Senin, 31 Oktober 2016

HARGA MINYAK MENTAH LANJUTKAN PENURUNAN

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak masih belum bangkit, melanjutkan tren penurunannya, setelah anggota non-OPEC tidak membuat komitmen spesifik untuk bergabung dengan OPEC dalam membatasi produksi minyak, demi menopang harga.

Berdasarkan dari Reuters, Senin (31/10/2016), negara non-OPEC ingin agar OPEC melakukan pemecahan perbedaan yang ada. Selaim itu, pejabat dan negara-negara OPEC dan non-OPEC termasuk Azerbaijin, Brazil, Kazhakhstan, Meksiko, Oman dan Rusiamelakukan pertemuan untuk konsultasi di Wina pada hari Sabtu, dan hanya setuju untuk melakukan pertemuan kembali pada November, sebelum pertemuan rutin OPEC yang dijadwalkan pada 30 November mendatang.

Harga minyak berjangka London, Brent untuk pengiriman Desember LCOc1 mengalami penurunan 36 sen atau 0,7% menjadi US$49,35/barel. Dan minyak mentah NYMEX juga turun 36 sen atau 0,7% ke US$48,34/barel untuk pengiriman Desember CLc1.

Rusia berharap di tahun depan produksi minyaknya dapat mengalami kenaikan sebesar 0,7% dan 0,9% lebih di tahun 2018, demikianlah rencana anggaran federalnya.

Dokumen menunjukan produksi minyak mentah terlihat berada di posisi tertinggi 548 juta ton pada 2017, dan di tahun 2018 dan 2019 berada di 553 juta ton, mengalami kenaikan sekitar 544 juta ton di tahun ini.

Sementara otoritas UEA tetap berhati-hati dalam memproduksi harga minyak lantaran hal ini dapat memberikan pengaruh terhadap pelemahan keuangan negara.

PREDIKSI LAJU IHSG HARI INI

SAVEPada perdagangan hari ini, pergerakan IHSG diperkirakan akan berada di sekitar posisi 5.386 hingga 5.488.

Kondisi pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh penantian terhadap rilis data perekonomian di awal bulan.

Gerak IHSG juga dipengaruhi oleh laporan kinerja emiten Q3 serta fluktuasi harga komoditas. Selain itu, di luar rilis data perekonomian, GDP ini juga merupakan salah satu hal yang dinanti oleh para investor.

Hal ini dikarenakan mengingat kondisi perekonomian yang cenderung stabil yang pastinya dapat memberikan pengaruh positif bagi pola pergerakan IHSG, terutama di minggu ini yang merupakan awal bulan ke 11 di tahun 2016.

Hari ini pergerakan IHSG kemungkinan masih akan menunjukan penguatan lanjutan.

Jumat, 28 Oktober 2016

SIANG INI IHSG DITUTUP TURUN 3 POIN

SAVEMengakhiri perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG ditutup melemah ke zona merah.

Sesi I siang ini, Jumat (28/10/2016), IHSG ditutup melemah dengan penurunan sebesar 3,978 poin atau 0,07% menjadi 5.412,858.

Ada enam sektor saham yang mengalami pelemahan, dan 4 sektor lainnya menguat. Siang ini sektor konsumer memimpin pelemahan indeks sebesar sebesar 0,92%. Sedangkan pengautan tertinggi tercatat dialami oleh sektor industri dasar sebesar 0,91%.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 359 saham, 135 saham meningkat, 140 saham menurun, dan 84 saham lainnya stagnan.

Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 142.574 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 6,874 miliar saham senilai Rp2,351 triliun. Tercatat adanya dana asing yang keluar dari dalam negeri sebanyak Rp34,288 miliar.

Sementara di pasar uang, pergerakan kurs dolar AS mengalami pengautan terhadap rupiah. Berdasarkan Reuters, siang ini dolar AS berada di posisi Rp13.040, menguat dibandingkan dengan posisi pagi tadi di Rp13.032.

RUPIAH MELEMAH, IHSG BALIK KE ZONA MERAH

SAVEPada perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG balik arah memerah dengan penurunan sebesar 5,07 poin atau 0,09% menjadi 5.411,77.

Siang ini, sektor saham dalam negeri nyaris semuanya berada di zona negatif. Sektor pelemahan terdalam terjadi pada sektor properti yang mengalami penurunan 0,92%, sedangkan sektor industri dasar menguat tertinggi sebesar 0,91%.

Selain itu, nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat ada sebesar Rp2,35 triliun dengan 6,87 miliar saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp34,28 miliar dengan aksi jual asing yang mencapai Rp748,7 miliar dan aksi beli asing yang mencapai Rp714,5 miliar. Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 373 saham, 139 saham menguat, 145 saham melemah, dan 89 saham lainnya stagnan.

Sementara, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar siang ini tercatat masih belum menguat.

Berdasarkan dari data Yahoo Finance, rupiah siang ini berada di posisi Rp13.033/US$ dengan pergerakan setiap harinya di sekitar posisi Rp13.028 hingga Rp13.050/US$. Posisi rupiah siang ini tercatat melemah dibandingkan dengan posisi perdagangan kemarin di Rp13.032/US$.

HARGA MINYAK DUNIA MENYUSUT

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak dunia tercatat mengalami penurunan, akibat terbebani keraguana terhadap OPEC apakah akan mampu mewujudkan rencana pembekuan produksi. 

Berdasarkan dari Reuters, Jumat (28/10/2016), hari ini harga minyak mentah berjangka Brent di perdagangkan di posisi US$50,39/barel atau menurun sebesar 8 sen. Sedangkan untuk minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan sebesar 5 sen menjadi US$49,67/barel.

Hingga saat ini para pelaku pasar diyakini masih ragu bahwa OPEC dan anggota lainnya akan mampu mencapai kesepakatan untuk membatasi produksinya. Kondisi ini diperkuat setelah Rusia dan Irak menolak untuk ikut dalam rencana tersebut untuk mengendalikan pasokan Internasional dengan melakukan pembatasan produksi minyak mereka.

Pada 30 November mendatang, OPEC mendadak akan menggelar rapat. Namun hal ini nampaknya akan menjadi jalan yang panjang ketika beberapa kelompok tidak mendukung kesepakatan tersebut.

Kamis, 27 Oktober 2016

SESI I IHSG BERGERAK NAIK KE LEVEL 5.419

SAVE - Menutup perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG berakhir positif di zona hijau. IHSG bergerak di zona positif sejak pagi tadi.

Siang ini, penutupan IHSG mengalami penguatan sebesar 19,897 poin atau 0,37% ke posisi 5.419,576. Sedangkan indeks LQ45 ditutup di posisi 925.765, dengan kenaikan 3,076 poin atau 0,33%.

Delapan sektor saham mengalami penguatan, dan 2 sektor saham lainnya melemah. Siang ini sektor tambang memimpin penguatan indeks sebesar 2,33%. Dan pelemahan tertinggi tercatat dialami oleh sektor agrikultur sebesar 0,16%.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 372 saham, 144 saham meningkat, 136 saham menurun, dan 92 saham lainnya stagnan. Frekuansi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 226.099 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 17,799 miliar saham senilai Rp4,128 triliun. Dana asing yang keluar dari dalam negeri tercatat ada sebanyak Rp508,396 miliar.

Sementara di pasar uang, kurs dolar AS bergerak menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, siang ini dolar AS bergerak di posisi Rp13.025, menguat dibandingkan dengan posisi perdagangan pagi tadi di Rp13.005.

HARGA MINYAK AMBRUK, DITENGAH KERAGUAN OPEC

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak dunia semakin menyusut hingga menyentuh ke posisi di bawah US$50/barel, hal ini terjadi ketika OPEC diragukan akan mampu menyatukan anggotanya dan Rusia untuk membatasi produksi minyak. 

Berdasarkan dari Reuters, Kamis (27/10/2016), pada awal perdagangan harga minyak mentah Jenis Brent sempat bergerak naik hingga di atas posisi US$50/barel, namun harga minyak mentah Brent berbalik arah dengan penurunan 7 sen menjadi US$49,91/barel. Sedangkan untuk harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan sebesar 1% ke posisi US$49,17/barel.

Para pelaku pasar menjelaskan, pergerakan harga minyak mentah Brent sempat menguat hingga ke US$50/barel, namun keraguan terhadap OPEC untuk mengurangi produksi telah memberikan tekanan yang cukup besar. Karenanya Rusia secara langsung menolak upaya pembekuan produksi dengan tujuan memompa harga minyak untuk kembali ke posisi tertinggi. Pemerintah Rusia sendiri justru mencoba untuk memikat investor dengan meningkatkan produksi minyaknya yang saat ini tengah menyentuh rekor 4,43 juta barel setiap harinya.

Minyak mentah AS (WTI) berjangka CLc1 menerima dukungan awal 553,000 barel dari persediaan minyak mentah sebesar 468,16 juta barel. Namun, beberapa analis mengatakan bahwa data penurunan produksi merupakan suatu yang dapat menyesatkan, lantaran produksi AS saat ini semakin meningkat.

HARI INI HARGA EMAS ANTAM TURUN Rp3.000/GRAM

SAVEHari ini, harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan sebesar Rp3.000/gram. Sedangkan harga buyback juga turun Rp2.000/gram.

Mengutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Kamis (27/10/2016), harga emas batangan pecahan 1 gram hari ini dibuka di posisi Rp599.000/gram, angka tersebut turun Rp3.000/gram dari posisi perdagangan sebelumnya di Rp602.000/gram.

Sementara untuk harga buyback oleh emiten berkode ANTM juga dibuka turun Rp2.000/gram dari posisi sebelumnya di Rp528.000/gram menjadi Rp526.000/gram.

Berikut daftar harga emas Antam hari ini:

500 gram Rp279.800.000

250 gram Rp140.000.000

100 gram Rp56.050.000

50 gram Rp28.050.000

25 gram Rp14.050.000

10 gram Rp5.650.000

5 gram Rp2.850.000

1 gram Rp599.000

DOLAR AS BERGERAK MENGUAT

SAVEPagi hari ini, pergerakan kurs dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam ini kembali bergerak naik ke posisi Rp13.000.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Kamis (27/10/2016), pagi ini pembukaan kurs dolar AS berada di posisi Rp13.005, angka ini menguat dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.000.

Dolar AS terus bergerak naik untuk melanjutkan penguatannya hingga menyentuh posisi tertingginya pagi ini di Rp13.027.

Pergerakan dolar AS bertengger di posisi Rp13.019, pada pukul 09.26 WIB.

Jika dilihat secara year to date (ytd), dolar AS masih mengalami pelemahan terhadap rupiah sebesar 5,66%.

Rabu, 26 Oktober 2016

PAGI INI DOLAR AS LENGSER DARI POSISI Rp13.000

SAVE - Pagi hari ini, kurs dolar AS kembali bergerak melemah terhadap rupiah. Meski pada pembukaan sempat menguat, namun pergerakan mata uang Paman Sam ini menurun dari posisi Rp13.000.

Berdasarkan dari data perdagangan Reuters, Rabu (26/10/2016), pagi ini dolar AS dibuka di posisi Rp13.002, angka ini terliht menguat jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp12.989.

Namun tidak lama kemudian, pergerakan dolar AS mendadak turun dan mencapai ke posisi terendahnya pagi ini di Rp12.990.

Hingga pada pukul 09.13 WIB, pergerakan dolar AS bertengger di posisi Rp12.997.

Sementara pergerakan dolar AS ini jika dilihat secara year to date (ytd) masih tercatat mengalami pelemahan terhadap rupiah sebesar 5,87%.

POTENSI PENGUATAN LAJU IHSG

SAVE - Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/10/2016), pergerakan IHSG diperkirakan akan balik arah menguat. Pergerakan IHSG ini masih akan terus bergerak naik rentang konsolidasi dengan posisi support yang masih bertahan di 5.372.

Potensi kenaikan IHSG kembali meningkat seiring dengan terjadinya capital inflow, target resistance yang berada di 5.488 perlu ditembus untuk memperkuat pergerakan naik IHSG dalam jangka waktu dekat.

Tercatat adanya nilai transaksi di bursa Indonesia sebesar Rp5,38 triliun dengan dengan 9,51 miliar saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing sebanyak Rp125,7 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,92 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp2,05 triliun.

Sementara total saham yang tercatat pada akhir perdagangan hari ini ada sebanyak 431, 160 saham menguat, 170 saham melemah, dan 101 saham lainnya stagnan. Selain itu, laporan kinerja Q3 emiten juga masih menjadi pendorong kenaikan laju IHSG.

Pasar saham dalam negeri juga memperkirakan gerak IHSG akan berada di sekitar posisi 5.372 hingga 5.488. Masih stabilnya kondisi perekonomian membuat IHSG hari ini berpotensi bergerak menguat.

Selasa, 25 Oktober 2016

BANK DUNIA: EKONOMI INDONESIA TUMBUH POSISTIF

SAVEPada semester I-2016 pertumbuhan ekonomi global yang masih lamban didorong oleh pertumbuhan ekonomi dibeberapa negara maju yang lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, hingga tahun 2017 pertumbuhan ekonomi China juga masih menunjukan adanya pelemahan seiring dengan berkurangnya kapasitas industri.

Meski saat ini ekonomi global tengah mengalami pelemahan, namun pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tetap tumbuh positif. Ekonomi Indonesia yang tumbuh positif didorong oleh berbagai kebijakan yang dilontrakan oleh pemerintah.

Selain itu, Bank Dunia juga mencatat pertumbuhan Produksi Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mengalami peningkatan dari posisi sebelumnya di triwulan I-2016 sebesar 4,9% menjadi 5,2% di triwulan II-2016, angka tersebut meningkat 0,3%.

Kenaikan yang dialami oleh PDB pada triwulan II-2016 terjadi lantaran konsumsi pemerintah yang tinggi.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong oleh meningkatnya investasi swasta yang didukung oleh perubahan iklim investasi dan kebijakan fiskal yang kredibel.

HARGA MINYAK MENTAH DUNIA ANJLOK

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak mentah dunia masih tercatat mengalami pelemahan dan sempat menyentuh di bawah posisi US$50/barel. Hal ini dipengaruhi oleh kabar kilang minyak North Sea Buzzard di Inggris yang akan kembali melakukan produksi, ditambah Irak yang memutuskan untuk tidak ikut dalam rencana OPEC terkait pembekuan produksi.

Berdasarkan dari Reuters, Selasa (25/10/2016), pada pertengahan pekan ini, kilang Buzzard yang memberikan konstribusi puluhan stream minyak mentah yang mampu memompa sekitar 180.000 barel setiapnya (bpd), akan kembali diproduksi. 

Sementara produsen terbesar kedua di OPEC mengatakan bahwa ia ingin bebas dari rencana pemotongan produksi, lantaran saat ini sedang membutuhkan banyak uang untuk melawan Islam militan. Selain itu, OPEC juga berharap mampu mengurangai pasokan sekitar 700.000 bpd secara global dari 1.0 hingga 1.5 juta bpd.

Pada perdagangan hari ini, harga minyak mentah Brent tercatat masih mengalami pelemahan sebesar 32 sen atau 0,6% menjadi US$51.46/barel, dan posisi terendahnya berada di US$50,50/barel. Sedangkan untuk minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) anjlok sebesar 33 sen atau 0,7% menjadi US$50,52/barel.

WTI yang berada di bawah US$50/barel merupakan pertama kalinya sejak 18 Oktober, dibanding sesi sebelumnya sempat berada di posisi terendah US$49,62/barel. Sementara selama sebulan harga minyak mengalami kenaikan lebih dari US$5/barel atau sekitar 13%.

Senin, 24 Oktober 2016

PAGI INI RUPIAH DIBUKA LESU, USD MENGUAT DEKATI LEVEL TERTINGGI

SAVEPada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menurun. Hal ini ditengah menguatnya laju USD terhadap beberapa maya uang utama lainnya.

Berdasarkan kurs Jisdor BI, pagi ini pembukaan rupiah berada di posisi Rp13.047/US$. Angka ini tercatat menurun jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan kemarin di Rp13.020/US$.

Seperti dilansir Reuters, Senin (24/10/2016), laju indeks USD terlihat bergerak stabil di posisi 98.657, atau tidak jauh dari posisi akhir pekan kemarin di 98.813yang merupakan tertinggi sejak 3 Februari. Mata uang Paman Sam ini memperoleh dorongan ditengah pelemahan euro akibat terimbas dari rencana Bank Sentral Eropa mengenai pelonggaran moneter.

Selain itu, menguatnya USD ini juga didukung oleh komentar hawkishdari pejabat Fed termasuk juga Presiden Fed New York William Dudley dan ditambah adanya harapan tinggi bahwa Hillary Clinton akan memenangkan pemilihan Presiden AS. Jika Hillary bisa menjadi pemenang maka diyakin peluang The Fed untuk menaikan tingkat suku bunganya pada Desember semakin besar.

Meski demikian, pergerakan USD terhadap yen masih mendatar di posisi 103.890, sedangkan USD terhadap euro juga tidak terlalu bergerak naik berada di posisi 1.0883 setelah pada akhir pekan kemarin sempat anjlok. Sementara dolar Australia terlihat bergerak menurun sebesar 0,1% menjadi 0.7605.

Jumat, 21 Oktober 2016

USD MENGUAT, HARGA MINYAK DUNIA JATUH 2%

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak mentah dunia tercatat mengalami penurunan hingga 2% akibat kembali menguatnya dolar AS.

Berdasarkan dari Reuters, Jumat (21/10/2016), untuk pengiriman Desember, harga minyak Brent mengalami penurunan sebesar US$1,29 sen atau 2,5% menjadi US$51,38/barel. Sedangkan harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November menurun US$1,17 atau 2,3% menjadi US$50,42/barel, dan untuk kontrak Desember WTI merosot US$1,19 untuk tetap bertahan di posisi US$50,63/barel.

Pergerakan dolar AS mencapai ke posisi tertingginya dalam tujuh bulan terhadap beberapa mata uang dan tertinggi tiga bulan terhadap euro setelah Bank Sentral Eropa memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya dan naiknya data penjualan rumah AS pada September.

Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak sempat mengalami kenaikan setelah pemerintah AS memberikan laporan penarikan yang tak terduga lebih dari 5 juta barel dalam stok minyak mentah mingguan yang menuju kontrak November WTI tertinggi dalam15 bulan di posisi US$51,93.

Kepala eksekutif Rusia Rosneft (ROSN.MM) menuturkan produsen minyak negara memiliki potensi untuk menambah sebanyak 200 juta ton setiap tahunnya, atau sekitar 4 juta barel setiap hari, untuk produksi.

Meski menurun, namun harga minyak masih meningkat sekitar 13,8% sejak OPEC memberikan pengumuman pada 27 September bahwa produksi yang direncanakan akan dipangkas 8 tahun untuk mengendalikan kelebihan pasokan global yang membuat harga minyak anjlok dari posisi tertingginya pada pertengahan tahun 2014 yang berada di atas posisi US$100/barel.

Kamis, 20 Oktober 2016

RUPIAH DAN IHSG MENGUAT TIPIS SIANG INI

SAVEPada perdagangan sesi siang ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat semakin menguat dan meninggalkan posisi Rp13.000/US$. Penguatan ini di tengah masih menghijaunya laju IHSG, meski penguatannya tidak terlalu tinggi.

Menurut data Yahoo Finance, rupiah siang ini berada di posisi Rp12.998/US$, menguat dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.005/US$. Siang ini pergerakan rupiah berada di sekitar posisi Rp12.979 hingga Rp13.007/US$.

Sedangkan IHSG sendiri pada sesi I siang ini juga terlihat masih menguat, meski mulai menurun jika dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi. Siang ini IHSG mengalami kenaikan 2,32 poin atau 0,04% menjadi 5.411,61.

Sementara siang ini, sektor saham dalam negeri bergerak variatif. Sektor penguatan tertinggi yaitu konsumer yang naik sebesar 0,53%. Dan sektor pelemahan terdalam yaitu sektor aneka industri sebesar 0,51%.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat ada sebanyak Rp2,86 triliun dengan 13,13 miliar saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp2,21 miliar dengan aksi jual asing yang mencapai Rp688,67 miliar, sedangkan aksi beli asing mencapai Rp684,46 miliar. Total saham yang di perdagangkan ada sebanyak 365, 139 saham menguat, 131 saham menurun, dan 95 saham lainnya stagnan.

SUKU BUNGA ACUAN MASIH BISA DITURUNKAN

SAVEHari ini, Kamis (20/10/2016), Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan soal suku bunga acuannya 7 Day Reverse Repo Rate. Pada bulan sebelumnya, BI telah memangkas suku bunga acunnya sebesar 25 basis poin atau 0,25% menjadi 5%.

Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan proyeksi, bahwa suku bunga acuan BI masih dapat direvisikan ke bawah. Hal ini seiring dengan pergerakan tingkat inflasi yang masih terjaga di sekitar posisi 4% plus minus 1%.

Selain itu, ditambah adanya tren penurunan suku bunga perbankan yang saat ini mulai turun ke bawah 10% secara perlahan atau menuju ke singel digit.

Harapannya tren penurunan suku bunga perbankan ini dapat mendongkrak pertumbuhan kredit yang masih tumbuh dibawah 10%.

Sementara saat ini, tingkat bunga yang ditawarkan oleh sejumlah bank-bank juga single digit.

Rabu, 19 Oktober 2016

IHSG SESI I BERGERAK MELEMAH

SAVEMenutup perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG berbalik arah menurun ke zona merah.

Hari ini, Rabu (19/10/2016), penutupan IHSG berada di posisi 5.417,518, angka tersebut menurun 12,530 poin atau 0,23%. Sedangkan untuk indeks LQ45 ditutup berkurang 3,434 poin atau 0,37% menjadi 933.170.

Selain itu, hanya ada 2 sektor yang mengalami penguatan, dan 8 sekor lainnya melemah. Siang ini sektor agrikultur memimpin pelemahn indeks sebesar 0,77% disusul sektor aneka industri sebesar 0,65%. Dan penguatan tertinggi dialami oleh sektor tambang sebesar 1,44%.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 352, 106 saham meningkat, 152 saham menurun, dan 94 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 146.426 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 6,687 miliar saham senilai Rp2,833 triliun. Tercatat adanya dana asing yang keluar dari dalam negeri sebanyak Rp74,161 miliar.

Sementara di pasar uang, kurs dolar AS bergerak melemah terhadap rupiah. Berdasarkan Reuters, siang ini dolar AS berada di posisi Rp13.005, angka ini melemah dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi.

HARGA EMAS ANTAM KEMBALI NAIK

SAVEHari ini, harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan sebesar Rp1.000/gram, sedangkan harga buyback juga naik Rp1.000/gram.

Berdasarkan dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Rabu (19/10/2016), hari ini harga emas batangan pecahan 1 gram dibuka di posisi Rp602.000/gram, angka ini naik Rp1.000/gram dari posisi perdagangan sebelumnya di Rp601.000/gram.

Sementara untuk harga buyback oleh emiten berkode ANTM dibuka di posisi Rp526.000/gram, naik Rp1.000/gram dari posisi sebelumnya di Rp525.000/gram

Berikut daftar harga emas Antam hari ini:

500 gram Rp281.300.000

250 gram Rp140.750.000

100 gram Rp56.350.000

50 gram Rp28.200.000

25 gram Rp14.125.000

10 gram Rp5.680.000

5 gram Rp2.865.000

1 gram Rp602.000

Selasa, 18 Oktober 2016

RUPIAH DIBUKA MENGUAT

SAVEPada perdagangan pagi hari ini, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka membaik setelah kemarin sempat bergerak di zona merah. Membaiknya rupiah ini ditengah lesunya laju USD terhadap beberapa mata uang lainnya.

Berdasarkan kurs Jisdor BI, rupiah dibuka di posisi Rp13.044/US$, angka ini tercatat menguat jika dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp13.054/US$.

Berdasarkan Reuters, Selasa (18/10/2016), laju USD sedikit menurun setelah kemarin sempat bergerak menguat. USD mulai menjauhi posisi tertingginya dalam tujuh bulan terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya lantaran investor berharap terhadap kebijakan moneter yang akan diambil AS dalam jangka waktu dekat.

Pergerakan indeks USD yang melacak greenback terhadap enam rival utama, mengalami penurunan sebesar 0,2% menjadi 97,733, setelah sempat naik tinggi 98,169 pada sesi sebelumnya, yang merupakan posisi tertinggi sejak 10 Maret.

Suku bunga AS saat ini masih tetap menjadi fokus utama pasar, dengan kenaikan suku bunga Desember masih terus diantisipasi. Namun tingkat yang menigkat di tahun ini masih belum banyak dilakukan.

AKIBAT TERTEKAN KEKHAWATIRAN KELEBIHAN PASOKAN HARGA MINYAK TURUN

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak dunia kembali melemah akibat tertekan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan, dengan kenaikan volume perdagangan mendorong harga di luar AS berada di bawah US$50/barel, manun kerugian terbatas terjadi di tengah penurunan proyeksi produksi Shale Amerika.

Berdasarkan dari Reuters, Selasa (18/10/2016) harga minyak Brent untuk perdagangan hari ini mengalami penurunan sebesar 43 sen atau 0,8% menjadi US$51,52/barel, sedangkan harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) juga ditutup menurun 41 sen atau 0,8% ke posisi US$49,94/barel.

Perdagangan minyak di AS mengalami lojakan sebesar 12.932 barel, angka tersebut merupakan tertinggi sejak 13 Oktober, hal ini terjadi karena para pedagang menjual kontrak menjelang tanggal kadaluwarsa 20 Oktober. Pada sore hari harga minyak sedikit meningkat, seperti AS Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukan bahwa produksi minyak serpih kemungkinan akan mengalami penurunan sebesar 30.000 barel setiap harinya (BDP) pada November.

Para pedagang mengatakan, WTI masih berada di bawah tekanan berdasarkan dari laporan pada Jumat oleh penyedia jasa minyak Baker Hughes, yang menunjukan adanya pengeboran minyak AS menambahkan empat rig di pekan ke 14 pada Oktober.

Pasar didukung oleh harapan bahwa anggota OPEC akan mengambil tindakan untuk mendukung harga akhir bulan depan, kelebihan pasokan terus memberikan beban.

Selain itu, OPEC juga dipompa untuk mencapai rekor 33.600.000 barel dalam setiap harinya pada September, dengan beberapa anggota memberikan sinyal berencana kenaikan lebih lanjut.

Senin, 17 Oktober 2016

MENUTUP SESI I IHSG NAIK 17 POIN

SAVEMenutup perdagangan sesi I siang ini, laju IHSG berakhir di zona hijau. Gerak IHSG kembali menembus posisi 5.400.

IHSG ditutup di posisi 5.417,593, angka tersebut naik 17,708 poin atau 0,33%. Sedangkan indeks LQ45 ditutup naik 2,589 poin atau 0,28% menjadi 934.016.

Sektor konsumer tercatat mengalami pelemahan sebesar 0,32%, dan 9 sekotor lainnya menguat. Siang ini penguatan sektor tambang memimpin penguatan indeks sebesar 2,15% disusul sektor agrikultur sebesar 1,79%.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 359 saham, 159 saham meningkat, 118 saham menurun, dan 82 saham lainnya stagnan. Frekuansi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 148.172 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 4,832 miliar saham senilai Rp3,608 triliun. Dan tercatat adanya dana asing yang keluar dari dalam negeri ada sebanyak Rp621.640 miliar.

Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, siang ini dolar AS berada di posisi Rp13.050, menguat dibandingkan dengan posisi pagi tadi di Rp13.042.

KENAIKAN JUMLAH RIG DI AS BIKIN HARGA MINYAK DUNIA ANJLOK

SAVEPada perdagangan hari ini, harga minyak dunia mengalami penurunan akibat terpengaruh meningkatnya jumlah rig di AS, rekor produksi OPEC dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang dapat menghapus permintaan bahan bakar.

Berdasarkan dari Reuters, Senin (17/10/2016), harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan sebesar 32 sen menjadi US$50,03/barel. Para trader menuturkan WTI ditarik kebawah oleh kenaikan lain dalam kegiatan pengeboran minyak AS.

Sedangkan harga minyak Brent juga mengalami penurunan hingga 20 sen menjadi US$51,75/barel. Saat ini minyak Brent tengah ditimbang oleh catatan produksi segar dari OPEC yang dipompa mencapai rekor 33.600.000 barel minyak mentah dalam setiap harinya pada September.

Meski pada perdagangan hari ini harga minyak jatuh, namun analis mengatakan bahwa pedagang berhati-hati tentang pasar lebih jauh ke bawah, terutama yaitu rencana OPEC untuk memangkas produksi dalam sebuah inisiatif untuk mengendalikan overhang produksi global, yang pada saat melihat sekitar setengah juta barel minyak mentah dipompa setiap hari lebih dari permintaan.

Pada 30 November OPEC dijadwalkan menggelar pertemuan untuk membahas pemotongan produksi minyak. Harapan kartel produsen anggota nonOPEC, khususnya Rusia, akan bergabung dengan potensi pemotongan.

Selasa, 04 Oktober 2016

SESI I SIANG INI IHSG NAIK TIPIS


SAVEPada perdagangan sesi I siang ini, pergerakan IHSG berakhir di teritori positif. Penguatan ini dipimpin oleh kenaikan sektor tambang siang ini.

Hingga sesi I siang ini, pergerakan IHSG masih bertahan di zona hijau. IHSG ditutup di posisi 5.465,035, angka ini mengalami kenaikan sebesa 1,120 poin atau 0,02%. Sedangkan untuk indeks LQ45 ditutup juga naik 0,686 poin atau 0,07% menjadi 944.503.

Selain itu, ada enam sektor yang mengalami penguatan, dan 4 sektor lainnya menurun. Siang ini sektor tambang memimpin penguatan bursa sebesar 0,98%. Disusul juga sektor aneka industri sebesar 0,92%. Dan pelemahan tertinggi dialami oleh sektor konstruksi sebesar 0,48%.

Total saham yang diperdagangakan tercatat ada sebanyak 359 saham, 126 saham meningkat, 132 saham menurun, dan 101 saham lainnya stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan ada sebanyak 152.726 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 3,568 miliar saham senilai Rp3,538 triliun. Dana asing yang keluar dari dalam negerti tercatat ada sebanyak Rp244,454 miliar.

Sementara di pasar uang, pergerakan dolar AS mengalami penguatan terhadap rupiah. Berdasarkan Reuters, siang ini dolar AS berada di posisi Rp12.985, angka ini menguat dari posisi pembukaan pagi tadi di Rp12.980.

EKSPOR IRAN MENINGKAT, HARGA MINYAK DUNIA MENURUN

SAVEPada awal perdagangan hari ini, harga minyak mentah dunia mengalami penurunan akibat terbebani peningkatan ekspor Iran untuk menambahkan kekhawatiran membanjirnya pasokan global. Di samping itu anggota OPEC memberikan penawaran dukungan untuk mengendalikan pasokan pada saat sepakat untuk membekukan produksi mulai tahun ini.

Berdasarkan Reuters, Selasa (4/10/2016), pada perdagangan hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent mengalami penurunan sebesar 10 sen menjadi US$50,79/barel. Sedangkan harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) juga menurun 15 sen menjadi US$48,66/barel.

Menurut para pelaku pasar kondisi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan penjualan dan produksi minyak mentah Iran yang mencapai sekitar 2,8 jura barel dalam setiap harinya (bpd) pada September. Ada kemungkinan Iran akan terus melakukan peningkatan output mereka pada saat persaingan mereka dengan Arab Saudi masih memanas.

Meski risoko kegagalan masih tetap ada, namun masih ada optimisme bahwa produsen OPEC dan juga eksportir lainnya seperti Rusia, akan mencapai kata sepakat untuk membatasi produksi pada pertemuan November mendatang.

Senin, 03 Oktober 2016

TERCATAT INFLASI SEPTEMBER DI 0,22%

SAVEBadan Pusat Statistik (BPS) memberikan laporan terjadinya inflasi sebesar 0,22% sepanjang bulan September 2016 lalu. Pergerakan inflasi sejak Januari hingga September 2016 tercatat berada di posisi 1,97%.

Sementara inflasi untuk year on year tercatat berada di posisi 3,07%.

Hasil ini menunjukan bahwa dalam 3 bulan ke depan inflasi masih akan tetap terkendali, dan pemerintah memberikan target inflasi berada di 4% sepanjang tahun ini bisa tercapai.

Selain itu, dari total 88 kota, ada sebanyak 58 kota yang mengalami inflasi dan 24 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami di Sibolga sebesar 1,85% dan untuk terendah yaitu di Purwokerto dan Banyuwangi.

Sementara untuk deflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,06%.