SAVE - Pertemuan anggota OPEC
dan produsen minyak lainnya yang dipimpin oleh Rusia di Aljazair yang membahas mengenai
cara-cara untuk mendukung harga dan membuat harga perdagangan menjadi
volatilitas tertinggi sejak pertemuan yang sama untuk membekukan produksi pada
April di Doha yang gagal mencapai kesepakatan membuat harga minyak mentah dunia
mengalami kenaikan sebesar 3%.
Berdasarkan dari Reuters, Selasa (27/9/2016),
harga minyak Brent ditutup di posisi US$47,35/barel angka tersebut naik US$1,46
atau 32%. Sedangkan untuk harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami
kenaikan cukup tinggi sebesar US$1,45 atau 3,3% menjadi US$45,93.
Organisasi Negara
Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak Rusia melakukan pertemuan secara
informal di sela-sela Forum Energi Internasional di Aljazair 26-28 September
untuk mengatasi kelebihan pasokan minyak mentah yang membuat harga minyak
menurun ke posisi terendahnya selama dua tahun terakhir.
Sementara eksportir
minyak terbesar keempat masih terus berusa untuk merebut kembali produksi
sebelum sanksi Barat pada 2012, mengabaikan kemungkinan terjadinya kesepakatan,
namun masih ada beberapa anggota OPEC yang masih tetap berharap mencapai
kesepakatan dalam pertemuan tersebut.
Harga minyak banyak bergerak, berada di
posisi tertinggi sejak 18 April, pada pertemuan di Doha antara anggota OPEC
untuk membahas soal produksi dan ditutup tidak mencapai kesepakatan, sehingga
mambuat harga minyak mentah hanya di atas US$40.
Beberapa analis meyakini bahwa pembekuan
produksi hanya akan dilakukukan setelah pertemuan kebijakan yang sangat penting
oleh OPEC di Wina pada 30 November. Dimana anggota OPEC dan non-OPEC, termasuk
juga produsen Rusia dan atas konsumen minyak AS, ada kemungkinan untuk
meningkatkan produksi minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar