Jumat, 29 Januari 2016

BI: EKONOMI RI DI TAHUN 2015 DIPERKIRAKAN AKAN DI 4,8%

SAVE - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 berada di angka 4,8%. Angka tersebut lebih tinggi dari prediksi Kementerian Keuangan dalam data realisasi APBNP-2015 yang sebesar 4,74%.

Selain itu, BI juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2016akan berada di level 5,2%. Proyeksi tersebut berdasarkan beberapa hal positif yang akan terjadi di tahun 2016 ini.

Salah satunya pengaruh dari membaiknya pertumbuhan ekonomi dunia. Meski perbaikan ekonomi dunia masih belum terlalu kuat.

Dilihat dari sisi internal, ekonomi 2016 akan didorong oleh stimulus fiskal yang lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan, stimulus fiskal yang biasanya terjadi pada pertengahan tahun akan mulai terasa sejak triwulan I.

Relaksasi makro prodensial akan mendukung perbankan dalam penyaluran kredit dan sinyal BI untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter, ini akan memberikan persepsi baik pada dunia usaha untuk kegiatan ekonomi yang lebih baik.  

Kamis, 28 Januari 2016

PEMERINTAH GELAR PERTEMUAN BAHAS SUKU BUNGA

SAVE - Sore ini, Kamis (28/1/2016), pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta beberapa perbankan lainnya mengadakan pertemuan di Istana Negara, yang akan di pimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Pertemuan ini akan membahas mengenai suku bunga, bunga kredit hingga likuiditas perbankan. Ini merupakan pembahasan untuk kesekian kalinya dengan Jokowi.

Pertemuan berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB. Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri seperti Menko Darmin, Menko Politik Hukum dan HAM Luhut Pandjaitan, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil.

Selain itu juga Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua DK OJKMuliaman D Hadad dan Direktur Utama PT Bank BRI Tbk Asmawi Syam, dan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Sulaiman Arif Arianto.

Rapat terbatas ini mengenai perbankan nasional yang intinya melihat seperti apa persiapan perbankan dalam membiayai investasi. Atau kemungkinan presiden juga ingin mendengar bagaimana perkembangan industri ini.

Rabu, 27 Januari 2016

MENKEU: RI AKAN MASUK SEBAGAI PEREKONOMIAN TERBESAR KE-10 DI DUNIA













SAVE - Bambang Brodjonegoro, seorang Menteri Keuangan (Menkeu) meyakini dalam beberapa tahun kedepan Indonesia dapat masuk menjadi 10 besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Sejauh ini tingkat perekonomian terbesar pertama di dunia masih diduduki oleh Amerika Serikat, hal ini tercermin dari tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Paman Sam ini. Dan terbesar kedua yaitu China, yang pertumbuhan ekonominya tengah mengalami perlambatan.

Di tahun lalu, China hanya tumbuh di angka 6,9%. Walaupun demikian, Bambang optimis dalam beberapa tahun ke depan China justru akan mendahului AS dan menjadi negara dengan tingkat PDB terbesar di dunia.

Sementara Indonesia saat ini masih berada di urutan ke-15 negara dengan tingkat perekonomian terbesar di dunia. Namun, dalam beberapa waktu ke depan Indonesia akan mampu masuk dalam jajaran 10 besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Strategi dari sisi pertumbuhan yaitu bagaimana meningkatkan nominal (PDB) seperti yang dilakukan Tiongkok. Saat ini Indonesia berada diperingkat 15, dan berpotensi akan berada di urutan ke-10.

Selasa, 26 Januari 2016

PENURUNAN HARGA KOMODITAS BERDAMPAK PADA EKONOMI RI

SAVE - Hary Tanoesoedibjo, seorang Chief Executive (CEO) MNC Group menilai, di tahun ini kondisi perekonomian Indonesia masih belum membaik dan mengalami ketidakpastian. Lantaran, terus menurunnya harga komoditas di pasar global, sementara ekonomi Indonesia hanya mengandalkan komoditas dan kekayaan sumber daya alam (SDA).

Saat ini tren penurunan harga minyak dunia berada di bawah US$30/barel. Berarti, komoditas seperti baru bara, kelapa sawit, karet dan lainnya masih belum mampu untuk mengalami peningkatan.

Perekonomian Indonesia sangat kuat di komoditas, hal tersebut mengakibatkan penghasilan di komoditas akan terus merosot sehingga mempengaruhi ekspor.

Untuk mengaktifkan pertumbuhan ekonomi nasioanl dibutuhkan investasi. Sementara untuk mendatangkan investasi dari luar negeri (foreign direct investment/FDI) merupakan pekerjaan yang sulit.

Ekonomi luar negeri juga mengalami slowdown, seperti China yang mengalami pertumbuhan terendah selama 25 tahun terakhir di 6,9%.

Untuk menarik investasi dari luar negeri masuk ke Indonesia tidak semudah yang dibayangkan. Saat ini, investor kembali ke masa wait and see bagaimana perkembangan ekonomi di Indonesia selanjutnya.

Selain itu, dari sisi perpajakan, pemerintah akan mengahadapi sejumlah tantangan untuk meningkatkan penerimaan pajak. Sebab, dengan kondisi ekonomi saat ini, penerimaan dari wajib pajak yang sudah rutin pun akan mulai menurun.

Oleh karena itu, Indonesia merupakan perekonomian yang memiliki banyak tantangan.

Senin, 25 Januari 2016

KURS RUPIAH AKAN MEMBAIK DI SEMESTER KEDUA 2016

SAVE - Bank Indonesia (BI) meyakini sepanjang tahun 2016 nilaitukar rupiah tidak akan mengalami penurunan tajam, lantaran mulai berkurangnya tekanan eksternal dan prospek baik dari berlanjutnya pemulihan ekonomi Indonesia.

Berkurangnya tekanan eksternal dan perbaikan ekonomi domestik, mampu membuat kurs rupiah akan mulai membaik pada semester pertama, dan menguat di semester kedua 2016.

Tekanan eksternal berasal dari rencana kenaikan suku bunga The Fed yang sejauh ini dapat diantisipasi. Dari proyeksi BI, kenaikan suku bunga The Fed akan terjadi empat kali di setiap akhir triwulan dengan tambahan besaran 100 basis poin.

Sementara pasar ‘radingnya’ 50 basis poin di Maret dan Juni 2016. Jadi kemungkinan tekanan eksternalnya lebih kecil. Tekanan eksternal berasal dari ekonomi China (Tiongkok), bank sentral Tiongkok (PBoC) kemungkinan masih akan tetap menjaga stabilitas mata uang yuan di pasar keuangan, dan tidak akan melakukan devaluasi yang berlebihan.

Walaupun demikian, sumber-sumber tekanan dari eksternal yang dapat menekan pasar keuangan domestik memang masih ada. Namun perbaikan struktual ekonomi domestik akan meyakinkan investor untuk menanam sahamnya di pasar keungan Indonesia.

Tekanan eksternal yang mulai berkurang kemungkinan mampu mendorong kurs rupiah kembali stabil di awal tahun 2016. Sementara manfaat dari stimulus fiskal, pelonggaran kebijakan moneter, dan percepatan realisasi belanja modal pemerintah, akan mendongkrak penguatan nilai tukar rupiah di semester kedua 2016.

Pada asumsi awal BI, dan juga asumsi yang tertuang di APBN 2016, BI memprediksi nilai tukar rupiah tahun ini sebesar Rp13.900/US$. Sementara BI mentargetkan laju inflasi sebesar 4,3% dan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 hingga 5,6%.

Jumat, 22 Januari 2016

HARGA MINYAK ANJLOK, INI MOMEN TEPAT MUSNAHKAN PREMIUM














SAVE - Faisal Basri, Ekonom Universitas Indonesia (UI) menilai, hargaminyak dunia yang mengalami penurunan di indeks pasar global bisa dijadikan momentum yang tepat untuk menghilangkan bahan baker minyak (BBM) jenis premium.

Menurut Faizal, pergerakan harga minyak dunia untuk west texas intermediate (WTI) hari ini berada di sekitar US$29,87/barel dan untuk minyak mentah brent sebesar US$29,25/barel. Posisi tersebut merupakan terendah sejak 12 tahun terakhir.

Namun kita tidak sepenuhnya menikmati penurunan harga minyak dunia, sebab meskipun sudah diturunkan harga premium saat ini Rp7.050. Itu premium RON 88, ucapnya, Jumat (22/1/2016).

Sementara, di Malaysia harga BBM berkadar RON 95 hanya Rp5.916/liter. Jadi tidak masuk akal jika premium yang kadar RON-nya lebih rendah dihargai lebih mahal di banding RON 95 di Malaysia.

Oleh karena itu, inilah saat yang  tepat untuk menghilangkan premium dan berpindah ke pertamax dengan harga yang lebih murah dari premium saat ini.

SIANG INI IHSG MEMBAIK, RUPIAH DI Rp13.800-AN

SAVE - Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang hari ini terus mengalami tren penguatan terhadap dolar AS sejak sesi pembukaan di sekitar Rp13.800-an, hal ini juga diikuti oleh membaiknya laju IHSG.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah siang ini berada di posisi Rp13.863/US$. Angka ini menguat sebesar 43 poin jika dibnadingkan dengan penutupan kemarin sore di posisi Rp13.906/US$.

Dan tercatat oleh data Yahoo Finance, posisi rupiah saat ini berada di Rp13.875/US$, sementara pergerakan setiap harinya berada di sekitar posisi Rp13.850 hingga Rp13.880/US$. Angka tersebut membaik 45 poin dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp13.905/US$.

Berdasarkan Jisdor BI rate, hingga siang ini rupiah masih membaik di posisi Rp13.874/US$, dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp13.899/US$.

Sementara IHSG pada perdagangan sesi I membaik sejak pembukaan pagi tadi di zona hijau dengan kenaikan 36,21 poin atau 0,82% menjadi 4.450,34, dan ditutup naik 10,21 poin atau 0,23% menjadi 4.424,33.   

IHSG MEMBAIK BERSAMAAN DENGAN MINYAK MENTAH


SAVE – IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat, 22 Januari 2016 dibuka menguat 32.30 poin atau 0.73% ke 4,446.42.

Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melemah 13.86 poin atau 0.31% ke 4,414.13. Pada saat yang bersamaan juga di penutupan kemarin, harga minyak mentah juga merosot.

Pada awal pembukaan perdagangan, minyak mentah sempat menguat namun menjelang penutupan mendadak merah, tapi pada akhirnya menyak ditutup menguat 4.18%.

Analis teknikal dari Reuters, Wang Tao, mengatakan, harga WTI (West Texas Intermediate) naik 17 sen menjadi USD 29.70 per barel pada pukul 02:06 GMT.

Sementara untuk harga minyak brent naik 24 sen menjadi USD 29.49 per barel. Harga minyak brent juga menjauhi posisi terendah dalam 12 tahun terakhir yang sempat berada pada harga USD 27.10 per barelnya.

Menurut data dari EIA (Administrasi Informasi Energi), persedian minyak mentah AS naik 4 juta barel pekan lalu. Data ini melebihi ekspektasi dari analis yang memperkirakan kenaikan sebanyak 2.8 juta barel.




posted by: SAVEMONEYCHANGER


Kamis, 21 Januari 2016

TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI INDIA DI ANGKA 9%












SAVEIndia merupakan negara dengan perekonomian tercepat di dunia, hal ini membuat pemerintah negara tersebut menargetkan pertumbuhan ekonomi India akan tumbuh di sekitar 9%.

Pertumbuhan ekonomi India kemungkinan dapat tumbuh di angka 9% per tahun, karena saat ini kondisi negara tersebut merupakan yang tepat.

Data resmi menunjukan, PDB India tumbuh sebesar 7,4% pada kuartal yang ditutup 30 September 2015.

Seperti diketahui, saat ini India melampaui China, walaupun mengalami penurunan di sejumlah sektor, termasuk industri baja.

Di sisi lain, negara juga telah diuntungkan dari harga minyak dunia yang semakin menurun tajam, membantu pemerintah mengurangi subsidi bahan baker yang mahal.

Penghematan ini akan memastikan pemerindah dalam mengarahkan belanja lebih lanjut terhadap infrastruktur dan jaringan jalan di seluruh negeri.

Sektor perbankan juga harus di tangani, karena sejumlah bank India telah terimbas harga komoditas.

Selain itu pemerintah juga berada di bawah tekanan untuk menyelesaikan rencana memodernisasi pajak barang dan jasa India, yang akan mendorong kelancaran perdagangan dan standarisasi biaya.

AKIBAT PENURUNAN HARGA MINYAK, MATA UANG RUSIA ANJLOK HINGGA KE TINGKAT TERENDAH

SAVE - Nilai tukar mata uang Rusia atau ruble mengalami penurunan hingga ke posisi terendahnya sepanjang zaman. Kemarin Rabu (20/1/2016) waktu Rusia, nilai ruble anjlok 4%, manjadi 82 ruble/US$. Hal ini seiring dengan lesunya ekonomi yang terjadi.

Akibat anjloknya harga minyak yang menembus hingga ke bawah US$27/barel atau terendah sejak September 2003, membuat nilai tukar ruble mengalami penurunan. Pergerakan ruble ini memang sering mengikuti pergerakan harga minyak, lantaran ekonomi Rusia bergantung pada ekspor sektor energi.

Lebih dari 50% porsi ekspor minyak dan gas kepada pendapatan pemerintah Rusia.

Penurunan harga minyak seperti saat ini merupakan bencana bagi Rusia. Anggaran negara tersebut bisa seimbang jika harga minyak berada di US$82/barel.

Penurunan harga minyak juga menyebabkan proyeksi ekonomi Rusia semakin memburuk.

Namun sejumlah petinggi perusahaan di Rusia meyakini bahwa nilai tukar ruble akan kembali membaik.

Akibat penurunan ruble ini membuat harga-harga semakin meningkat. Inflasi sepanjang 2015 mencapai 12,5%, sementara pendapatan masyarakat menurun.

Data statistik resmi menyatakan, sejumlah 20 juta penduduk Rusia atau 14% dari populasi hidup dalam kemiskinan. Jumlah ini meningkat dari 16 juta penduduk di 2014. 

Rabu, 20 Januari 2016

IMF: EKONOMI DUNIA MASIH BELUM STABIL DI 2016, TUMBUH DI 3,4%


SAVE - Lembaga moneter internasional atau IMF, telah melakukan penurunan terhadap prediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun ini dari 0,2% menjadi 3,4%.

Dan di tahun 2017 mendatang, IMF memperkirakan pergerakan pertumbuhan ekonomi akan berada di 3,6%.

Beberapa risiko telah diperingatkan oleh IMF mengenai kondisi ekonomi dunia. Ada beberapa langkah yang dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia keluar jalur.

Setelah krisis keuangan 2008 perbaikan ekonomi juga masih terus berlanjut. Akan tetapi untuk negara kaya, pertumbuhan tidak bisa meningkat dan tidak menyeluruh.

Di tahun ini, ada 3 negara maju yang pertumbuhan ekonominya bisa tumbuh di atas 2% yaitu, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Spanyol.

Pertumbuhan ekonomi Inggris ditahun ini diperkiran masih akan berada di angka 2,2%.

Sementara sejumlah negara berkembang pertumbuhan ekonominya diperkirakan masih akan menurun. Seperti Brazil, yang pertumbuhan ekonominya diperkirakan minus 3,5% di tahun ini, dan 0% di 2017. Hal ini disebabkan karena belum adanya kepastian kondisi politik akibat korupsi di Petrobas, perusahaan minyak negeri samba tersebut.

Rusia juga terimbas turunnya harga minyak, ekonominya juga akan kejatuhan di tahun ini. Lantaran negara ini lebih banyak mengandalkan perekonomiannya dari ekspor minyak. Dari prediksi IMF, Rusia masih akan lesu.

Sejumlah perekonomian negara eksportir minyak juga akan mengalami kejatuhan di tahun ini. Besarnya bunga pinjaman dan rendahnya harga komoditas juga ikut mempengaruhi perekonomian sejumlah negara di Afrika, seperti Nigeria, dan Angola, yang merupakan eksportir minyak Afrika Selatan.

Akibat adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan risiko bunga pinjaman meningkat. Ini yang membuat suku bunga acuan di sejumlah negara mengalami kenaikan dan berimbas pada kenaikan bunga kredit perbankan.

Di tahun ini perekonomian China juga akan mengalami perlambatan. Kondisi ini akan berdampak pada menurunnya harga komoditas, lantaran menurunnya permintaan dari China. Dan diperkirakan akan tumbuh di 6,3% dan 6% di 2017.

Selain itu, bank sentral AS yang berencana akan menaikan suku bunganya di tahun ini juga menjadi risiko di sejumlah negara. Sebab kenaikan ini dapat memperkuat dolar AS.

Selasa, 19 Januari 2016

TRANSAKSI MENGGUNAKAN RENMINBI KURANGI KETERGANTUNGAN USD












SAVE - Proses menggunakan mata uang renminbi sebagai alat tukar transaksi perdagangan antar Indonesia ke China masih terus dilakukan.

Namun, negosiasinya hanya dilakukan antara Bank Indonesia dengan bank sentral China.

Sistem kerja sama menggunakan mata uang Renminbi rencananya kedua negara akan dibentuk bilateral currency swap agreement (BCSA). Sistem ini sebelumnya digunakan pada dukungan likuiditas dari China untuk Indonesia sebesar 5 miliar dolar AS, dan tambahan untuk dukungan sebelumnya sebesar 15 miliar dolar AS.

Namun masih belum ditentukan berapa porsi transaksi Indonesia ke China yang dapat dikonverensi menggunakan mata uang renminbi, untuk mengurangi ketergantungan menggunakan dolar AS.

Harapannya transaksi perdagangan dalam jumlah signifikan dapat berpindah dari dolar AS ke renminbi.

Saat ini impor Indonesia dari China sudah mencapai 30 miliar dolar AS/tahun. Ada ruang penghematan dolar AS yang lumayan besar. Jika sepertiganya menggunakan renminbi, maka bisa mengurangi permintaan dolar hingga 10 miliar dolar AS.  

Senin, 18 Januari 2016

HARGA EMAS ANTAM NAIK MENJADI Rp545.000/gram

SAVEHari ini, Logam mulai milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjual harga emas batangan dibuka meningkat Rp2.000/gram.

Berdasarkan situs perdagangan Logam Mulia Antam, Senin (18/1/2016), harga emas batangan pecahan 1 gram, dibuka di posisi Rp545.000/gram, angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan akhir minggu lalu di Rp543.000/gram.

Sementara harga buyback oleh emiten berkode ANTM itu naik Rp6.000/gram menjadi Rp486.000/gram, dibandingkan dengan akhir minggu lalu di Rp480.000/gram.

Berikut ini adalah daftar harga emas Antam:

-500 gram Rp252.800.000
-250 gram Rp126.500.000
-100 gram Rp50.650.000
-50 gram Rp25.350.000
-25 gram Rp12.700.000
-10 gram Rp5.110.000
-5 gram Rp2.580.000
-1 gram Rp545.000  

Jumat, 15 Januari 2016

9 KOMODITI EKSPOR MENINGKAT

SAVE - Dari besarnya defisit pada perdagangan bulan Desember 2015 yang mencapai sebesar US$3,5 miliar, ada 9 komoditi ekspor yang mengalami peningkatan dan flat dari jumlah 22 komoditi yang tercatat.

Sisanya mengalami penurunan namun tidak terlalu tinggi di bulan tersebut. Sementara untuk komoditi gula yang masuk dalam 9 komoditi tersebut, ekspornya bergerak cenderung stagnan dan tidak bergerak naik turun.

Jika dibandingkan dengan November 2015 kopra meningkat 6,65%. Dan palm oil bertambah 1,25%, palm kernel oil naik 7,65%, sedangkan lobster meningkat 0,7%, rambek naik 2,46%, alumunium meningkat 1,98%, soy bean oil naik 4,82%, dan soy bean 2,99%.

Dan untuk komoditi yang mengalami penurunan yaitu, kakao, fish, shrimp, cooper, gold, nikel, silver, tin, dan zink.

Di tahun lalu meningkat 13,65%. Namun 21 komoditas lainnya mengalami penurunan lebih dari 10%. Hal ini disebabkan karena penurunan harga, volume nya masih tinggi.

Kamis, 14 Januari 2016

ADA LEDAKAN BOM, RUPIAH SEMAKIN TERPURUK

SAVE - Pada perdagangan siang hari ini, nilai tukar rupiah semakin loyo terhadap dolar AS hingga mendekati posisi Rp14.000/US$, hal ini juga di alami oleh pergerakan IHSG yang berada di zona merah.

Berdasarkan data Yahoo Finance, siang ini rupiah berada di posisi Rp13.960/US$, dan pergerakan setiap harinya berada di sekitar posisi Rp13.850 hingga Rp13.960/US$. Angka tersebut jeblok sebesar 140 poin jika dibandingkan dengan posisi kemrin di Rp13.820/US$.

Dan tercatat dari Bloomberg, rupiah hingga siang ini berada di posisi Rp13.957/US$, menurun 122 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp13.835/US$.

Sementara berdasarkan Jisdor BI, rupiah berada di posisi Rp13.877/US$, angka ini masih terbilang memburuk dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp13.861/US$.

Pada perdagangan sesi I hari ini, IHSG ditutup merosot atau menurun 67,01 poin atau 1,48% menjadi 4.470, 17 mengikuti jatuhnya bursa Asia. Sedangakan pagi tadi IHSG dibuka menurun 52,35 poin atau 1,15% menjadi 4.484,83. 

TEROR DI SARINAH, IHSG MEROSOT TAJAM


SAVE - Aksi terorisme yang terjadi pada sekitar pukul 10:40 WIB di kawasan Sarinah - Thamrin Jakarta Pusat membuat Indonesia menjadi sorotan dunia saat ini.

Disebutkan bahwa kejadian tersebut sudah memakan 6 korban jiwa, 3 orang warga sipil dan 3 orang polisi.

Laporan terkini menyebutkan bahwa beberapa orang yang merupakan tersangka melarikan diri ke arah Palmerah dan sudah dalam proses pengejaran oleh petugas.

Presiden Joko Widodo mengecam keras aksi pengeboman di Sarinah - Thamrin ini. Presiden juga mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak takut terhadap aksi teror berikut.

"Kita nggak boleh kalah dari aksi teror seperti ini."

Ungkap Jokowi yang saat ini sedang berada di Majalengka, Jawa Barat.

Presiden sudah memerintahkan Menkopolhukam Luhut Panjaitan untuk segera menangkap pelaku dan seluruh jaringan yang terlibat di dalamnya.

Akibat dari kejadian ini IHSG merosot tajam diakhir sesi I, melemah sebanyak  1.72% atau 77.86 ke level  4,459.32 yang pada awalnya dibuka pada level 4,492.78.



posted by: SAVEMONEYCHANGER

Rabu, 13 Januari 2016

PENGUATAN DOLAR AS BIKIN EMAS MENURUN

SAVE - Pada perdagangan kemarin, Selasa (13/1/2016), emas berjangka di divisi COMEX New York Marcantile Exchange ditutup mengalami penurunan, hal ini sejalan dengan meningkatnya dolar AS dan membaiknya pasar global.

Di bulan Februari kontrak emas yang lebih sering di gunakan untuk pengirimin mengalami penurunan 11 dollar AS atau 1% menjadi 1.085,20 dollar AS/ounce.

Sementara kemarin, logam mulia berada di bawah tekanan lantaran pembalikan arah meningkat nya saham Eropa setelah pasar sempat mengalami gunjangan selama satu minggu.

Indeks FTSE 100, indikator utama pasar saham Inggris kemarin, meningkat 0,98%, indeks CAC 40 Prencis naik 1,53%, dan untuk indeks DAX 30 Jerman berambah 1,63%.

Biasanya ketika ekuitas mencatat kerugian maka logam mulai meningkat, karena para investor mencari asset yang lebih aman.

Dolar AS mengalami peningkatan 0,06% menjadi 98,88. 

HARGA MINYAK DUNIA SEMAKIN MENGALIR


SAVE - Untuk pertama kalinya sejak 12 tahun terakhir, harga minyak dunia menyentuh pada level yang membuat banyak perusahaan di AS kebakaran jenggot. Harga minyak turun hingga berada pada level di bawah 30 dollar AS per barel.

Penurunan ini dikarenakan oleh kekhawatiran akan kelebihan pasokan dan permintaan yang berkurang dari Cina sebagai konsumen nomor 2 di dunia.

Harga untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun hingga berada di harga USD29.93 per barel. Ini merupakan titik terendah sejak Desember 2003.

Beberapa pakar analisis memberikan peringatan bahwa, harga minyak mentah bisa terjun hingga di bawah level USD20 per barel.



Selasa, 12 Januari 2016

RINGGIT MALAYSIA SEMAKIN LESU

SAVE - Hari ini, Selasa 12 Januari 2016, kondisi ringgit Malaysia terus mengalami penurunan. pada pukul 14.00 waktu Kuala Lumpur, penurunan ringgit sudah mencapai 0,6% menjadi 4,4045/US$.

Penurunan ringgit lantaran terimbas anjloknya harga minyak Brent ke posisi terendahnya dalam 11 tahun terakhir.

Najib Razak, Perdana Menteri Malaysia harus mereview kembali anggaran belanja negara, akibat anjloknya harga minyak Brent.

Menurut Menteri Pertanian dan Komoditas Malaysia Douglas Uggah Embas pada minggu lalu, setiap harga minyak yang mengalami penurunan sebesar 1 dollar AS, Malaysia berisiko akan kehilangan sekitar 300 juta ringgit atau 68 juta dollar AS.

Penurunan harga minyak dan belum adanya kepastian pada ekonomi China manjadi faktor yang membebankan ringgit. Jika hal ini terus berlangsung pergerakan ringgit akan semakin menurun ke posisi 4,45/US$ dalam waktu dekat.

Sepanjang 2016, harga minyak sudah mengalami penurunan sebesar 17% menjadi 30,66 dollar AS/barel. Jika digabungkan dengan penurunan 2015, total penurunan harga minyak sudah mencapai 35%.    

DOLLAR AS STABIL, RUPIAH KETAR-KETIR


SAVE - Pada hari ini Selasa, 12 Januari 2016, nilai tukar rupiah dibuka melemah di tengah kestabilan dollar AS terhadap beberapa mata uang dunia lainnya.

Berdasarkan data bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka pada level 13,898 per dollar AS. Posisi ini dinilai memburuk bila dibandingkan dengan penutupan kemarin pada level  13,861 per dollar AS.

Berdasarkan Yahoo Finance, posisi rupiah juga dicatat menurun sebanyak 15 poin dari 13,840 per dollar AS menjadi 13,855 per dollar AS.

Sedangkan berdasarkan dari data Jisdor BI, pada level 13,835 per dollar AS. Posisi ini menguat dari penutupan kemarin di level 13,935 per dollar AS.

Perhatian investor masih terhadap yuan, yang mungkin masih bisa melemah setelah Bank Sentral Cina menetapkan tingkat titik tengah harian yang lebih tinggi untuk hari kedua kemarin.


Renacana Bank Sentral Cina adalah untuk menjaga yuan tetap stabil terhadap beberapa mata uang dunai, dan fluktuasi yuan terhadap dollar AS akan meningkat.




posted by: SAVEMONEYCHANGER

Senin, 11 Januari 2016

DOLAR AS BALIK ARAH MENURUN, MESKI BELUM BERANJAK DARI LEVEL Rp13.900-AN

SAVE - Sore hari ini, pergerakan dolar AS mulai menurun setelah sempat mengalami peningkatan hingga ke posisi tertingginya di Rp13.943, mata uang paman Sam ini balik arah penurunan.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Senin (11/1/2016), sore hari ini dolar AS sempat bergerak menurun hingga ke posisi terendahnya di Rp13.910. Hingga pukul 15.08 WIB, pergerakan dolar AS berada di posisi Rp13.925.

Pergerakan mata uang Paman Sam ini terus bergerak variatif. Meski demikian pergerakan rupiah juga masih mengalami penurunan terhadap dolar AS.

Ada beberapa faktor ekonomi global yang terus memberikan pengaruh terhadap pergerkan rupiah, di antaranya seperti, bank sentral AS dalam menaikan tingkat suku bunganya, menurunnya harga minyak dan penurunan ekonomi China yang juga menekan laju rupiah.

RATE RUPIAH MAKIN MENDEKATI LEVEL 14,000 PER USD


SAVE - Pagi ini rupiah masih tertekan oleh dollar AS yang semakin menguat. Kekuatan ini mendapat dukungan dari ekonomi China yang masih mengalami keterpurukan. Kisaran pergerakan dollar AS saat ini berkisar di 13,900 rupiah / USD. Devaluasi yuan masih menjadi topik yang memberikan teror untuk Indonesia. 

Pagi ini rupiah mengalami penurunan 15 poin atau 0.1% menjadi 13,940/USD. Adapun titik tertinggi berada pada 13,965/USD dan terendah pada titik 13,925/USD.

"Jika sudah ada devaluasi, kemungkinan rupiah akan melemah dan menyentuh titik 14,900 s/d 15,100 per USD" Edwin Sebayang (Head Analysis MNC Securities) menuturkan.



posted by: SAVEMONEYCHANGER

Jumat, 08 Januari 2016

DI AWAL TAHUN INI BURSA GLOBAL MEMBURUK


SAVE - Di awal tahun 2016 ini bursa saham global masih betahan di posisi negative.

The S&P Global Broad Market Index, merupakan alat yang dapat menunjukan besarnya gejolak bursa yang terjadi di awal tahun ini.

The S&P Global Broad Market Index, indicator performa bursa global menujukan nilai pasar mengalami penurunan sebesar 2,23 triliun dolar AS di tahun 2016 ini.

Menurunnya nilai pasar tersebut disebabkan karena adanya penurunan bursa saham China dan merosotnya harga minyak dan geopolitik yang semakin memanas di Timur Tengah dan percobaan nuklir Korea Utara.

Di belahan Benua Biru, Eropa, atau Jerman, indeks GermanDAX mengalami penurunan 7%.

Indeks Shanghai Composite mengalami penurunan paling tajam sebesar 15% dalam minggu ini.

Selain itu, transaksi di bursa China juga mengalami suspensi hingga dua kali dalam seminggu ini, lantaran indeksnya sudah mengalami penurunan lebih dari 7%.

Kondisi pasar overnight Asia dan data upah non-pertanian (nonfarm payrolls) AS akan diumumkan jumat ini, kemungkinan dapat menentukan pergerakan bursa saham di minggu ini.  

Kamis, 07 Januari 2016

AKIBAT DEVALUASI YUAN, BURSA TOKYO ANJLOK TERENDAH SEJAK TIGA BULAN TERAKHIR

SAVE - Hari ini, Kamis (7/1/2016), sejumlah saham di bursa Tokyo mengalami penurunan hingga ke tingkat terendahnya dalam tiga bulan.

Hal tersebut terjadi setelah perdagangan saham di bursa di Tiongkok yang sengaja melakukan devaluasi mata uang yuan. Terjadinya hal tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang ekonomi China.

Pada penutupan indeks acuan Nikkei mengalami penurunan 2,33% atau 423,98 poin menjadi 17.767,34, angka tersebut merupakan tingkal terendah sejak awal Oktober 2015 lalu.

Sementara untuk indeks Topix dari seluruh saham papua utama ditutup jatuh hingga 2,08% atau 30,90 poin menjadi 1.457,94.

Sebelumnya, bank sentral China ini telah memotong kembali nilai tukar yuan. Hari ini penurunan yuan merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2015 lalu.

Hal ini membuat pasar saham China ditutup lewat 30 menit setelah pasar di buka. Sedangakan pasar saham Asia satu per satu mulai mengalami penurunan.

Hari ini, Kamis (7/1/2016), People’s Bank of China (PBoC) telah mematok nilai tukar yuan di posisi 6,5646/US$. Angka tersebut lebih memburuk 0,51% dari penetapan hari sebelumnya.

Nilai penurunan yaun ini merupakan perubahan terbesar sejak 13 Agustus 2015 lalu. Yaun China ditutup berada di posisi 6,555/US$, pada Rabu (6/1/2016).

PASAR SAHAM CINA SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA


SAVE - Saat ini pasar sedang mengamati perekonomian Cina yang meluncur tajam. Akibat jatuh terlalu dalam, pasar saham Cina disuspensi dari semua perdagangan. Ini merupakan kali kedua Cina di suspensi dalam minggu ini.

Melemahnya pasar saham Asia sudah terjadi sejak kekhawatiran akan perekonomian Cina dan juga penurunan harga minyak mentah.

Bank Rakyat Cina (PBOC) mencatat yuan diperdagangkan di 6.5646 per USD, angka ini 0.5% lebih rendah dari level sebelumnya, penurunan terbesar sejak devaluasi pertengahan Agustus. Jika berlanjut terus, spekulasi akan berkembang dan memacu arus keluar investasi dari Cina.

Data dari Caixin non-manufactur Purchasing Managers Index pun memperparah keadaan. Tercatat, ukuran aktivitas untuk sektor jasa menunjukan perlambatan laju.



posted by: SAVEMONEYCHANGER

KETERPURUKAN CINA MASIH MENJADI SOROTAN


SAVE - Pada hari Kamis, saham Asia menyentuh level terendahnya dalam tiga bulan awal dikarenakan kekhawatiran pasar terhadap perekonomian Cina. Kekhawatiran investor semakin nyata dengan aktifitas yuan yang merosot tajam.

Pasar keuangan takut, dengan merosotnya yuan mungkin dapat diartikan perekonomian Cina yang masih berpotensi melemah lebih dari yang mereka bayangkan.

Tanggapan seperti ini dapat memicu gelombang devaluasi kompetitif di Asia dan negara-negara utama lainnya.



posted by: SAVEMONEYCHANGER

Rabu, 06 Januari 2016

HARGA MINYAK MENTAH TERUS MELUNCUR


SAVE - Pada penutupan perdagangan Selasa kemarin, harga minyak mentah memperpanjang proses penurunannya waktu setempat. Pasar lebih mengkhawatirkan kelebihan pasokan minyak mentah global ketimbang permasalahan antara Arab - Iran.

Untuk jenis minyak Light Sweet atau West Texas Intermediate periode pengiriman Februari, harga minyak menurun 79 sen menjadi 35.97 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan untuk jenis Brent North Sea, periode pengiriman Februari, kehilangan 80 sen menjadi 36.42 dollar AS per barel.

Menurunnya harga minyak juga disebabkan oleh menguatnya harga Dollar AS. Hal ini membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dollar lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.



posted by: SAVEMONEYCHANGER

YEN SEBAGAI SOLUSI TERBAIK SAAT INI


SAVE - Para investor sekarang cenderung untuk memilih Yen Jepang sebagai aset aman mereka dikarenakan pandangan melemahnya ekonomi China dan isu akan diadakannya percobaan nuklir di Korea Utara.

Yen meningkat sebanyak 0.6% menjadi 118.35 Dollar AS, level tertinggi sejak 15 Oktober. Sedangkan terhadap Euro, naik menjadi 127.435 per Euro. Level terkuat sejak April tahun lalu.

Pembelian Yen dimulai sejak penutupan pasar oleh Bank Sentral China Selasa kemarin. Hal ini memicu munculnya spekulasi bahwa ekonomi Cina yang lemah memicu penurunan nilai Yuan.

Dengan segala hal yang terjadi pada pasar global saat ini, maka investor memilih Yen sebagai aset aman mereka karena keberadaannya yang tidak terguncang dengan keadaan sekarang.


posted by: SAVEMONEYCHANGER

UPDATE BURSA GLOBAL 6 JANUARI 2016


SAVE - Pada hari Selasa, bursa global bergerak datar pasca pencatatan kinerja Januari terburuk dalam beberapa tahun akibat kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global. Hal ini juga menyebabkan investor memburu aset-aset yang relatif aman resiko, seperti emas dan juga yen.

Kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi di Cina, sebagai konsumen minyak terbesar kedua dunia, ikut menekan harga minyak. Berita bahwa volume angkutan barang kereta api Cina mencatat penurunan tahunan terbesar pada tahun 2015 menambah kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Pasar minyak sebagian besar mengabaikan meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah. Pada hari Selasa, Kuwait memanggil pulang duta besarnya untuk Iran setelah serangan terhadap Saudi oleh pengunjuk rasa Iran, kantor berita KUNA melaporkan. Sementara itu, area 50% retracement of wave (15942 – 17977) di sekitar 1960 masih efektif menahan tekanan Dow, dan jika ini berlanjut maka rebound berpotensi berkembang.




posted by: SAVEMONEYCHANGER

Selasa, 05 Januari 2016

KRISIS TIMUR TENGAH IKUT TEKAN RUPIAH


SAVE - Akibat ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, Rupiah semakin terpuruk terhadap Dollar AS. Konflik Timur Tengah membuat Dollar AS menguat dan menekan semua mata uang dunia.

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS berada pada level 13,931 per Dollar AS pada Selasa 5/1/2016. Level tersebut melemah jika dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang berada pada level  13,898 per Dollar AS. Sumber data dari Jisdor BI.

Namun menurut Bloomberg, level pembukaan Rupiah terhadap Dollar AS adalah pada 13,963 per Dollar AS. Melemah jika dibandingkan pada perdagangan sehari sebelumnya yang berada pada level 13,943 per Dollar AS. Rupiah mengalami sedikit penguatan pada siang hari ke level 13,824 per Dollar AS.



posted by: SAVEMONEYCHANGER

CHINA KEMBALI MELAKUKAN DEVALUASI YUAN, DAN TERENDAH SEJAK TAHUN 2011

SAVE - Bank sentral China kembali melakukan penurunan nilai tukar yuan terhadap dolar AS. Saat ini nilai satu dolar AS sama dengan 6,5 yuan.

Posisi nilai mata uang tirai bambu ini terendah sejak empat setengah tahun terakhir atau sekitar tahun 2011 lalu.

Saat ini The People’s Bank of China (PBoC) sedang melakukan upaya agar mata uang yuan lebih ‘market friendly’ atau lebih jelasnya jika di pasar nilainya lebih bersahat.

Beberapa waktu lalu, Dana Moneter Internasional atau Internasional Monetary Fund (IMF) telah memasukan yuan sebagai mata uang internasional, yang setara dengan dolar AS dan euro. Akan tetapi, masih ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum mata uang yuan disahkan.

Walaupun demikian, pergerakan mata uang yuan masih akan terus diamati oleh bank sentral China. Setiap harinya renminbi hanya dapat bergerak naik-turun maksimal 2% saja.

Kemarin PBoC menetapkan dolar AS sejajar 6,5 yuan atau pada system perdagangan valuta asing China merupakan terendah sejak 24 Mei 2011.

Hal ini buka pertama kalinya PBoC melakukan penurunan mata uangnya. Pada bulan Agustus lalu, mata uang yuan mendadak anjlok sebesar 5% terhadap dolar hanya dalam satu minggu. Hal ini membuat kekhawatiran di pasar keuangan dunia.

Demi meningkatkan daya saing ekspornya China sengaja menjatuhkan mata uangnya yuan. Dalam beberapa tahun terakhir ini ekonomi China sudah mengalami perlambatan.

“Tren penurunan yuan berlanjut di awal tahun ini sejalan dengan rencana The People’s Bank of China,” ucap Eddie Cheung, analis valas dari Standard Chartered cabang Hong Kong, Selasa (5/1/2016).

“Dikuartal pertama penurunan yuan akan semakin dalam,” tambahnya.  

IHSG MASIH AKAN TERUS LAKUKAN KOREKSI


SAVE - IHSG masih akan melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penyebabnya masih sama, yaitu konflik Timur Tengah dan bursa saham Asia.

Lanjar Nafi, analisis dari PT. Reliances Securities menegaskan bahwa IHSG masih akan melakukan koreksi besar pada titik 4,470-4,560.

Turunnya IHSG sebesar 1.46% ke titik 4,525 pada hari Senin, 4 Januari 2016 disebabkan karena kekhawatiran perlambatan perkembangan ekonomi China dan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.

Dari dalam negeri sendiri, pelemahan terhadap inflasi pada bulan Desember 2015 kemarin juga menjadi faktor yang mempengaruhi IHSG.




posted by: SAVEMONEYCHANGER

RATE VALAS SELASA 5 JANUARI 2016


posted by: SAVEMONEYCHANGER

Senin, 04 Januari 2016

RATE VALAS SENIN 4 JANUARI 2016


posted by: SAVEMONEYCHANGER

JOKOWI RESMIKAN PASAR SAHAM 2016, IHSG KEMBALI MENURUN

SAVE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi membuka sektor perdagangan saham perdana di pasar modal pada awal tahun 2016. Namun sayangnya kehadiran Jokowi belum mampu mendorong pergerakan IHSG yang justru mengalami penurunan ke posisi 4.571 angka tersebut menurun sebesar 0,5%.

“Dengan ini saya menyatakan dibuka dan dimulai perdagangan saham di tahun ini, ucap Jokowi, Senin (4/1/2016).

Ia menjelaskan, perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2015 lalu sangat berat akan tetapi semuanya merupakan tantangan yang dapat dijalani Indonesia dengan baik. Tantangan itu menurutnya mengarah kepada sektor keuangan lantaran banyak hal yang kita hadapi perlambatan ekonomi dunia.

“Ketakutan suku bunga The Fed memang memberikan pengaruh, tapi ada juga optimisme yang muncul pada tahun kemarin,” katanya.

Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, terus optimis agar dapat meraih kinerja ekonomi yang lebih baik di tahun ini. Semua langkah juga harus disambut dengan baik. Di tempat yang sama, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menturkan, pergerakan IHSG yang mengalami penurunan ke zona merah di awal tahun dianggap sudah biasa.

Dijelaskannya IHSG pada Desember tahun lalu  nampaknya diharuskan bergerak naik. Sebenarnya, pergerakan indeks global sudah terlihat menurun. “Bawaan dari akhir Desember kemarin. Harusnya mau ikuti bursa saham global menjelang akhir tahun banyak yang mengalami penurunan akibat harga minyak turun,” tutur Reza.

Selain itu, bertambahnya kepercayaan investor di tahun ini masih belum membaik. Sebab kondisi nilai tukar rupiah masih belum stabil terhadap dolar AS.

“Kalau dalam negeri, obligasi turun, rupiah masih Rp13.800/US$. Sementara IHSG terkesan dipaksa naik, akhirnya ada momen pasar profit taking pada awal tahun,” jelasnya.   

AWAL TAHUN LAJU RUPIAH DIPERKIRAKAN BALIK MENGUAT

SAVE - Pada awal tahun 2016, pergerakan rupiah diperkirakan masih akan mengalami pembalikan arah peningkatan. Walaupun demikian, Kapala Riset Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengingatkan agar tetap mengamati berbagai sentimen yang dapat memberikan pengaruh terhadap pergerakan rupiah.

“Kenyataan yang harus diterima oleh rupiah, potensi laju peningkatan jelas akhir tahun harus terganjal dengan mulai kembali mulai meningkatkanya laju USD,” jelasnya, Senin (4/1/2016).

Ia juga menjelaskan, pergerakan rupiah diperkirakan masih akan terkena imbas akibat penurunan harga minyak mentah yang juga berdampak pada penurunan beberapa harga komoditas. Menurut beliau, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah akan berada di posisi rentang Rp13.770 hingga Rp13.812/US$.

Sementara itu, meski pada minggu terakhir tahun lalu harga minyak mentah mulai kembali mengalami kenaikan, namun ditunjukannya pergerakan dolar AS belum menunjukan penurunan sehingga pergerakan rupiah belum dapat bergeser dari level negatif akhir tahun lalu.

Oleh karena itu pergerakan rupiah harus puas mengakhiri tahun 2015 di zona merah, sedangakan IHSG berhasil meningkat di hari terakhir pada perdagangan 2015. “Menurunya EUR, NZD, JPY Dan INR jugs ikut memberikan pengaruh buruk pada pergerakan rupiah,” jelasnya.