Kamis, 24 Januari 2019

3 HARI BERUNTUN BURSA TOKYO TERKOREKSI

SAVE - Menutup perdagangan hari ini, pergerakan bursa saham Jepang di Tokyo ditutup menurun selama tiga hari berturut-turut, di tengah ketidakpastian yang masih terus diawasi atas prospek global.

Laju indeks Nikkei 225 bergerak menurun sebesar 19,09 poin atau 0,09% menjadi ke 20.574,63. Sedangkan indeks Topix yang lebih luas justru meningkat 5,57 poin setara 0,36% ke posisi 1.552,60.

Volume perdagangan masih terbatas, hal ini membuat investor memilih untuk bersikap wait and see di tengah adanya sejumlah kekhawatiran termasuk penutupan ppemerintahan AS dan kondisi Brexit, menjelang musim pendapatan perusahaan Jepang minggu depan.

Beberapa saham yang mengalami koreksi diantaranya yaitu Fast Retailing, yang mengoperasikan merek Uniqlo, dengan penurunan sebesar 3,10% ke posisi 4.640 yen, meski mengumumkan kesepakatan untuk menyediakan perlengkapan Olimpiade musim pasar dn musim dingin di Swedia.

Saham Nissan jatuh hingga 0,52% menjadi 905,5 yen akibat mitranya, Renault bersikap menunjukan kepemimpinan yang baru untuk menggantikan Carlos Ghosn, yang masih berada di penjara Jepang lantaran tuduhan pelanggaran keuangan.

Sementara di bursa saham Wall Street, laju indeks Dow Jones dan S&P 500 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,7% dan 0,2%.

#moneychangersunterjakartautara

savemoneychanger @ptsavemc

Selasa, 22 Januari 2019

RUPIAH MENCOBA MENGUAT, MESKI CENDERUNG TERTEKAN

SAVE - Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencoba untuk berbalik arah menguat, meski masih cenderung mengalami tekanan. Pergerakan mixed rupiah ini mengiringi kurs dolar AS yang masih berada di posisi tertinggi dalam dua pekan terhadap mata uang utama lainnya.

Berdasarkan dari kurs Jisdor BI, nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp14.221/US$, angka ini melemah jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp14.212/US$.

Sedangkan melihat dari data Bloomberg, nilai tukar rupiah bergerak menguat pada perdagangan spot exchange di level Rp14.188/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan hari sebelumnya yang berada di posisi Rp14.226/US$.

Mengutip dari data Reuters, laju mata uang Negeri Paman Sam ini mengalami kenaikan tinggi terhadap beberapa mata uang utama lainnya di kawasan Asia dalam dua pekan. Hal ini terjadi lantaran perlambatan ekonomi China yang berada di posisi terendah dalam 28 tahun kembali menimbulkan kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan global dan mendorong mata uang safe haven.

Sementara indeks dolar yang mengalami penguatan terhadap enam mata uang utama lainnya tercatat bergerak stabil di level 96,33 atau masih bertahan mendekati posisi tertingginya dalam dua minggu yang berada di 96,43. Yen Jepang merupakan mata uang safe haven lain, yang bergerak mendatar terhadap dolar AS untuk menyentuh ke level 109,64 pada awal perdagangan.

Dan untuk mata uang poundsterling bergerak melemah terhadap dolar AS ke posisi 1,2888, sedangkan euro mendatar di level 1,1367.

#moneychangersunterjakartautara

savemoneychanger @ptsavemc

Selasa, 15 Januari 2019

BURSA TOKYO DITUTUP NAIK HINGGA NYARIS 1%

SAVE - Menutup perdagangan hari ini, Selasa (15/1/2019), bursa saham Jepang di Tokyo berhasil menguat hingga nyaris 1%, dengan mendapat dorongan dari sentimen positif dari pelemahan mata uang yen dan reli yang berlangsung di berbagai bursa Asia lainnya.

Laju indeks acuan Nikkei 225 mencatat kenaikan tinggi sebesar 0,96%, sedangkan indeks Topix yang lebih tinggi meningkat 0,85% pada akhir perdagangan.

Bursa Tokyo dibuka melemah setelah hari Senin kemarin libur akibat sentimen negatif kekhawatiran perlambatan ekonomi global setelah adanya rilis perlambatan data ekspor dan impor China.

Namun siang ini, saham-saham bergerak ke jalur positif setelah yen perlahan mengalami pelemahan terhadap dolar AS dan mendorong sentimen pasar.

Selain itu, para investor juga dibuat optimistis oleh pergerakan bursa-bursa di kawasan Asia lainnya yang mengalami penguatan.

Sementara para investor melanjutkan pembelian kembali  saham yang telah mengalami penurunan akhir-akhir ini. Dan saat ini juga masih ada ruang untuk melakukan aksi beli lantaran kondisi pasar saat ini tengah membaik  dari kejatuhannya.

#moneychangersunterjakartautara

savemoneychanger @ptsavemc

Rabu, 09 Januari 2019

IHSG MASIH BERTAHAN DI ZONA HIJAU

SAVE - Hingga perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan bursa saham IHSG terlihat masih bertahan di zona hijau.

Sesi siang IHSG bergerak menguat ke level 6.290,192, dengan kenaikan sebesar 27,34 poin atau setara 0,44%. Indeks LQ45 mencatat kkenaikan sebesar 4,2 poin menjadi 1.001.

Perdagangan saham siang ini berjalan moderat dengan saham yang ditransaksikan sebanyak 271.962 kali dan total nilai transaksi Rp4,5 triliun.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 505 saham, untuk saham yang bergerak menguat ada 241 saham, 145 saham menurun, dan 119 saham lainnya bergerak stagnan.

Penguatan bursa saham IHSG ini terjadi seiring positifnya bursa saham Wall Street di tengah rilis data ketenagakerjaan AS yang menunjukan kekuatan ekonomi serta adanya pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell bahwa AS akan sabar dengan kebijakan moneternya.

Bursa AS bergerak menguat hingga mencapai lebih dari 3% setelah The Fed meyakini pelaku pasar bahwa kebijakan Fed akan lebih memperhatikan aktivitas pasar dan akan fleksibel dalam memutuskan kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Kondisi ini juga terjadi pada bursa saham Asia yang mayoritas berada di jalur positif.

#moneychangersunterjakartautara

savemoneychanger @ptsavemc

Jumat, 04 Januari 2019

BURSA TOKYO TERKOREKSI 2%

SAVE - Menutup perdagangan hari ini, Jumat (4/1/2019), pergerakan bursa saham Jepang di Tokyo ditutup menurun hingga lebih dari 2%, lantaran terimbas penguatan mata uang yen Jepang serta aksi jual di bursa saham Wall Street akibat kekhawatiran atas kinerja ekonomi AS.

Dalam sesi perdagangan pertama tahun 2019, laju indeks Nikkei 225 bergerak melemah sebesar 452,81 poin atau setara 2,26% menjadi 19.561,96. Sedangkan untuk indeks Topix yang lebih luas merosot sebesar 22,93 poin atau 1,53% ke level 1.471,16.

Sejak perdagangan terakhir di Tokyo pada 28 Desember, aksi jual besar telah menyebabkan penurunan pasar global.

Penurunan saham Wall Street yang terjadi pada Kamis kemarin, disebabkan oleh ekonomi China yang melambat sehingga memaksa Apple untuk memangkas perkiraan pendapatannya.

Data tersebut yang menunjukan pelemahan menjadi bukti tambahan bahwa perang dagang antara AS dengan China saat ini telah memberikan banyak kerugian terhadap AS dan China.

Ini merupakan alasan lebih untuk berfikir kesepakatan perdagangan antara AS dan China akan segera terjadi dalam beberapa minggu mendatang.

Sementara dolar AS diperdagangkan di posisi 108,21 yen, angka ini naik dibandingkan dengan perdagangan di New York pada Kamis, meski masih jauh lebih rendah di sekitar 110 yen pada penutupan di bursa Tokyo.

#moneychangersunterjakartautara

savemoneychanger @ptsavemc