Kamis, 30 Juni 2016

DOLAR AS BISA MELEMAH KE Rp12.500, JIKA ADA DANA RATUSAN TRILIUN MASUK KE INDONESIA

SAVE - Saat ini Undang-undang Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak sudah disahkan. Hal ini kemungkinan akan membuat ratusan triliun rupiah masuk ke Indonesia. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memperkirakan, pasar modal kemungkinan bisa menampung masuknya dan Tax Amnesty hingga Rp440 triliun. Kabar ini menjadi sentimen positif bagi pasar saham. Dan pergerakan IHSG mengalami kenaikan tinggi hingga mencapai posisi 5.000.

Menurut David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia (BBCA), aliran dana Tax Amnesty akan membuat nilai tukar rupiah mengalami penguatan dan dolar AS menurun.

Penguatan rupiah ini kemungkinan bisa mencapai posisi tertinggiya di Rp12.500, atau di bawah Rp13.000.

Meski demikain, beliau mengatakan, pergerakan rupiah tidak mungkin dibiarkan menguat tajam. Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter akan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Kamis (30/6/2016), sore ini pergerakan kurs dolar AS berada di posisi Rp13.170, angka tersebut menguat jika dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi Rp13.145.

PROSPEK PASOKAN MINYAK STABIL, HARGA MINYAK MENURUN

SAVE - Pada perdagangan hari ini, Kamis (30/6/2016), harga minyakdunia mengalami penurunan akibat kekhawatiran terhadap buruh di Norwegia sudah berakhir dan perundingan di Nageria, antara pihak pemerintah dan pemberontak membuat produksi minyak membaik.

Berdasarkan dari Reuters, Kamis (30/6/2016), pada 01.26 GMT, harga minyak berjangka Internasional Brent diperdagangkan dengan mengalami penurunan 51 sen atau 1% menjadi US$50,10/barel. Sedangkan di AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menurun 38 sen atau 0,76% menjadi US$49,50/barel.

Para pedagang mengatakan harga yang lebih rendah disebabkan karena dari pandangan pasokan membaik. Dan kekhawatiran terhadap pemogokan pekerja migas saat ini sedang dalam penyelesaian.

Sahah satu produsen minyak dunia juga melakukan perundingan damai, Nigeria. Akibat adanya aksai kekerasan membuat infrastruktur minyak anjlok hingga 600.000 barel dalam sehari sepanjang Januari dan pertengahan Juni, dimana sebelumnya mencapai 1,25 juta bph.

“Jika gencatan senjata ini masih akan berlanjut akan membuka jalan bagi output yang lebih tinggi, pemerintah optimistis produksi minyak akan kembali normal pada akhir Juli,” ucap Goldman Sachs, meski mewaspadai adanya kepastian terjadinya kembali serangan. Sebelum ada gangguan keamanan, bahkan produksi minyak di Negeria mencapai 2 juta barel setia harinya.

Gangguan produksi akibat kebakaran hutan Kanada sejak Mei, yang mencapai hingga sekitar 1,5jura barel setiap harinya, akan kembali stabil dalam beberapa bulan mendatang.

Rabu, 29 Juni 2016

GEJOLAK BREXIT BIKIN PASAR ASIA MENARIK

SAVE - Saat ini pasar keuangan dunia tengah diguncang isu Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Akibat isu tersebut banyak aliran dana yang keluar dari Uni Eropa dan sekitarnya.

Aliran dana tersebut sebagian besar telah mengalir ke pasar saham Asia, termasuk Indonesia.

“Bisa dibuktikan, yang menarik pasar Eropa menurun, kita (BEI) tiga hari terakhir asing selalu melakukan net buy (beli bersih). Pada hari pertama sebanyak Rp600 miliar, kedua Rp800 miliar, dan yang ketiga Rp400 hingga Rp500 miliar. Hari ini pasar kembali mengalami kenaikan. Justru pasar Asia jadi menarik,” ucap Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/6/2016).

Sebelumnya, pasar saham Asia juga sempat mengalami kekhawatiran jual akibat Brexit. Namun hal tersebut hanya berlangsung sementara.

“Iya psikologis, semua menahan diri, sebab semua orang ingin uangnya ditempat yang aman, safe haven. Emas kan lebih aman, harga minyak bergejolak, pasar modal dia lihat stock picking dimana, Indonesia banyak perusahaan consumer bagus dianggap aman,” ucapnya.

Jika dilihat Indonesia dan South Eash Asia tidak banyak memberikan pengaruh. Indonesia positif dengan Inggris, mestinya tidak ada permasalahan.

IHSG MELONJAK 1,39% PADA REHAT SIANG INI

SAVE - Pada penutupan perdagangan sesi I siang ini, IHSG berakhir membaik di zona hijau. IHSG ditutup naik 1,39%.

Pada perdagangan sesi I siang ini, Rabu (29/6/2016), IHSG ditutup di posisi 4.950,188, angka tersebut mengalami kenaikan 23,81 poin atau 0,49%. Sedangkan untuk indeks LQ45 ditutup naik 14,973 poin atau 1,80% menjadi 848.825.

Seluruh saham mengalami penguatan. Sektor industri dasar mencatatkan kenaikan tertinggin sebesar 2,22% diikuti oleh sektor manufaktur sebesar 1,81% dan sektor consumer goods sebesar 1,80%.

Ada sebanyak 194 saham meningkat, 84 saham menurun, dan 72 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 139.844 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 4,697 miliar saham senilai Rp10,295 triliun. Dan dana asing yang masuk ke dalam negeri tercatat mencapai Rp848,374 miliar.

Nilai transaksi saham yang mengalami kenaikan tinggi hingga siang ini seiring dengan adanya crossing saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp6,6 triliun.

Sementara di pasar uang, dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, siang ini dolar AS berada di posisi Rp13.161, angka ini menguat dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi di Rp13.132.

BI: PERGERAKAN RUPIAH LEBIH BERGATUNG PADA AS DAN CHINA, DIBANDING BREXIT

SAVE - Pergerakan nilai tukar rupiah ini dinilai lebih bergantung terhadap kondisi ekonomi AS dan China dibandingkan dengan peristiwa Inggris yang keluar dari Uni Eropa atau Brexit. Meski sempat mengalami penurunan setelah keputusan Brexit, namun saat ini rupiah kembali menguat.

“Pasar keuangan Indonesia, pergerakan rupiah ini lebih bergantung terhadap kebijakan The Fed dan China, dibandingkan dengan kebijakan di Inggris,” jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Mirza Adhitiaswara.

Beberapa bulan yang lalu, Bank sentral AS atau The Fed menaikan tingkat suku bunga acuannya. Hal tersebut menyebabkan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan cukup dalam. Selain itu, China yang juga sengaja melakukan depresiasi terhadap mata uangnya.

“Pada saat The Fed menaikan suku bunga yang kedua, juga terjadi pelemahan kurs,” ucapnya.

Hal tersebut membuat BI akan lebih memantau kebijakan yang akan ditempuh oleh kedua negara tersebut. Khususnya AS yang dikabarkan akan kembali menaikan suku bunganya pada Juli mendatang.

“Pada waktu Brexit juga, Yellen, Gubernur The Fed menyatakan bahwa AS sangat memperhatikan Brexit dan mereka akan lebih berhati-hati. Jadi kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini, kemungkinan sangat kecil. Ada kemungkinan naik, namun sangat kecil, jadi kemungkinan akan naik di tahun 2017,” tutup Mirza.

Selasa, 28 Juni 2016

RUPIAH MENGUAT TERHADAP DOLAR AS, POUNDSTERLING DAN EURO

SAVE - Hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah mulai menggeliat. Nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap beberapa mata uang negara lainnya seperti dolar AS, poundsterling dan juga euro.

Berdasarkan dari data perdagangan Reuters, Selasa (28/6/2016), sore ini pergerakan dolar AS mengalami pelemahan terhadap rupiah. Dolar AS mencapai posisi terendahnya sore ini di Rp13.135.

Sebelumnya, pagi tadi dolar AS masih berada di posisi Rp13.335.

Hingga pukul 15.44 WIB, dolar AS berada di posisi Rp13.170. Jika diakumulasikan, mata uang Paman Sam ini sudah mengalami pelemahan sebesar 165 poin atau sekitar 1,24%.

Sedangkan terhadap mata uang poundsterling, mata uang Garuda juga menguat.

Pada pembukaan pagi tadi, poundsterling berada di posisi Rp17.640. Sore, ini mata uang Britania Raya ini menyentuh ke posisi Rp17.556. Dan posisi terendahnya hari ini berada di Rp17.492.

Selain terhadap dolar AS dan poundsterling, rupiah juga menguat terhadap euro.

Pagi tadi euro dibuka di posisi Rp14.682. Pada sore ini, nilai tukar euro mengalami pelemahan terhadap rupiah dan bergerak menurun ke level Rp14.587. Euro menyentuh posisi terendahnya hari ini di Rp14.565.

DOLAR AS TERUS BERGERAK TURUN

SAVE - Pergerakan kurs dolar AS terus mengalami pelemahan terhadap rupiah.

Hari ini, mata uang Paman Sam ini menyentuh posisi barunya di Rp13.100.

Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (28/6/2016), sore ini pergerakan dolar AS mengalami penurunan di sekitar posisi Rp13.100.

Sedangkan pagi tadi, dolar AS dibuka di posisi Rp13.335, angka tersebut menguat tipis 2 poin dari posisi penutupan perdagangan sore kemarin di Rp13.333.

Secara perlahan, laju dolar AS terus bergerak menurun hingga mencapai posisi terendahnya di Rp13.135.

Jika dilihat secara year to date (ytd), pergerakan dolar AS masih melemah terhadap rupiah sebesar 4,8%.

REHAT SIANG, IHSG MENGUAT 26 POIN KE 4.862

SAVE - Mengakhiri perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG ditutup di zona positif.

Pada perdagangan preopening, pergerakan IHSG stagnan di posisi 4.836,129. Sedangkan indeks LQ45 juga stagnan di 823.013.

Mengakhiri perdagangan sesi I siang ini, IHSG ditutup di posisi 4.862,556 angka tersebut meningkat 26,504 poin atau 0,55%. Dan indeks LQ45 ditutup dengan kenaikan 6,766 poin atau 0,82% menjadi 829.760.

Selain itu, ada 8 sektor yang mengalami penguatan, dan 2 sektor lainnya melemah. Sektor aneka industri mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 3,11% dan diikuti oleh sektor manufaktur yang meningkat 1,19%. Sedangkan sektor infrastruktur tercatat mengalami pelemahan tertinggi sebesar 0,54%.

Ada sebanyak 146 saham meningkat, 88 saham menurun, dan 88 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 137.533 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 3,449 miliar saham senilai Rp3,674 triliun. Dana asing yang masuk ke dalam negeri tercatat ada sebanyak Rp208,929 miliar.

Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS mengalami pelemahan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, Selasa (28/6/2016), siang ini dolar AS bergerak di posisi Rp13.256, angka tersebut melemah jika dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi di Rp13.335.

AKIBAT BREXIT, RUPIAH MENGALAMI VOLATILITAS

SAVE - Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Bank Indonesia menyatakan, pergerakan rupiah yang mengalami volatilitas kemarin merupakan imbas dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, dan bukan karena gejolak di Asia. Meski demikian, ia mengatakan, pengaruh tersebut tidak akan berlangsung lama.

Mirza melihat, meski bursa Asia tidak bermasalah, namun pemerintah dan BI mengaku tetap mewaspadai adanya volitilitas rupiah yang terjadi akhir-akhir ini lantaran Brexit.

“Memang jika kita lihat karena Brexit ada volatilitas sementara, temporer jika menurut BI. Sebab ini lebih ke permasalahan Inggris dan Uni Eropa, bukan Asianya yang bermasalah,” ucapnya, Selasa (28/6/2016).

Jika pergerakan rupiah mengalami volatilitas, maka itu hanya bersifat sementara dan nantinya akan kembali normal seperti biasa dan tekanannya akan kembali menurun.

Sementara, jika melihat pasar keuangan di London, di sana memang terjadi gejolak ekonomi dan sahamnya juga mengalami penurunan tetapi harganya masih terlihat stabil.

“Sebab jika kita lihat pasar keuangan London hanya di perbankan London saja yang menurun cukup banyak namun saham lainnya menurun cukup normal,” tutup Mirza.

Senin, 27 Juni 2016

MENJELANG SORE INI DOLAR AS ANJLOK KE Rp13.200-AN

SAVE - Pergerakan kurs dolar AS sempat mengalami kenaikan tinggi terhadap rupiah pagi tadi. Namun, menjelang sore ini, mata uang Paman Sam ini justru menurun tajam.

Dolar AS sempat mengalami penguatan terhadap sejumlah mata uang negara lainnyasetelah hasil referendum Inggris memenangkan suara untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit.

Pada pekan lalu, The Greenback merupakan mata uang yang paling menguat akibat euro dan poundsterling melemah. Penguatan dolar AS ini masih terjadi hingga pagi tadi, pada saat berada di posisi Rp13.510.

Berdasarkan dari data perdagangan Reuters, Senin (27/6/2016), menjelang sore ini pergerakan dolar AS langsung menurun cukup dalam hingga ke sekitar Rp13.274. Penurunan dolar AS ini lebih dari 200 poin.

AKIBAT TERKENA IMBAS BREXIT, EURO MELEMAH KE LEVEL Rp14.700

SAVE - Selain mata uang poundsterling yang terkena dampak dari isu Brexit. Mata uang Uni Eropa, euro juga terkena imbas tersebut.

Sejak pekan lalu, pergerakan nilai tukar euro sudah mengalami koreksi, setelah referendum Brexit disetujui. Pada waktu itu, euro sempat mengalami penurunan hingga di sekitar posisi Rp14.500.

Hari ini, koreksi yang terjadi pada euro masih terus berlanjut. Melansir dari data perdagangan Reuters, Senin (27/6/2016), euro sempat anjlok ke puncak terendahnya di Rp14.703.

Sepanjang tahun 2016 ini, pergerakan euro sempat mengalami kenaikan ke posisi tertingginya di Rp15.449. Namun, posisi euro terpaksa turun setelah warga Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa.

Hari ini, pergerakan euro bahkan tidak sempat tembus ke sekitar posisi Rp15.000-an. Posisi tertingginya hanya berada di Rp14.870.

EFEK DARI BREXIT, POUNDSTERLING SULIT MENGUAT

SAVE - Dampak hasil referendum yang memenangkan suara keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau lebih dikenal dengan Brexit, masih menyebabkan nilai tukar poundsterling melemah.

Pagi hari ini di pasar Asia, pergerakan nilai tukar poundsterling mengalami penurunan terhadap dolar AS.

Berdasarkan dari BBC, Senin (27/6/2016), poundsterling diperdagangankan di posisi US$1,344, angka tersebut mengalami penurunan lebih dari 2% jika dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan jumat minggu lalu. Sedangkan dengan euro, nilai tukar poundsterling diperdagangkan di posisi 1,2165 euro, atau menurun 1,3%.

Pada Jumat pekan lalu, laju poundsterling mengalami penurunan terbesar dalam satu hari terhadap dolar AS, dan jatuh ke puncak terendahnya.

Selain itu, pada siang ini nilai tukar poundsterling juga mengalami penurunan terhadap yen ke posisi 137,16 yen, dari yang sebelumnya 139,64.

Yen Jepang yang mengalami penguatan terhadap poundsterling menjadi perhatian pemerintah Jepang, sebaba dapat menjadikan barang ekspornya menjadi tidak bersaing. Jadi pengaruh dari Brexit ini juga kurang baik bagi Jepang.

Dalam beberapa bulan kedepan kondisi keuangan Inggris akan dibantu oleh para pelaku pasar, setelah referendum Brexit terjadi.

Jumat, 24 Juni 2016

RESPON GUBERNUR BI, MENGENAI KELUARNYA INGGRIS DARI UNI EROPA

SAVE - Agus Martowardojo Gubernur Bank Indonesia tidak perbah membayangkan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Hasil dari pemungutan suara yang baru saja berlangsung di Inggris justru membuat Agus kaget.

“Kita percaya dunia cukup kaget menghadapi hal ini (Inggris keluar dari UE),” tegas Agus, Jumat (24/6/2016).

Implikasi jangka panjang dari masalah ini akan cukup sulit bagi perekonomian dunia. Dari kajian BI, beliau memproyeksikan perekonomian Inggris bisa mengalami penurunan 7% pada 2030 mendatang.

Saat ini pasar keuangan masih menjadi fokus. Secara umum mata uang global akan mengalami pelemahan, termasuk poundsterling, euro maupun rupiah. Agus menentukan hal tersebut masih akan tetap terjaga.

“Yang penting kita tetap bisa menjaga. Kita lihat penurunan poundsterling hingga 10-11% tadi dan kita lihat volatilitasnya meningkat hingga ke 11%, jadi hal tersebut menunjukan poundsterling berada dalam tekanan, sedangkan di Indonesia kita tahu ada penurunan 1% namun yang di berharapkan bisa kita jaga,” jelas Agus.

INGGRIS KELUAR DARI UNI EROPA, POUNDSTERLING JATUH CUKUP DALAM

SAVE - Nilai tukar poundsterling mengalami penurunan akibat terimbas rencana Inggris yang keluar dari Uni Eropa atau lebih dikenal dengan Brexit. Selain mengalami pelemahan terhadap dolar AS, pound juga melemah terhadap rupiah.

Berdasarkan dari perdagangan Reuters, Jumat (24/6/2016), posisi poundsterling pada perdagangan kemarin masih berada di sekitar Rp19.346. Namun sejak voting Brexit dilakukan, pergerakan pound langsung langsung terjun bebas.

Hari ini pound mencapai posisi terendahnya di Rp17.743. Hanya dalam waktu singkat, pergerakan pound mengalami penurunan cukup dalam dari sebelumnya yang berada di sekitar Rp19.000-an menjadi Rp17.000-an.

Hingga pukul 14.00 WIB, pound berada di posisi Rp18.316. hasil dari voting Brexit menunjukan 52% warga Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa.

Sementara terhadap dolar AS, nilai tukar pound mengalami penurunan lebih dari 10% menjadi US$1,3305. Angka tersebut merupakan terendah dalam 30 tahun terakhir, tepatnya sejak 1985.

JELANG PENGUMUMAN BREXIT, DOLAR AS MELONJAK TINGGI

SAVE - Menjelang pengumuman keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit, pergerakan dolar AS langsung melonjak tinggi.

Pergerakan mata uang Paman Sam ini menyentuh posisi tertingginya siang ini di Rp13.453.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Jumat (24/6/2016), pada pembukaan pagi tadi dolar AS berada di posisi Rp13.156, menurun dibandingkan dengan posisi perdagangan sore kemarin di Rp13.228.

Secara perlahan, dolar AS mulai bergerak naik ke sekitar posisi Rp13.200 hingga Rp13.300 pada pagi tadi.

Siang ini, mata uang Paman Sam ini langsung bergerak naik hingga mencapai posisi tertingginya di Rp13.453.

Hingga pukul 12.00 WIB, siang ini dolar AS parkir di posisi Rp13.400.

Jika diakumulasi, dolar AS mengalami kenaikan sebesar 297 poin atau 2,26% sejak pagi tadi.

SIANG INI RUPIAH AMBRUK, IHSG TAK BERDAYA

SAVE - Pada perdagangan sesi I siang ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah ke sekitar posisi Rp13.400/US$. Pelemahan ini sejaln dengan laju IHSG yang anjlok ke zona merah. Jatuhnya bursa saham Tanah Air mengiringi ambuknya bursa utama Asia, di tengah penantian hasil referendum Brexit atau rencana Inggis yang ingin keluar dari Uni Eropa.

Menurut data Yahoo Finance siang ini, rupiah berada di posisi Rp13.445/US$ dengan pergerakan setiap harinya di sekitar posisi Rp13.115 hingga Rp13.525/US$. Angka tersebut semakin memburuk jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sore kemarin di Rp13.210/US$.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah siang ini berada di posisi Rp13.428/US$, angka ini melemah sebesar 180 poin dari posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp13.248/US$.

Dan berdasarkan kurs Jisdor BI, rupiah parkir di posisi Rp13.296/US$. Angka tersebut tercatat melemah dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di Rp13.265/US$.

Sementara, pada sesi I siang ini IHSG bergerak ke zona merah dengan penurunan 110,94 poin atau 2,28% menjadi 4.763,37. Sedangkan pada pembukaan pagi tadi bursa saham Tanah Air dibuka menguat 8,08 poin atau 0,17% menjadi 4.882,39.

Kamis, 23 Juni 2016

HARGA MINYAK MENTAH DUNIA JATUH 1% LEBIH

SAVE - Pada sesi I perdagangan hari ini, harga minyak mentah dunia mengalami penurunan lebih dari 1% setelah adanya laporan dari pemerintah AS mengenai pasokan dan investor masih menunggu keputusan rencana Inggris untuk keluar dan Uni Eropa. Selain itu, pada awal perdagangan harga minyak mentah berjangka Brent dan West Texas Intermediate (WTI) sempat mengalami kenaikan hingga mencapai sebesar US$50/barel.

Melansir dari Reuters, Kamis (23/6/2016), harga minyak balik menurun ketika Administrasi Informasi Energi AS (EIA) memberikan laporan stok sebanyak 917.000 barel ini untuk pekan terakhir 17 Juni. Sementara EIA mencatatkan penarikan dalam lima pekan berturut-turut lebih sedikit 1,7 juta barel dibandingkan dengan prediksi analis yaitu hanya sekitar sepertiga dari penurunan 5,2 juta barel seperti yang diperkirakan.

Sementara, kontrak minyak Brent untuk Agustus tercatat mengalami penurunan sebesar 74 sen atau 1,5% menjadi US$49,88/barel, Sementara untuk minyak WTI anjlok 72 sen atau 1,4% untuk bertahan di posisi US$49.13/barel. Dan untuk diskon WTI pada Desember 2016 versus Desember 2017 meningkat sebesar US$1,81/barel untuk menjadi diskon terbesar dalam enam pekan.

Selain itu para pelaku pasar juga yakin produsen akan bergerak untuk mengunci harga minyak pada tahun 2017 mendatang berada di atas US$52/barel. Adanya diskon ini mendorong investor untuk menyimpan minyak dan menjualnya kembali saat harga minyak jauh lebih mahal. Sebelumnya data laporan Kelompok American Petroleum Institute (API) ini juga mendorong adanya pelemahan harga minyak.

Selama satu pekan ini pergerakan pasar minyak dunia telah mencatatkan tren positif, meski diperkirakan akan kembali menurun pada awal tahun depan. Analis CipperData Troy Vincent menuturkan, laporan EIA jelas bearish dan ada kemungkinan harga minyak WTI akan mengalami penurunan pada pekan ini di bawah US$49 di tengah kekhawatiran persediaan bensin.

Selasa, 21 Juni 2016

SESI I IHSG BERAKHIR NAIK 10 POIN

SAVE - Menutup perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG berakhir membaik. Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka meningkat 9,91 poin atau 0,20% menjadi 4.873,439.

Pada perdagangan sesi I siang ini, IHSG ditutup di posisi 4.874,073, angka tersebut naik 10,542 poin atau 0,22%. Dan untuk indeks LQ45 meningkat 1,791 poin atau 0,22% menjadi 831.718.

Dari 10 saham sektor, ada 7 sektor menguat dan 3 sektor lainnya melemah. Sektor konstruksi tercatat mengalami penguatan tertinggi sebesar 1,43%. Sedangkan sektor consumer goods tercatat mengalami pelemahan terdalam di 0,33%.

Ada sebanyak 158 saham meningkat, 99 saham menurun, dan 96 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 150.871 kali dengan total volume perdagangan sebesar 4,629 miliar saham senilai Rp2,948 triliun. Dana asing yang masuk ke dalam negeri tercaat ada sebanyak Rp312,409 miliar.

Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, siang ini dolar AS bergerak di posisi Rp13.276 menguat dibandingkan dengan posisi pagi tadi di Rp13.247.

Senin, 20 Juni 2016

MENDAG: KONDISI EKONOMI SAAT INI MASIH BELUM STABIL

SAVE - Thomas Trikasih Lembong seorang Menteri Perdagangan menilai, saat ini kondisi ekonomi dunia masih menghawatirkan. Walaupun demikian, Indonesia masih memiliki peluang besar untuk menstabilkan kondisi ekonominya.

“Meskipun secara pribadi saya cukup mengkhawatirkan ekonomi dunia dan risiko eksternal, namun bagaimana posisi kita sebagai pemerintah dan sepertinya semua tidak ada masalah. Jika menghitung peluang, maka peluang Indonesia untuk meningkat ini jauh lebih baik. Peluang menuju kondisi lebih baik itu jauh lebih besar,” ucapnya, Senin (20/6/2016).

Selain itu, faktor utama yang menyebabkan Indonesia memiliki peluang untuk melakukan perbaikan yaitu reformasi kebijakan yang dilakukan pemerintah Presiden Jokowi. Walaupun semua reformasi tersebut tidak memberikan kemajuan, namun komitmen reformasi struktural dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah gejolak perekonomian global.

Beliau mengatakan, sikap yang dilakukan Jokowi dan JK yang cenderung pragmatis dan mengabil langkah layaknya wirausaha akan menjadi pendorong reformasi struktural yang dilakukan Indonesia.

“Ini akan menjadi pendorong reform di negara ini, pendekatan yang mulai terjadi dari atas sudah masuk ke dalam meskipun secara perlahan,” tambah Lembong.

Jumat, 17 Juni 2016

KUARTAL II EKONOMI RI BISA 5,1%

SAVE - Pemerintah memprediski perekonomian Indonesia pada kuartal ll-2016 April hingga Juni kemungkinan bisa mencapai 5,1%. Proyeksi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi sebelumnya di kuartal l-2016 yang hanya sebesar 4,92%.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang sejalan dengan pernayataan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Hingga akhir tahun ini, pemerintah terus optimis bisa mencapai 5,2%, sesuai dengan apa yang sudah disepakati dalam pembahasan sementara Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagara (RAPBN) perubahan 2016.

Maksudnya dalam kuartal akhir tahun ini, ekonomi harus tumbuh mencapai di atas 5,2%. Dan angka pertumbuhan tertinggi diperkirakan dapat terealisasi di akhir kuartal.

Rabu, 15 Juni 2016

RUPIAH MELEMAH TERHADAP TIGA MATA UANG DUNIA

SAVEPada bulan Mei 2016, di tingkat eceran pergerakan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap tiga mata uang utama dunia, diantaranya yaitu dolar AS, yen Jepang, dan euro. Namun rupiah menguat terhadap dolar Australia.

Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS mencapai sebesar 3,14%. Dan dolar AS menguat ke posisi Rp13.571,96.

Sedangkan terhadap yen Jepang, rupiah mengalami penurunan sebesar 3,31%. Yen sejajar dengan Rp122,83.

Dan pergerakan rupiah juga mengalami pelemahan terhadap euro sebesar 1,55% menjadi Rp15.152/euro.Akan tetapi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia justru menguat sebesar 3,13% menjadi Rp9.727.

Selasa, 14 Juni 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RI SANGAT BERGANTUNG PADA CHINA

SAVE - Setelah mengalami pertumbuhan double digit, perekonomian China ini perlahan menunjukan titik keseimbangan baru. Hingga saat ini, pertumbuhan ekonominya masih terus mengalami perlambatan.

Pada periode I-2016, pertumbuhan ekonomi China hanya tumbuh di 6,7%, atau melemah jika dibandingkan dengan posisi periode sama tahun lalu sebesar 7%.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi China yang mengalami perlambatan juga berpengaruh terhadap negara lain. Indonesia sendiri juga terimbas dampak yang paling besar dibandingkan dengan negara lain, hal ini dikarenakan China merupakan tujuan utama ekspor Indonesia.

“Gejolak pertumbuhan ekonomi China memberikan dampak lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya. Tujuan ekspor Indonesia saat ini 20% ini ke China,” ucap Kepala Grup Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia, Yoga Affandi, Selasa (14/6/2016).

Apapun yang  terjadi pada Produk Domestik Bruto (PDB) China juga akan memperngaruhi PDB Indonesia. Dan setiap penurunan pertumbuhan ekonomi China 0,5% maka akan berdampak pada penurunan ekonomi Indonesia sebesar 0,1%.

Sementara, berdasarkan data BI, jika perlambatan ekonomi China terjadi selama 12 kuartal, maka pertumbuhan ekonomi  Indonesia juga akan ikut menurun sebesar 0,84%.

SIANG INI RUPIAH DAN IHSG MENGUAT

SAVE - Pada perdagangan siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin membaik, seiring dengan menghijaunya laju IHSG.

Berdasarkan data Yahoo Finance siang ini, rupiah berada di posisi Rp13.285/US$ dengan pergerakan setiap harinya di sekitar Rp13.275 hingga Rp13.323/US$. Angka tersebut membaik jika dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.307/US$.

Berdasarkan data Blooomberg, rupiah siang ini berada di posisi Rp13.281/US$, angka ini menguat 17 poin dari posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp13.298/US$.

Dan berdasarkan kurs Jisdor BI, rupiah berada di posisi Rp13.273/US$. Angka tersebut semakin membaik dibandingkan dengan posisi perdagangan kemarin di Rp13.341/US$.

Sementara, pada sesi I siang ini IHSG balik menguat ke zona hijau dengan kenaikan 5,66 poin atau 0,12% menjadi 4.812,89. Sedangkan pada pembukaan perdagangan pagi tadi bursa saham Tanah Air menurun 7,77 poin atau 0,16% menjadi 4.799,46.

Senin, 13 Juni 2016

AWAL PEKAN IHSG DIBUKA LOYO

SAVE - Pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (13/6/2016), pergerakan IHSG dibuka menurun ke zona merah seiring dengan bursa Asia yang kompak melemah.

Pada perdagangan preopening, pergerakan IHSG mengalami penurunan sebesar 10,036 poin atau 0,21% menjadi 4.838,020. Sedangkan indeks LQ45 berada di posisi 825.008, angka tersebut menurun 2,486 poin atau 0,30%.

Mengawali perdagangan hari ini, Senin (13/6/2016), pembukaan IHSG mengalami koreksi sebesar 12,955 poin atau 0,27% menjadi 4.835,101. Dan indeks LQ45 dibuka berkurang 3,085 poin atau 0,37% menjadi 824.647.

Sementara di pasar uang, dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, pagi ini dolar AS dibuka di posisi Rp13.336, menguat dibandingkan dengan posisi perdagangan akhir pekan lalu di Rp13.274.

Jumat, 10 Juni 2016

BI PREDIKSI INFLASI JUNI DI 0,59%

SAVE - Pada pekan pertama di Juni ini, Bank Indonesia (BI) memperkirakan angka inflasi pada Juni 2016 ini kemungkinan akan mencapai di 0,59%.

“Hasil survei di minggu pertama untuk Juni ini yaitu 0,59%. Kita terus memperhatikan bagaimana koordinasi yang dilakukan oleh Pempus dan Pemda untuk menjaga angka inflasi. Kita terlihat masih sejalan dengan target 4% plus minus 1%,” jelas Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

Selain itu, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah stabil. Sementara besaran credit default swap (CDS) Indonesia yang mengalami penurunan ke bawah 190, dari sebelumnya yang berada di atas 200. Hal ini menunjukan bahwa risiko ekonomi dalam negeri tengah berkurang.

Meski demikian, kondisi ekonomi internasional harus tetap diwaspadai lantaran masih belum stabil, khususnya di Amerika Serikat (AS).

Pada tiga hari yang lalu di AS, 6-8 Juni, memang membuat pasar dunia optimes. Namun hari ini kembali menurun, sebab pada saat yang lalu non farm pay roll menunjukan angka yang rendah. Dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun akibat masalah pengangguran yang terlihat lebih rendah di AS membuat kita terpengaruh.

Kamis, 09 Juni 2016

HARGA MINYAK TEMBUS LEBIH DARI US$50/BAREL

SAVE - Akibat persediaan minyak mentah AS yang mengalami penurunan membuat harga minyak mencapai posisi tertingginya di tahun 2016 ini. Berdasarkan dari Reuters, Kamis (9/6/2016), meningkatnya harga minyak didorong oleh penurunan persediaan minyak mentah AS, penurunan dolar AS dan adanya permintaan yang kuat.

Pada 00.45 GMT, minyak mentah yang berjangka Brent diperdagangkan di US$52,70/barel, angka tersebut mengalami kenaikan 19 sen USD dari posisi penutupan terakhir.

Sedangkan untuk West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah ini diperdagangkan di posisi US$51,55/barel atau naik lebih tinggi 32 sen USD.

Energy Information Administration (EIA) merupakan data dari AS yang menunjukan stok minyak mentah AS mengalami penurunan sebesar 3,23 juta barel menjadi 532.500.000 barel pada minggu lalu, hal ini memberikan tanda adanya penurunan mingguan ketiga berturut-turut.

Di bulan ini dolar AS mengalami penurunan sekitar 2,4% terhadap beberapa mata uang dunia lainnya, hal ini membuat impor bahan bakar dolar diperdagangkan untuk sejumlah negara yang menggunakan mata uangnya lebih murah, ini juga membantu harga minyak.

Selain itu, adanya tanda-tanda kenaikan harga minyak baru-baru, yang menunjukan Brent reli di 6% dibulan ini dan harga dua kali lipat sejak Februari ke tertinggi, kemungkinan berlebihan.

Harga minyak yang berada di sekitar USD50 hingga US$60/barel dinilai masih wajar, jika fundamental berat baik untuk melawan harga yang lebih tinggi.

Rabu, 08 Juni 2016

DOLAR AS TERUS MENURUN, GUBERNUR BI: HAL INI DIDORONG EKONOMI DOMESTIK

SAVEPada bulan Juni 2016 ini, pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan akan stabil dan sudah mengalmi penguatan hingga 3,9% sejak awal tahun ini. Pada perdagangan kemarin, dolar AS ditutup di posisi Rp13.265.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, stabilnya rupiah ini disebabkan karena adanya penguatan perekonomian domestik.

“Kami bisa menyampaikan kurs US$/Juni ini sepanjang tahun 2016 pergerakan rupiah akan stabil dan secara year to date rupiah diperkirakan akan menguat 3,9%, hari ini ditutup Rp13.265, stabilnya rupiah didprpng oleh persepsi perekonomian donestik,” ucap Agus.

Selain itu, hal ini juga didukung oleh korporasi di dalam negeri yang melakukan banyak ekspor. Kemudian juga berkomitmen untuk melakukan reformasi struktural dengan menurunkan BI rate dan Giro Wajib Minimum (GWM).

“Hal tersebut juga didukung oleh korporasi di dalam negeri yang memiliki aktivitas ekspor, ikut melepas dolar. Kami melihat pengaruh baik berada dalam hal lantaran Pemerintah terus berkomitmen untuk mereformasi struktural yang keluar dari paket kebijakan dan BI rate kamu turunkan 0,75% sementara GWM 1,5%,” lanjut beliau.

Sementara, ke depan masih adanya risiko mengenai Fed Fun Rete yang diperkirakan masih akan naik 2 kali pada Juni dan Desember, membuat rupiah masih akan mengalami tekanan.   

Selasa, 07 Juni 2016

PENURUNAN BI RATE MASIH BELUM MAMPU TEKAN KREDIT PERBANKAN

SAVEKomite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai penurunan suku bunga BI rate pada kuartal tahun 2016 masih belum mampu mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan di Indonesia. Karena, kebijakan penurunan suku bunga tidak dilakukan dengan sistem yang baik sehingga kurang memberikan pengaruh.

Hendri Saparini, Anggota KEIN mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu adanya pendanaan yang banyak. Oleh karena itu, suku bunga perbakan juga harus rendah agar masyarakat mudah mengakses pendanaan di perbankan.

Kibijakan menurunkan suku bunga tanpa melalui sistem tidak akan sustainable atau berkepanjangan dan memberikan pengaruh buruk terhadap pasar.

Sementara, pada saat Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melakukan penurunan terhadap BI rate, suku  bunga di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengikuti. Namun, dmpak dari hal tersebut hanya suku bunga deposito yang menurun sedangkan suku bunga kredit masih belum bergerak.

“Untuk itu kita melakukan kajian, kita usulkan kepada Presiden untuk memberlakukan dan mendorong adanya perubahan dalam sistem moneter ini. Jadi kita sudah menyampaikan langkah apa yang harus dilakukan. Tidak perlu merubah aturan perundangan dan tidak akan mengintervesni pasar. Hal ini akan dilakukan diskusi lebih dalam untuk memaksimalkan tujuan kebijakan ini,” jelasnya.  

RUPIAH DAN MATA UANG ASEAN MENGUAT KEMBALI

SAVEPada perdagangan hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terlihat semakin mambaik dengan penguatan 29 poin atau 0,22% menjadi Rp13.341/US$. 

Pada perdagangan sebelumnya, Senin (6/6/2016), di pasar spot nilai tukar rupiah menguat tajam sebesar 225 poin atau 1,66% ke posisi Rp13.370/US$.

Mengutip Bloomberg, pagi ini kurs rupiah dibuka di posisi Rp13.361/US$, angka ini menguat tipis 9 poin atau 0,07%. Sedangkan menurut Yahoo Finance, hari ini Selasa (7/6/2016), rupiah dibuka menguat 35 poin ke posisi Rp13.335/US$.

Sementara, berdasarkan kurs Jisdor BI, rupiah dibuka di posisi Rp13.375/US$, angka ini menguat dibandingkan dengan posisi perdagangan kemarin.

Selain rupiah, mata uang lainnya di nagara-nagara ASEAN juga ikut menguat pagi ini. Hal ini terjadi setelah adanya pengumuman tentang data kinerja AS yang berada di bawah ekspektasi pasar akhir pekan lalu. 

Senin, 06 Juni 2016

DOLAR AS BERGERAK MENURUN DI SEKITAR Rp13.300

SAVEKurs dolarAS terus mengalami pelemahan terhadap rupiah. Pergerakan mata uang Paman Sam ini menyentuh posisi berunya siang ini di sekitar Rp13.300.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Senin (6/6/2016), siang ini dolar AS bergerak menurun ke posisi Rp13.381.

Sementara pagi tadi, dolar AS juga dibuka melemah di posisi Rp13.461 dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp13.590.

Hingga siang ini, dolar AS masih mengalami penurunan sebesar 80 poin.

Hingga pukul 14.20 WIB, dolar AS parkir di posisi terendahnya di Rp13.381.

Jika dilihat secara year to date (ytd), mata uang Paman Sam ini masih melemah terhadap rupiah sebesar 2,46%.

Kamis, 02 Juni 2016

IHSG DIBUKA MELEMAH ATAU TURUN 4 POIN

SAVEMengawali perdagangan hari ini, Kamis (2/6/2016), pergerakan IHSG berada di zona negatif.

Pada perdagangan preopening, pergerakan IHSG berada di posisi 4.836,505 angka ini menurun 3,163 poin atau 0,07%. Sedangkan indeks LQ45 mengalami penurunan 0,782 poin atau 0,09% menjadi 828.646.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (2/6/2016), pembukaan IHSG terpangkas 4,675 poin atau 0,10% menjadi 4.834,993. Dan indeks LQ45 dibuka di posisi 828.607, angka ini terkoreksi 0,821 poin atau 0,10%.

Sementara di pasar uang, dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, pagi ini dolar AS dibuka di posisi Rp13.655, angka ini naik 22 poin dari posisi sore kemarin di Rp13.633.