Jumat, 30 September 2016

HARGA MINYAK DUNIA KEMBALI NAIK

SAVEDi tengah optimisme pemangkasan produksi yang direncanakan oleh OPEC, harga minyak dunia mengalami kenaikan tinggi lebih dari 1% dengan minyak Brent yang hampir mendekati level US$50/barel, meskikeuntungan yang terbatas oleh keraguan pengurangan akan dapat mengatasi kelebihan minyak mentah global.

Berdasarkan dari Reuters, Jumat (30/9/2016), harga minyak Bren untuk perdagangan hari ini mengalami kenaikan sebesar 55 sen atau 1,1% ke posisi US$49,24/barel. Sedangkan harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) juga naik 78 sen atau 1,7% menjadi US$47,83/barel. 

Organisasi Negara pengekspor Minyak atau OPEC menyetujui pemangkasan produksi di sekitar 32,5 hingga 33,0 juta barel dalam setiap harinya dari total produksi sebelumnya sebesar 33,5 juta barel setiap hari.

Para pejabat OPEC mengatakan, rencananya mereka akan menghapus sekitar 700.000 barel setiap harinya dari pasar. Sementara analis memprediksi kelebihan pasokan minyak mentah global kemungkinan akan berada di antara 1,0 hingga 1.500.000 bph.

Beberapa analis optimistis terhadap kesepakatan OPEC. Namun yang terpenting yaitu sikap Arab Saudi untuk harga pertahanan dari perlindungan pangsa pasar.  

LAJU IHSG BERPOTENSI MENGUAT

SAVEPada perdagangan hari ini, Jumat (30/9/2016), pergerakan IHSG diperkirakan akan berada di sekitar posisi 5.368 hingga 5.488.

Pergerakan IHSG terus berusaha untuk mencapai angka resistance di 5.488. Di mana laju IHSG terlihat masih memiliki potensi penguatan yang cukup besar hari ini.

Selain itu, posisi support yang berada di 5.368 juga masih terjaga relatif kuat. Dan peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian.

Kenaikan nilai tukar rupiah juga ikut memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG saat ini.

IHSG pada perdagangan hari ini kemungkinan masih akan mengalami penguatan.

Kamis, 29 September 2016

SESI I IHSG DITUTUP NAIK KE 5.467

SAVEIHSG pada penutupan perdagangan sesi I siang ini berada di zona hijau.

Pergerakan IHSG ditutup dengan kenaikan sebesar 42,061 poin atau 0,78% menjadi 5.467,398. Sedangkan untuk indeks LQ45 ditutup di posisi 946.964, angka ini menguat 7,109 poin atau 0,76%.

Seluruh sektor dalam negeri mengalami penguatan. Penguatan tertinggi dipimpin oleh sektor tambang sebesar 2,26% disusul sektor infrastruktur dan perdagangan yang masing-masing meningkat 1,32%.

Ada sebanyak 205 saham yang mengalami kenaikan, 90 saham menurun, dan 72 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 167.345 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 5,283 miliar saham senilai Rp4,589 triliun. Dan dana asing yang masuk kedalam negeri tercatat ada sebanyak Rp385,736 miliar.

Sementara di pasar uang, kurs dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Berdasarkan data Reuters, siang ini dolar AS berada di posisi Rp12.960, menguat dibandingkan dengan posisi pagi tadi di Rp12.945.

HARGA MINYAK MELONJAK

SAVEPada perdagangan kemarin, Rabu (28/9/2016), harga minyak dunia mengalami kenaikan tinggi nyaris 6%. Kenaikan ini terjadi setelah adanya negara eksportir minyak dunia yang ikut bergabung dengan anggota OPEC, sepakat akan membatasi produksin minyaknya nulai November.

Hal ini merupakan kesepakatan pemangkasan produksi pertama OPEC sejak 2008. Kesepakatan ini dilakukan untuk menstabilkan harga minyak yang jatuh sejak tahun 2014.

OPEC sepakat akan membatasi produksi minyaknya di sekitar 32,5 hingga 33 juta barel dalam setiap harinya. Ini merupakan hasil pertemuan mereka dalam International Energy Forum di Aljazar pada 26-28 September 2016.

Saat ini, produksi minyak OPEC diperkirakan akan mencapai ke posisi 33,24 juta barel dalam setiap harinya.

Sementara pada pertemuan 30 November 2016, OPEC akan memutuskan pemangkasan produksinya.

Harga minyak untuk jenis Brent mengalami kenaikan sebesar US$2,72 atau 5,9% menjadi US$48,69/barel, sedangkan harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan naik US$2,38 atau 5,3% menjadi US$47,05/barel.

Jika kesepakatan tersebut benar-benar berjalan, analis memperkirakan harga minyak bisa meningkat menebus ke posisi US$60/barel.

Rabu, 28 September 2016

SESI I SIANG INI IHSG TERPANGKAS 28 POIN

SAVEPada perdagangan sesi I siang ini, penutupan IHSG masih berada di zona merah.

IHSG ditutup di posisi 5.390,723, angka ini menurun sebesar 28,881 poin atau 0,53%. Sedangkan untuk indeks LQ45 ditutup dengan mengalami koreksi sebesar 7,659 poin atau 0,81% menjadi 932.976.

Selain itu, ada enam sektor yang mengalami pelemahan, dan 4 sektor lainnya menguat. Pelemahan indeks siang ini dipimpin oleh sektor keuangan sebesar 1,82%, sedangkan penguatan tertinggi tercatat dialami oleh sektor consumer goods sebesar 0,44%.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 365, 113 saham meningkat, 159 saham menurun, dan 93 saham stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 6,885 miliar saham senilai Rp4,660 triliun. Tercatat adanya dana asing yang masuk ke dalam negeri sebanyak Rp211,330 miliar.

Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS mengalami pelemahan terhadap rupiah. Berdasarkan data Reuters, siang ini dolar AS berada di posisi Rp12.925, menurun jika dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi di Rp12.950.

MASYARAKAT BERBONDONG-BONDONG JUAL DOLAR AS

SAVESejak perdagangan kemarin, Selasa (27/9/2016) pergerakan nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan terhadap dolar AS hingga menyentuh ke posisi Rp12.908, pada sore kemarin.

Penurunan kurs dolar AS terhadap rupiah mulai terjadi sejak pertengahan September lalu. Sejak saat itu, dolar AS terus mengalami penurunan hingga menyentuh di bawah posisi Rp13.000/US$.

Dolar AS yang mengalami penurunan membuat banyak masyarakat lebih memilih untuk menjual dolarnya ke tempat penukaran uang atau money changer. Ramainya yang melakukan penjualan dolar juga sudah dirasakan sejak bulan September lalu.

Masyarakat lebih banyak membeli rupiah ke dolar lantaran saat ini pergerakan dolar AS terus mengalami penurunan. Sehingga hal ini membuat dolar AS banyak yang dilepas daripada semakin menurun.

Selasa, 27 September 2016

RUPIAH SEMAKIN MENGUAT, IHSG MASIH LESU

SAVEPada perdagangan siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin menguat. Penguatan ini di tengah lesunya IHSG yang masih berada di zona merah.

Menurut data Yahoo Finance, siang ini rupiah berada di posisi Rp12.908/US$, angka tersebut menguat 147 poin dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.055/US$. Dan pergerakan rupiah dalam setiap harinya diperkirakan akan berada di sekitar posisi Rp13.097 hingga Rp13.025/US$.

Sedangkan IHSG pada sesi I siang ini masih belum mampu menguat. IHSG mengalami penurunan sebesar 5,14 poin atau 0,10% menjadi 5.347,00.

Pergerakan sektor saham dalam negeri bergerak variatif. Sektor yang mengalami penurunan terdalam yaitu infrastrutuk sebesar 0,62%. Sedangkan penguatan tertinggi dialami oleh sektor aneka industri yang meningkat 0,98%.

Selain itu, nilai transaksi dibursa Indonesia tercatat ada sebanyak Rp3,67 triliun dengan total 3,33 miliar saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp288,35 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp9769,06 miliar, sedangkan untuk aksi beli asing mencapai Rp687,70 miliar.

Dan tercatat adanya 130 saham yang mengalami penguatan, 148 saham menurun, dana 76 saham lainnya stagnan.

HARGA MINYAK DUNIA ANJLOK

SAVE - Pertemuan anggota OPEC dan produsen minyak lainnya yang dipimpin oleh Rusia di Aljazair yang membahas mengenai cara-cara untuk mendukung harga dan membuat harga perdagangan menjadi volatilitas tertinggi sejak pertemuan yang sama untuk membekukan produksi pada April di Doha yang gagal mencapai kesepakatan membuat harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan sebesar 3%. 

Berdasarkan dari Reuters, Selasa (27/9/2016), harga minyak Brent ditutup di posisi US$47,35/barel angka tersebut naik US$1,46 atau 32%. Sedangkan untuk harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar US$1,45 atau 3,3% menjadi US$45,93.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak Rusia melakukan pertemuan secara informal di sela-sela Forum Energi Internasional di Aljazair 26-28 September untuk mengatasi kelebihan pasokan minyak mentah yang membuat harga minyak menurun ke posisi terendahnya selama dua tahun terakhir.

Sementara eksportir minyak terbesar keempat masih terus berusa untuk merebut kembali produksi sebelum sanksi Barat pada 2012, mengabaikan kemungkinan terjadinya kesepakatan, namun masih ada beberapa anggota OPEC yang masih tetap berharap mencapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut.

Harga minyak banyak bergerak, berada di posisi tertinggi sejak 18 April, pada pertemuan di Doha antara anggota OPEC untuk membahas soal produksi dan ditutup tidak mencapai kesepakatan, sehingga mambuat harga minyak mentah hanya di atas US$40.

Beberapa analis meyakini bahwa pembekuan produksi hanya akan dilakukukan setelah pertemuan kebijakan yang sangat penting oleh OPEC di Wina pada 30 November. Dimana anggota OPEC dan non-OPEC, termasuk juga produsen Rusia dan atas konsumen minyak AS, ada kemungkinan untuk meningkatkan produksi minyak.

Jumat, 23 September 2016

SUKU BUNGA ACUAN DITURUNKAN SESUAI KONDISI EKONOMI SAAT INI

SAVEPanurunan suku bungaacuan BI 7 day repo rate dari 5,25% menjadi 5% oleh Bank Indonesia (BI) merupakan keputusan yang bagus dan sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini.

Sejak bulan sebelumnya ruang untuk penurunan suku bunga acuan memang sudah ada, namun pada periode tersebut ada perubahan kebijakan suku bunga oleh BI dari BI rate menjadi 7-day repo rate. Sehingga hal tersebut tidak dapat dilakukan secara bersamaan.

Selain itu, penurunan tersebut juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan pertumbuhan kredit seiring dengan penurunan bunga. Sehingga dapat menggenjot sekaligus pertumbuhan investasi dan pertumbuhan ekonomi secara umum.

Penurunan reverse repo rate ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada dan perkembangan yang ada.

BI: INFLASI PEKAN KETIGA SEPTEMBER SEBESAR 0,2%

SAVEPada pekan ketiga September 2016, Bank Indonesia mencatat inflasi sebesar 0,2%. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan inflasi sebelumnya pada pekan kedua di 0,25%.

Untuk itu jika dilihat secara year on year (yoy) inflasi sudah terjadi sebesar 3,05%.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI, Agus Martowardojo, Jumat (23/9/2016).

Terjadinya inflasi di pekan ketiga September sebesar 0,2% disebabkan lantaran masih didukung oleh tingginya harga bahan pangan di pasar, diantaranya seperti bawang merah dan cabai keriting. Selain tiu harga beras yang mengalami kenaikan di pasar juga ikut memberikan kontribusi terhadap terjadinya inflasi 0,2% di pekan ketiga September ini.

Sementara BI saat ini juga masih terus optimistis inflasi 2016 masih berada di di sekitar 4% minus 1%. Bahkan hingga akhir tahun ini inflasi diperkirakan mendekati batas bawah sebesar 3%.

Kamis, 22 September 2016

SESI I IHSG DEKATI LEVEL 5.400

SAVEPada perdagangan siang ini, pergerakan IHSG mengalami kenaikan mendekati sekitar posisi 5.400.

Sepanjang sesi I IHSG bergerak cenderung stabil sebelum akhirnya ditutup menguat 46,514 poin atau 0,87% menjadi 5.389,106. Sedangkan indeks LQ45 juga ditutup naik 10,153 poin atau 1,10% menjadi 931.492.

Seluruh indeks sektoral mayoritas mengalami penguatan, hanya sektor agricultur yang mengalami pelemahan sebesar 0,12%. Dan penguatan tertinggi dipimpin oleh sektor aneka industri sebesar 2,27% disusul sektor manufaktur sebesar 1,14%.

Dari total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 347, 179 saham menguat, 99 saham menurun, dan 69 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 152.406 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 3,6 miliar saham Rp3,4 triliun.

HARGA EMAS ANTAM NAIK Rp5.000/GRAM

SAVEHari ini, harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami kenaikan sebesar Rp5.000/gram, hal ini juga dialami oleh harga buyback.

Mengutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Kamis (22/9/2016), hari ini harga emas batangan pecahan 1 gram dibuka di posisi Rp608.000/gram, angka ini naik Rp5.000/gram dari posisi perdagangan hari sebelumnya di Rp603.000/gram.

Sementara, untuk harga buyback oleh emiten berkode ANTM juga dibuka naik Rp5.000/gram dari posisi perdagangan kemarin di Rp550.000/gram menjadi Rp555.000/gram

Berikut harga emas Antam hari ini:

500 gram Rp284.300.000

250 gram Rp142.250.000

100 gram Rp56.950.000

50 gram Rp28.500.000

25 gram Rp14.275.000

10 gram Rp5.740.000

5 gram Rp2.890.000

1 gram Rp608.000

Rabu, 21 September 2016

SEMPAT MENGUAT TIPIS, IHSG DITUTUP MEMERAH

SAVESepanjang sesi I siang ini, laju IHSG kembali mengalami pelemahan di zona merah. Aksi jual asing terus berlanjut akibat minimnya sentimen positif dari pasar saham internasional.

Pada penutupan sesi I siang ini, IHSG mulai bergerak mambaik meski masih berada di zona merah pada posisi 5.301,571, angka tersebut menurun 0,922 poin atau 0,02%. Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 339 saham, namun hanya ada 120 saham yang mengalami penguatan, 122 saham melemah, dan 97 saham lainnya stagnan.

Selain itu, frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 107.757 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 3,8 milair saham senilai Rp4,8 triliun. Sektor saham yang mengalami pelemahan ada sebanyak enam sektor, pelemahan terdalam dipimpin oleh sektor industri dasar. Dan penguatan dipimpin oleh sektor industri sebesar 0,57% diikuti sektor konstruksi sebesar 0,55%.

SESI SIANG INI RUPIAH DAN IHSG MENYUSUT

SAVEPada perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG sedikit menurun 0,92 poin atau 0,02% menjadi 5.301,57.

Indeks menurun akibat tertekan sentimen Federal Open Market Committe (FOMC) meeting dan Rapat Dewan Dubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini. Hal ini membuat para pelaku pasar bersikap wait and see menunggu hasil keputusan.

Sementara, siang ini pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menurun sebesar 17 poin atau 0,13% menjadi Rp13.162/US$, pelemahan ini seiring dengan penurunan IHSG.

Berdasarkan kurs Jisdor BI, rupiah pada perdagangan hari ini berada di posisi Rp13.148/US$, angka tersebut menurun 6 poin atau 0,05% dari posisi perdagangan hari sebelumnya di Rp13.142/US$.

Mengutip dari CNBC, Rabu (21/9/2016), indeks USS dibuka di posisi 95,980, angka ini menurun dibandingkan dengan sesi sebelumnya di 96,026. Namun naik dari jika dibandingkan dengan penutupan kemarin sore waktu Asia di 95,634. Sementara dolar AS sedikit menurun terhadap yen di posisi 101,57 ¥ JPY dan satabil terhadap euro di posisi US$1,11530 EUR.

Selasa, 20 September 2016

IHSG DIPERKKIRAKAN AKAN TEMBUS KE 10.000 DI TAHUN 2020

SAVEPT MAMI atau Manulife Aset Manajemen Indonesia memperkirakan laju IGSG di tahun 2020 mendatang bisa mencapai ke 10.000.

Adanya posisi IHSG tersebut didorong oleh beberapa faktor yang telah teruji diantaranya, tingginay pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, kontribusi konsumsi domestik yang tinggi terhadap Produksi Domestik Brutto (PDB), dan bonus demografi serta pertumbuhan kelas menengah.

Selain itu juga ada faktor penunjang lainnya seperti perbaikan ekonomi yang masih terus berlanjut, reformasih diberbagai bidang yang mendukung pertumbuhan dan stabilitas politik yang mendukung reformasi tersebut dapat membuat ekonomi Indonesia tumbuh menjadi lebih baik.

Sejak tahun 2010, Indonesia ini sudah mengalami siklus pelemahan ekonomi, sementara saat ini pasar saham Indonesia tengah dalam tahap pemulihan.

IHSG pada tahun 2016 ditutup di posisi 5.500 dan pertumbuhan IHSG setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 16%, dan ada kemungkinan di tahun 2020 IHSG bisa tembus ke posisi 10.000.

AKIBAT KELEBIHAN PASOKAN HARGA MINYAK MENURUN

SAVEPada perdagangan hari ini berdasarkan dari Reuters, Selasa (20/9/2016), harga minyak mengalami penurunan akibat terimbas dari kelebihan pasokan sebesar 10%. Hal ini di tengah keinginan Venezuela dengan melobi negara-negara OPEC dan non-OPEC untuk menstabilkan produksi harga minyak.  

Venezuela mengatakan, pasokan minyak mentah global harus diturunkan 10% untuk mencapai keseimbangan produksi dengan tingkat konsumsi.

Sementara, harga minyak berjangka London Brent Internasional diperdagangkan dengan mengalami penurunan sebesar 15 sen menjadi US$45,80/barel. Sedangkan harga minyak AS, West Texas Intermediate 9WTI) juga turun 25 sen menjadi US$43,05/barel.

Saat ini pasar masih tetap sangat kelebihan pasokan. Akbat harga minyak yang selama ini mengalami penurunan, PDVSA akan melakukan swap obligasi sebagai upaya untuk mengembalikan keuangan perusaaan yang terpukul.

S&P juga menilai PDVSA mengalami beban amortisasi sebesar US$7,1 miliar di tahun 2017 mendatang, untuk memenuhi keuangan mereka dan mengurangi ekonomi yang menurun akibat rendahnya harga minyak.

Senin, 19 September 2016

BI: PERTUMBUHAN EKONOMI SEMAKIN TINGGI, DIDORONG PENDALAMAN PASAR KEUANGAN

SAVEBank Indonesia (BI) mengamati pentingnya pendalaman pasar keuangan atau financial deepening dalam perekonomian Indonesia.

Pendalaman pasarkeuangan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam kajian ekonomi dunia, semakin tinggi pendalaman pasar keuangan maka PDB (produk domestik bruto) sebuah negara juga akan semakin meningkat. 

Saat ini banyak negara yang telah memperoleh manfaat dari pendalaman pasar keuangan. Selain itu, pendalaman pasar keuangan di Indonesia terbilang masih kecil jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga sekawan.

Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai hal contohnya, aset financial Indonesia terhadap PDB yang masih tercatat kecil dibandingkan dengan negara-negara lain sekawan, dan pasar oblogasi yang hanya mencapai 15% dari PDB.

Oleh karena itu, BI mendorong pasar modal untuk melakukan peranan yang lebih besar dalam upaya pendalaman pasar keuangan.

Bank sentral juga telah melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk mendukung pendalaman pasar keuangan. Salah satu upaya yang dilakukan BI yaitu menetapkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebagai suku acuan pengganti BI rate.

Optimistis terhadap pendalaman pasar keuangan, maka pertumbuhan ekonomi nasional dapat berlangsung secara berkelanjutan.

AWAL PEKAN LAJU IHSG BERGERAK NAIK

SAVE - Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/9/2016), laju IHSG dibuka positif. Hal ini membuat aksi beli invetor lokal kembali ramai.

Sementara pagi ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di posisi Rp13.165, angka tersebut melemah dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu di Rp13.155.

Mengawali perdagangan hari ini, pergerakan IHSG dibuka di posisi 5.293,223, angka ini naik 25,454 poin atau 0,48%. Sedangkan indeks LQ45 menguat 7,490 poin atau 0,83% menjadi 915.084.

Sementara pagi ini, bursa-bursa di Asia kompak mengalami penguatan. Dan di pasar saham Jepang hari ini juga tidak beroprasi lantaran adanya penyambutan hari raya penghormatan orang tua.  

Jumat, 16 September 2016

INFLASI DIPEKAN KEDUA SEPTEMBER 2016 0,25%

SAVEHasil laporan dari BI (Bank Indonesia) inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di pakan kedua September 2016 mencapai 0,25%. Angka ini berdasarkan dari servei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan oleh bank sentral.

Penyebab inflasi yang terjadi hingga minggu kedua  September 2016 yaitu tekanan terhadap kelompok pangan. Berdasarkan dari pantauan bank sentral, cabai merah dan bawang merah mengalami inflasi.

Selain itu, capaian inflasi yang terjadi hingga minggu kedua September 2016 di 0,25% seiring dengan inflasi IHK secara tahunan year on year sedikit berada di atas 3%.

Namun, angka tersebut masih sejalan dengan terget inflasi BI, yaitu 4 plus minus 1%.

Pada pekan lalu, inflasi IHK dipantau oleh bank sentral sebesar 0,17%. Penyebab terjadinya inflasi masih berkisaran pada komoditas klasik seperi bawang merah dan cabai merah, sedangkan untuk daging ayam dan telur ayam mengalami deflasi.

RUPIAH JAGA TREN POSITIF, IHSG MENGUAT MASKI TERBATAS

SAVEPada perdagangan sesi I siang ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih positif. Membaiknya rupiah di tengah penguatan terbatas IHSG sesi I siang ini.

Menurut data Yahoo Finance, rupiah hingga sesi I siang ini berada di posisi Rp13.098/US$, angka tersebut menguat jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.170/US$. Dan pergerakan rupiah dalam kisaran harian berada di Rp13.075 hingga Rp13.170/US$.

Dan untuk IHSG sendiri pada sesi I siang ini masih betah di zona hijau dengan kenaikan 29,86 poin atau 0,57% menjadi 5.295,68. 
Sementara, di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp3,58 triliun dengan 3,83 miliar saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp97,4 miliar dengan aksi jual asing yang mencapai Rp1,28 triliun, sedangkan aksi beli asing lebih tinggi mencapai Rp1,38 triliun.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 373 saham, tercatat saham yang mengalami penguatan ada 189 saham, 91 saham melemah, dan 93 saham lainnya stagnan.

Kamis, 15 September 2016

SIANG INI RUPIAH DAN IHSG SAMA-SAMA MENGUAT

SAVEPada perdagangan sesi I siang ini, pergerakan nilai rukar rupiah terhadap dolar AS mulai membaik. Hal ini seiring dengan laju IHSG yang menguat di zona hijau.

Menurut data Bloomberg, rupiah siang ini berada di posisi Rp13.180/US$, menguat jika dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.205/US$. Kondisi ini menunjukan pergerakan rupiah mulai menguat dengan pergerakan setiap harinya di sekitar Rp13.158 hingga Rp13.234/US$.

Sementara IHSG pada sesi I siang ini masih bertahan menguat di zona hijau dengan kenaikan 54,05 poin atau 1,05% menjadi 5.200,09.

Selain itu, sektor dalam negeri secara keseluruhan mengalami penguatan dipimpin oleh kenaikan sektor aneka industri yang meningkat 1,93% diikuti sektor infrastruktur bertambah 1.86%. dan pada perdagangan bursa Tanah Air tercatat ada sebanyak 212 saham yang menguat, 72 saham menurun, dan 76 saham lainnya stagnan.

Di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp2,60 triliun dengan 3,49 miliar saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp249,1 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp901,2 miliar, sedangkan aksi beli asing mencapai Rp652,1 miliar.  

SIANG INI IHSG BERGERAK NAIK

SAVEMengakhiri perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG ditutup melonjak sebesar 1,05% setelah pada perdagangan kemarin sempat tueun hingga 1,33%.

Siang ini, Kamis (15/9/2016), penutupan IHSG berada di posisi 5.200,088, angka ini mengalami kenaikan sebesar 54,050 poin atau 1,05%. Sedangkan indeks LQ45 ditutup naik 10,742 poin atau 1,22% menjadi 892.121.

Seluruh sektor mengalami menguatan. Penguatan tertinggi dipimpin oleh sektor aneka industri sebesar 1,93% dan disusul sektor infrastruktur sebesar 1,86%.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 347 saham, saham yang mengalami kenaikan ada sebanyak 206 saham, 67 saham menurun, dan 74 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 3,491 miliar saham senilai Rp2,602 triliun.

Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS mengalami pelemahan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, siang ini dolar AS bergeraka di posisi Rp13.160, angka tersebut melemah dibandingkan dengan posisi pagi tadi di Rp13.202.

Rabu, 14 September 2016

AKIBAT KETIDAKPASTIAN THE FED RUPIAH MELEMAH

SAVEPergerakan nilai tukar rupiah terus bergerak naik-turun akibat ketidakpastian The Fed dalam menaikan tingkat suku bunganya. Laju dolar AS terus menguat terhadap rupiah. Ada kemungkinan dolar AS akan terus menguat hingga mencapai ke posisi Rp13.300, bahkan lebih ke Rp13.500. Pergerakan dolar AS bertengger di posisi Rp13.225 pada pukul 11.47 WIB.

Namun pelemahan yang dialami rupiah masih terbilang wajar. Selain itu, pernyataan yang dilontarkan dari petinggi The Fed terus berubah-ubah sehingga menyebabkan adanya ketidakpastian di pasar keuangan global dan emerging market termasuk Indonesia. 

Disisi lain, kondisi perekonomian global saat ini juga terlihat masih belum stabil, dan adanya penurunan harga minyak dunia. Walaupun demikian, kondisi di dalam negeri setidaknya membaik meski masih menimnya sentimen positif.

Oleh karena itu, pergerakan nilai tukar rupiah masih akan terus bergantung pada keputusan The Fed. Dolar AS diperkirakan akan bergerak di posisi Rp13.250.

Pada 21 September mendatang The Fed akan mengumumkan soal kenaikan suku bunganya, hal ini bertepatan dengan pengumuman BI rate, angka perdagangan.

HARGA MINYAK DUNIA JATUH, AKIBAT PREDIKSI BANJIR PASOKAN

SAVEPada akhir perdagangan kemarin, harga minyak mentah dunia tercatat mengalami penurunan sebesar 3% setelah adanya pernyataan dari pengawas energi dunia dan OPEC yang memperkirakan banjir pasokan akan bertahan lebih lama dari yang diharapkan.

Selain itu, juga ditambah dengan persediaan dan peningkatan pasokan, hal ini membuat pasar diperkirakan akan kelebihan stok kurang lebih hingga awal tahun 2017.

Dolar AS yang mengalami penguatan juga tidak terlalu banyak memberikan tekanan terhadap komoditas, untuk membuat pemegang mata uang seperti euro menjadi tidak terjangkau. Dan pasar ekuitas AS juga mengalami penurunan, memperluas bearish sentimen di pasar berisiko.

Harga minyak Brent tercatat masih menurun sebesar US$1,22 atau 2,5% menjadi US$47,10/barel. Sedangkan harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan sebesar US$1,39 atau 3% menjadi US$44,90/barel.

Sementara, sebelum akhir sesi perdagangan American Petroleum Institute (API) memberikan laporan bahwa ada penambahan 1,4 juta barel hingga pekan terakhir 9 September, angka tersebut lebih kecil dari prediksi kenaikan sebesar 3,8 juta barel. Pemerintah AS baru akan mengeluarkan data resmi inventarisasi pada tengah pekan ini.

Selasa, 13 September 2016

SIANG INI IHSG MENGALAMI KOREKSI SEBESAR 40 POIN

SAVEMengakhiri perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG ditutup di zona merah.

IHSG sesi I siang ini, Selasa (13/9/2016), ditutup di posisi 5.241,812, angka tersebut mengalami koreksi sebesar 40,105 poin atau 0,76%. Sedangkan indeks LQ45 ditutup menurun sebesar 6,367 poin atau 0,70% menjadi 900,108.

Ada sebanyak sembilan sektor yang mengalami pelemahan, dan hanya sektor infrastruktur yang mencatat kenaikan sebesar 0,13%.  Sektor pelemahan tertinggi dialami oleh aneka industri sebesar 3,06% disusul sektor tambang sebesar 2,12%.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 349, namun hanya ada 58 saham yang mengalami kenaikan, 219 saham menurun, dan 72 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 137,866 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 3,020 miliar saham sebanyak Rp2,966 triliun. Selain itu, tercatat adanya dana asing yang keluar dari dalam negeri sebanyak Rp151,493 miliar.

Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Siang ini berdasarkan Reuters, dolar AS berada di posisi Rp13.150, angka tersebut menguat jika dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi di Rp13.097.

HARGA MINYAK DUNIA MELONJAK NAIK

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak dunia tercatat mengalami kenaikan lebih dari 1% di tengah datarnya laju USD untuk memberikan sentimen positif. Selain itu, penguatan pasar ekuitas AS juga ikut mendorong minyak mentah berjangka bangkit, setelah sempat menurun di tengah kekhawatiran pasokan lantaran adanya peningkatan aktivitas pengeboran minyak di AS.

Berdasarkan dari Reuters, Selasa (13/9/2016), harga minyak Brent bergerak naik sebesar 31 sen atau 0,7% menjadi US$46,32/barel. Sedangkan untuk harga minyak mentah AS West Texas Intermediate juga meningkat 41 sen atau nyaris sebesar 1% untuk bertahan di posisi US$46,29/barel.

Selain itu, produksi minyak AS diperkirakan akan mengalami penurunan pada Oktober mendatang didukung oleh harga minyak. Sementara sejumlah para pelaku pasar bertaruh adanya keuntungan jangka waktu dekat, jelang pengumuman data bearish minyak pemerintah AS tengah pekan ini. Berdasarkan dari survei yang dilakukan Reuters, analis memperkirakan stok minyak AS meningkat sebanyak 4,5 juta barel selama satu pekan terakhir.

Hal tersebut berada di luar prediksi setelah minggu lalu menurun 14,5 juta barel untuk menjadi yang terbuurk sejak tahun 1999. 

Pada tanggal 26 sapai 28 September mendatang, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan melakukan pertemuan dengan dengan negara non anggota dalam sebuah acara di Aljazair, untuk membahas masalah pembekuan produksi yang diharapkan sejumlah analis akan segera terwujud.

Kamis, 08 September 2016

SESI 1 IHSG BALIK ARAH, TURUN 6 POIN

SAVEPada penutupan perdagangan sesi I siang ini, kamis (8/9/2016), bursa IHSG ditutup di zona merah.

Sesi I siang ini, penutupan IHSG berada di posisi 5.374,774, angka tersebut melemah sebesar 6,580 poin atau 0,12%, sedangkan untuk indeks LQ45 ditutup menurun 1,838 poin atau 0,20% menjadi 926.053.

Sektor yang mengalami pelemahan ada sebanyak enam sektor, dan 4 sektor lainnya menguat. Selain itu, pelemahan tertinggi tercatat dialami oleh sektor tambang sebesar 0,87%. Dan sektor yang mengalami penguatan tertinggi yaitu sektor industri dasar sebesar 0,88%.

Sementara, saham yang diperdagangkan ada sebanyak 359 saham, namun hanya 101 saham yang mengalami kenaikan, 156 saham menurun, dan 102 saham lainnya bergerak stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 152.850 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 2,751 saham senilai Rp2,627 triliun. Untuk dana asing yang keluar dari dalam negeri tercatat ada sebanyak Rp150.868 miliar.

Dan di pasar uang, pergerakan kurs dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah sebesar 15 poin dari posisi pembukaan pagi tadi di Rp13.080 menjadi Rp13.095.

Rabu, 07 September 2016

SETELAH BREXIT, INGGRIS INGIN AUSTRALIA JADI MITRA DAGANG PERTAMA

SAVESetelah memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit, Inggris dikabarkan mulai membuka pembicaraan awal dengan Australia yang membahas mengenai gari besar masa depan perdagangan besar kedua negara. Kabarnya pejabat Inggris dan Australia ini telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali selama tahun ini.

Berdasarkan dari BBC, Rabu (7/9/2016), pertemuan yang dilakukan yaitu membahas mengenai perameter kerja sama kedua negara tersebut, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan ambisius dan komprehensif. Australia sendiri telah ditentukan oleh Inggris sebagai mitra dagang pertama setelah terjadinya Brexit. 

Selain itu, Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox dan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo kemungkinan akan berbagi komitmen yang kuat dalam berpolitik serta perdagangan liberalisasi. Walaupun demikian, masih belum adanya kesepakatan yang tercapai hingga negosiasi Inggris dan UE diperkirakan akan rampung hingga tahun 2019 mendatang, dimana bergantung pada kecepatan negosiasi tersebut.

Ciobo juga mengatakan, jika Inggris ingin meninggalkan UE, maka harus sesuai dengan pasal 50 yang dimana perjanjian membutuhkan kurang lebihnya dua hingga satu setengah tahun untuk rampung.

SKEPTIS INVESTOR BIKIN HARGA MINYAK DUNIA MENURUN

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak mentah dunia mengalami pelemahan, lantaran adanya sikap skeptis dari pelaku pasar saham bahwa produsen akan tetap melakukan pencapaian kesepakatan untuk membekukan produksi untuk mengendalikan kelebihan pasokan minyak global.

Berdasarkan dari Reuters, Rabu (7/9/2016), harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November mengalami penurunan 4 sen menjadi US$47,22/barel. Sedangkan harga minyak mentah NYMEX untuk pengiriman Oktober turun 8 sen menjadi US$44,75/barel.

Sebelumnya pada perdagangan Senin kemarin, harga minyak mengalami kenaikan hingga mencapai posisi tertinggi dalam satu pekan setelah Rusia dan Arab Saudi sepakat untuk bekerja sama dalam menstabilkan pasar minyak, namun saat ini harga minyak jatuh akibat ketidakpastian atas kesepakatan.

Pada tanggal 26 hingga 28 September mendatang, Organisasi Nagara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen nonOPEC seperti Rusia akan mengadakan pembicaraan informal di Aljazair, namun sejumlah pasar tidak yakin atas kesepakatan yang akan terjadi.

Sementara, permintaan menunjukan hasil imbang dari sekitar 700.000 barel pekan lalu di Cushing, Oklahoma, hub pengiriman minyak mentah berjangka AS.

Pada pekan lalu persediaan minyak mentah komersial AS kemungkinan mengalami penurunan 100.000 barel setelah mengalami kenaikan selama dua pekan berturut-turut.

Kemungkinan stok bensin akan mengalami penurunan 500.000 barel, sedangkan distilate stocks diperkirakan meningkat satu juta barel. Dan American Petroleum Institute akan merilis data minyak mingguan pada hari ini, tertunda sehari dari biasanya lantaran adanya libr Hari Buruh pada Senin.  

Selasa, 06 September 2016

SESI I SIANG IHSG TERPANGKAS

SAVEMengakhiri perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG balik melemah ke zona merah.

Sesi I siang ini, penutupan IHSG berada di posisi 5.348,282, angka ini mengalami penurunan sebesar 8,672 poin atau 0,16%. Sedangkan untuk indeks LQ45 ditutup dengan mengalami koreksi 1,335 poin atau 0,15% menjadi 918.801.

Selain itu, ada tujuh sektor yang mengalami pelemahan, dan 3 sektor menguat. Pelemahan tertinggi tercatat dialami oleh sektor aneka industri sebesar 0,63%. Dan penguatan tertinggi dialami oleh sektor tambang sebesar 0,68%.

Total saham keselurunan ada sebanyak 366, namun hanya ada 116 saham yang sebanyakmenguat, 151 saham menurun, dan 99 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 127.574 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 3,585 miliar saham senilai Rp4,427 triliun. Dan dana asing yang keluar dari dalam negeri tercatat ada sebesar Rp163,829 miliar.


Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS mengalami pelemahan terhadap rupiah. Berdasarkan Reuters, Selasa (6/9/2016), siang ini dolar AS berada di posisi Rp13.145 dibandingkan dengan pembukaan pagi tadi di Rp13.150.

Senin, 05 September 2016

BI WASPADAI KETIDAKPASTIAN KENAIKAN SUKU BUNGA THE FED

SAVEBank sentral AS yang berencana akan menaikan tingkat suku bunganya di tahun ini terus dipantau oleh Bank Indonesia (BI). Karenanya, pernyataan yang dilontarkan The Fed dapat memberikan reaksi pada pasar dan ketidakstabilan dalam pasar keuangan global.

Berdasarkan dari pantauan bank sentral, The Fed akan menaikan tingkat suku acuan sebanyak sebanyak satu kali, yaitu 25 basis poin. Sementara di tahun 2017, suku bunga FFR kemungkinan akan dinaikan sebanyak dua kali.

Selain itu, jika melihat dari berbagai probabilitas, kenaikan FFR tahun ini kemungkinan besar hanya akan terjadi satu kali.

Ada probabilitas 42% kenaikan FFR terjadi pada 21 September 2016, 47% pada 2 November 2016, dan 64,7% pada 14 Desember 2016.

Bank Sentral juga memperkirakan kenaikan FFR di tahun 2017 mendatang akan terjadi sebanyak dua hingga tiga kali, diantaranya yaitu probabilitas kenaikan yang terjadi pada 1 Februari 2017, 78% pada pada 26 Juli 2017, dan 81,9% pada 1 November 2017.

Ketidakpastian The Fed untuk menaikan tingkat suku bunganya terjadi karena kekuatan investasi swasta sebagai daya dorong ekonomi AS masih belum terlalu kuat.


Hal tersebutlah yang menyebabkan pernyataan The Fed sering kali dovish, namun juga tidak jarang hawkish. Oleh karena itu harus tetap mewaspadai ketidakpastian ini.

Jumat, 02 September 2016

TAX AMNESTY TERUS MENGALIR, DOLAR AS BISA JATUH KE Rp12.700

SAVEDana tax amnesty yang terus mengalir deras kemungkinan akan mendorong pergerakan nilai tukar rupiah untuk mengalami penguatan tajam terhadap dolar AS. Dan dolar AS bisa tertekan hingga ke posisi Rp12.700.

Kemungkinan dolar AS bisa tembus ke Rp12.700. Bahkan tax amnesty menargetkan jika dana asing yang masuk bisa mencapai Rp1.000 triliun, maka ada kemungkinan dolar AS balik kekisaran Rp8.000 hingga Rp9.000, sebab  hal tersebut di-lock hingga 3 tahun.

Meski demikian, nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan tajam dapat mempengaruhi penurunan angka ekspor. Jadi produk-produk ekspor Indonesia akan menjadi lebih mahal sehingga dapat menimbulkan kekalahan dalam persaingan pasar internasional.

Selain itu, posisi dolar AS yang paling ideal berada di Rp13.000, sehingga penguatan rupiah tidak terlalu tajam saat aliran dana tax amnesty masuk, ada baiknya disimpan sebagai cadangan devisa (cadev). Cadev akan disimpan untuk menjaga pergerakan rupiah saat mengalami volatile di pasar keuangan.

Jika dilihat secara year to date (ytd), aliran dana asing yang masuk di pasar keuangan tercatat ada sebanyak Rp160 triliun. Ini merupakan salah satu faktor yang mendorong penguatan rupiah.

Namun, di sisi lain, gejolak eksternal juga harus tetap diwaspadai, terutama rencana kenaikan suku bunga The Fed yang menjadi penghalang penguatan rupiah.

Saat ini pergerakan rupiah mulai membaik, lantaran adanya deflasi, survei manufaktur meningkat, dan pengaruh tax amnesty, sementara masih ada 20 pengusaha besar yang belum ikut tax amnesty, ini dapat mendorong kenaikan aset rupiah, saham, obligasi.