SAVE - Pada perdagangan hari
ini, harga minyak mentah dunia tercatat mengalami penurunan hingga 2% akibat kembali
menguatnya dolar AS.
Berdasarkan dari Reuters, Jumat (21/10/2016), untuk
pengiriman Desember, harga minyak Brent mengalami penurunan sebesar US$1,29 sen
atau 2,5% menjadi US$51,38/barel. Sedangkan harga minyak AS, West Texas Intermediate
(WTI) untuk kontrak November menurun US$1,17 atau 2,3% menjadi US$50,42/barel,
dan untuk kontrak Desember WTI merosot US$1,19 untuk tetap bertahan di posisi
US$50,63/barel.
Pergerakan dolar AS mencapai ke posisi tertingginya dalam tujuh
bulan terhadap beberapa mata uang dan tertinggi tiga bulan terhadap euro
setelah Bank Sentral Eropa memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya dan
naiknya data penjualan rumah AS pada September.
Pada perdagangan sebelumnya,
harga minyak sempat mengalami kenaikan setelah pemerintah AS memberikan laporan
penarikan yang tak terduga lebih dari 5 juta barel dalam stok minyak mentah
mingguan yang menuju kontrak November WTI tertinggi dalam15 bulan di posisi
US$51,93.
Kepala eksekutif Rusia Rosneft (ROSN.MM) menuturkan produsen minyak
negara memiliki potensi untuk menambah sebanyak 200 juta ton setiap tahunnya,
atau sekitar 4 juta barel setiap hari, untuk produksi.
Meski menurun, namun
harga minyak masih meningkat sekitar 13,8% sejak OPEC memberikan pengumuman
pada 27 September bahwa produksi yang direncanakan akan dipangkas 8 tahun untuk
mengendalikan kelebihan pasokan global yang membuat harga minyak anjlok dari
posisi tertingginya pada pertengahan tahun 2014 yang berada di atas posisi
US$100/barel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar