SAVE- Pada perdagangan hari Jumat,
28 Juni 2019, dolar Australia melemah terhadap rupiah yang sempat menguat
selama 2 hari terakhir.
Penguatan terhadap rupiah
dipicu oleh terpilihnya Presiden Jokowi yang akan melanjutkan masa
pemerintahannya periode 2019 sampai dengan 2024. Presiden Jokowi yang akan
terus memacu pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik dari kebijakannya yang
tidak akan banyak berubah dari sebelumnya.
Pada siang ini, dolar
Australia berkisar di posisi 9.882 atau melemah sebesar 0,24%.
Namun Larry Kudlow, yang
merupakan penasihat ekonomi Presiden AS. Menyatakan akan mengenakan bea impor
baru terhadap produk - produk China. Hal tersebut membuat pasar khawatir.
Karena China merupakan mitra
dagang utama Australia, memburuknya kondisi ekonomi China akan berdampak buruk
juga terhadap Australia dan pergerakan dolarnya.