Harga minyak yang mengalami kenaikan terjadi akibat adanya
data manufaktur AS yang mengalami pelemahan, sehingga mempengaruhi indeks USD.
Namun, para investor masih belum yakin bahwa kanaikan harga
minyak masih akan berlanjut. Karenanya, para investor kurang yakin jika Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya seperti Rusia akan
menyetujui adanya pemangkasan produksi pada pertemuan akhir bulan di Aljazair,
meski Arab Saudi juga berusaha untuk meningkatkan harga.
Selain itu, jika data ketenagakerjaan AS menunjukan
penguatan, maka kenaikan suku bunga The Fed kemungkinan akan terjadi.
Sementara kenaikan tingkat suku bunga The Fed dapat
memperkuat laju dolar AS dan menerkan harga minyak karena akan membuat
komoditas dalam demominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar