah menjadi harapan. Meski demikian perekonomian Indonesia masih cukup memprihatinkan, namun telah mengalami berbagai peningkatan yang juga diikuti kondisi ekonomi global.
"Memang rupiah masih tertekan, ekonomi masih rawan, masih terjal. Tapi saya melihat bahwa sudah banyak kemajuan, sudah banyak sekali pembenahan," imbuhnya.
Lembong menceritakan, pada dua tahun yang lalu di Eropa terjadi krisis moneter besar-besaran. Bahkan, IMF dan bank dunia harus masuk agar negara lain seperti Portugal, Irlandia, Spanyol tidak semakin memburuk. Saat itu juga kondisi perekonomian di AS masih belum membaik.
Namun krisis moneter tersebut mengharuskan pemerintah di Eropa mulai melakukan perubahan hingga saat ini sudah mulai menemukan kejayaannya kembali. "Dan kita lihat sekarang tumbuh lagi. Spanyol pertumbuhannya tinggi sekali, AS mengikuti dan kemungkinan kedepannya Fed akan naikkan suku bunga. Meski akan tekan kurs kita., tapi juga mencerminkan bahwa ekonomi AS mulai pulih‎," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar