Selasa, 31 Oktober 2017

RUPIAH MENGUAT, IHSG SIANG INI MASIH POSITIF

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 29 poin. Kondisi ini seiring dengan laju IHSG yang semakin menguat di zona hijau.

Berdasarkan dari data Bloomberg, nilai tukar rupiah siang ini bergerak di posisi Rp13.553/US$, angka ini menguat 29 poin atau 0,22% jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.582/US$.

Sedangkan IHSG sendiri pada sesi I siang ini masih bertahan di jalur positif dengan kenaikan 34,07 poin atau 0,57% menjadi 6.008,15.

Mayoritas sektor saham dalam negeri hingga perdagangan siang ini berada di jalur positif dengan sektor konsumer yang memimpin kenaikan tertinggi sebesar 1,12%, dan industri dasar naik sebesar 0,93%. Hanya sektor perdagangan yang bergerak menurun sebesar 0,29%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp4,68 triliun dari total saham yang diperdagangkan sebanyak 5,03 miliar lot saham. Asing juga tercatat melakukan transaksi bersih Rp68,65 miliar dengan aksi beli asing yang mencapai sebesar Rp1,81 triliun dibandingkan dengan aksi jual asing sebesar Rp1,74 triliun.

IHSG NAIK TINGGI SEBESAR 60 POIN

SAVELaju IHSG pagi ini bergerak naik tinggi tinggi sebesar 60 poin hingga mencapai posisi intraday tertinggi sepanjang masa di 6.034. Terjadinya aksi beli asing sudah ramai sejak pembukaan perdagangan.

IHSG dibuka di posisi 6.028,260, angka ini naik sebesar 54,183 poin atau 0,91%. Sedangkan Indeks LQ45 dibuka naik 13,643 poin atau 1,38% menjadi 999,073.

Ada sebanyak 9 indeks sektoral yang berhasil bertahan di zona positif yang didorong oleh aksi beli tersebut. Hanya sektor agrikultur yang masih berada di jalur negatif.

Tidak lama, IHSG kembali bergerak menguat sebesar 35,202 poin atau 0,59% ke 6.009,279. Dan untuk Indeks LQ45 bertambah 7,592 poin atau 0,77% ke level 993,022.

Sementara pada perdagangan kemarin, pergerakan IHSG mengalami sedikit koreksi setelah seharian mengalami penguatan. Aksi ambil untung membuat IHSG bergerak menurun.

Dan mayoritas bursa-bursa di kawasan Asia bergerak di zona merah, di tengah sepinya sentimen penggerak pasar.

Jumat, 27 Oktober 2017

RUPIAH SEMAKIN MELEMAH, IHSG TURUN TIPIS

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin menurun, kondisi ini di tengah penurunan tipis laju IHSG siang ini.

Berdasarkan dari data Bloomberg, rupiah siang ini berada di posisi Rp13.639/US$, angka ini semakin melemah jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.587/US$.

Siang ini pergerakan nilai tukar rupiah tercatat akan berada di sekitar posisi support Rp13.608/US$ dengan resisten di Rp13.651/US$.

Sedangkan IHSG siang ini juga bergerak turun meski hanya sedikit 3,38 poin atau 0,06% menjadi 5.992,47.

Hingga perdagangan siang hari ini, sektor saham dalam negeri bergerak mixed dengan sektor pertambangan yang memimpin kenaikan tertinggi sebesar 0,34% dan pertanian naik 0,25%. Untuk sektor yang melemah yaitu property yang turun sebesar 0,72%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp4,55 miliar dengan saham yang diperdagangkan siang ini sebanyak 4,02 juta saham. Asing juga tercatat melakukan transaksi bersih minus Rp86,92 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp780,7 miliar dibandingkan dengan aksi beli asing yang mencapai Rp693,8 miliar.

Kamis, 26 Oktober 2017

IHSG KEMBALI CETAK REKOR INTRADAY

SAVEPerdagangan IHSG siang ini bergerak naik setelah pagi tadi sempat dibuka memerah. IHSG juga sempat mencetak posisi intraday di level 6.042.

Laju IHSG ini berbalik arah menguat hingga pada penutupan perdagangan sesi I siang ini. IHSG bergerak naik sebesar 8,055 poin atau 0,13% menjadi 6.033,489. Sedangkan Indeks LQ45 berada di posisi 998,210, angka ini juga naik sebesar 2,271 poin atau 0,23%.

Siang ini IHSG sempat bergerak di posisi tertingginya di 6.042,449, angka tesebut merupakan posisi intraday bagi IHSG. Dan posisi terendahnya berada di 6.016,173.

Perdagangan siang hari ini terlihat cenderung moderat dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 195,763 kali dengan transaksi sebesar 4,8 miliar lembar saham atau senilai Rp3,5 triliun.

IHSG yang bergerak menguat terbatas tarjadi di tengah melemahnya 6 sektor saham, dan hanya 4 sektor saham dalam negeri yang mendorong laju IHGS. Sektor infrastruktur memimpin kenaikan tertinggi siang ini sebesar 1,28%.

Sementara bursa-bursa di kawasan Asia diperdagangkan cenderung naik. Hanya pasar saham Hong Kong yang mengalami penurunan.

POSTUR APBN 2018 DIRESPONS POSITIF OLEH PASAR UANG

SAVENilai tukar rupiah diperdagangkan menguat sebesar 35 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.543/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.578/US$.

Sentimen positif dari dalam negeri mampu mendorong rupiah bergerak menguat di jalur positif.

Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2018 yang telah mendapat persetujuan untuk disahkan menjadi undang-undang (UU) yang mencakup postur pendapatan negara Rp1.894,7 triliun dan belanja negara Rp2.220,7 triliun menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah.

Undang-Undang tersebut diantaranya mengenai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pada posisi 5,4%, inflasi berada di 3,5%, dan nilai tukar rupiah berada di Rp13.400/US$.

Selain itu, adanya harapan positif terhadap kondisi perekonomian nasional ke depan, yang direspons positif oleh pelaku pasar membuat permintaan aset-aset berdominasi rupiah mengalami kenaikan.

Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat menjaga kepercayaan pelaku pasar untuk tetap berinvestasi di dalam negeri dalam jangka waktu yang panjang.

Meski demikian, pergerakan rupiah kemungkinan masih akan tertahan menyusul adanya peluang yang cukup lebar bagi Bank Sentral AS untuk menaikan tingkat suku bunga acuannya.

Rabu, 25 Oktober 2017

PEMILIHAN KETUA TEH FED BIKIN RUPIAH MELEMAH

SAVEHari ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan melemah sebesar 19 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.555/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.533/US$.

Stabilnya laju dolar AS yang cenderung menguat didorong oleh spekulasi pemilihan Katua The Fed yang baru. Saat ini pasar meyakini bahwa Ketua The Fed yang baru merupakan figur yang bersikap hawkish pada kebijakan moneter selanjutnya.

Beberapa hari ini, John Taylor dan Kevin Warsh dikabarkan sebagai calon pemimpin The Fed yang kuat, menggantikan Janet Yellen. Kedua kandidat tersebut bersikap hawkish  sehingga mampu mendorong penguatan dolar AS.

Selain itu, sentimen juga datang dari data AS yang akan dirilis dalam waktu dekat ini, seperti manufaktur dan sektor jasa bulan Oktober yang diperkirakan akan mengalami kenaikan dan ikut menopang penguatan dolar AS di pasar valas.

Data tersebut yang mengalami peningkatan juga akan membuat spekulasi kenaikan suku bunga acuan The Fed semakin meningkat.

Sementara sentimen positif dari dalam negeri mengenai pembangunan infrastruktur yang tarus gencar dilakukan dapat dijadikan sebagai pertahanan bagi pergerakan rupiah untuk tetap berada di jalur positif.

Selasa, 24 Oktober 2017

MENKEU MENANTI PIMPINAN BARU THE FED

SAVEMenteri Keuangan Sri Mulyani Indawati, saat ini tengah menunggu pergantian pimpinan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve. Hal ini dikarenakan akan berdampak pada perekonomian global termasuk Indonesia.

Menurut beliau, pergantian pimpinan The Fed ini dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi perekonomian global, meski kebijakan moneter yang diambil akan bergantung pada data perekonomian AS yang terbaru, terutama data pergerakan harga dan tingkat pengangguran.

Pada dasarnya pergerakan di sektor riil AS dari sisi unemployment maupun dari sisi inflasi harga-harga akan sangat menentukan posisi dari kebijakan The Fed. Selama ini The Fed menyatakan bahwa kebijakan mereka akan sangat bergantung pada data.

Sebelumnya, Gubernur BI, Agus Martowardojo juga sempat menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS beberapa minggu ini cenderung bergerak melemah, hal ini dikarenakan pelaku pasar keuangan melakukan perhitungan dinamika perekonomian global.

Dinamika global yang terjadi antara lain, kenaikan suku bunga acuan The Fed yang akan dilakukan pada Desember atau akhir tahun 2017 ini.

Sementara pasar keuangan juga telah mengantisipasi pergantian Ketua The Fed Janet Yellen dan pergantian pimpinan The Fed pada Februari 2018 mendatang.

RUPIAH MEMBAIK, IHSG TERUS BERTAHAN MENGUAT

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah semakin membaik. Kondisi ini seiring dengan menguatnya laju IHSG siang ini di jalur positif.

Berdasarkan dari data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah siang ini berada di posisi Rp13.528/US$, angka ini menguat jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.529/US$.

Pergerakan rupiah siang ini tercatat berada di sekitar posisi support Rp13.522/US$ dengan resisten di Rp13.538/US$.

Sedangkan IHSG sendiri pada sesi I siang ini masih terus bergerak menguat di zona hijau dengan kenaikan sebesar 9,36 poin atau 0,19% ke posisi Rp5.959,39.

Mayoritas sektor saham dalam negeri hingga perdagangan siang ini berada di jalur positif dengan sektor pertambangan yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,53%, dan sektor properti mengalami pelemahan terdalam sebesar 0,15%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp4,98 miliar dengan saham yang diperdangkan siang ini sebanyak 8,50 juta saham. Asing juga tercatat melakukan transaksi bersih minus Rp8,515 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,80 triliun dibandingkan dengan aksi beli asing yang mencapai Rp1,81 miliar triliun.

Senin, 23 Oktober 2017

IHSG LANJUTKAN PENGUATANNYA SIANG INI

SAVEPergerakan IHSG siang ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 23 poin, penguatan ini mengikuti pasar saham Asia yang bergerak positif.

Siang ini IHSG ditutup naik sebesar 23,118 poin atau 0,39% menjadi 5.952,667. Sedangkan Indeks LQ45 juga berakhir naik 4,874 poin atau 0,50% ke posisi 989,048.

IHSG juga sempat bergerak naik ke posisi tertingginya siang ini di 5.965,987, bahkan mendekati posisi intraday yang pernah di capai di 5.967,119. Dan posisi terendahnya siang ini berada di 5.945,329.

Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 197,699 kali dengan transaksi sebanyak 4,9 miliar lembar saham senilai Rp2,9 triliun.

Asing tercatat melakukan beli bersih mencapai sebesar Rp247,28 miliar. Pergerakan IHSG siang ini juga dipengeruhi oleh 8 sektor saham dalam negeri. Sektor tambang mengalami kenaikan signifikan sebesar 0,99%.

Sementara pergerakan bursa-bursa di kawasan Asia siang ini diperdagangkan cukup positif.

Jumat, 20 Oktober 2017

IHSG BERAKHIR MENGUAT DI LEVEL 5.939

SAVEPergerakan IHSG siang ini masih terus bertahan menguat. Ramainya aksi beli investor membuat IHSG menguat sebesar 29 poin.

Sesi I IHSG berakhir menguat sebesar 29,434 poin atau 0,50% ke posisi 5.939,964. Sedangkan Indeks LQ45 naik sebesar 7,189 poin atau 0,73% ke 987,112.

Pergerakan IHSG ini sempat mengalami penguatan ke posisi tertingginya di 5.942,725. Sejak pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG berhasil menghindar dari zona merah.

Sebanyak 9 indeks sektoral bergerak menguat di lantai bursa, dipimpin sektor aneka industri yang naik tinggi sebesar 1,94%, hanya sektor pperdagangan yang masih melemah.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 140,482 kali dengan volume perdagangan 4,332 miliar lembar saham senilai Rp2,615 triliun.

Sementara bursa-bursa di kawasan Asia rata-rata bergerak naik di zona hijau hingga perdagangan siang ini.

KEBIJAKAN BI DORONG PENGUATAN RUPIAH

SAVENilai tukar rupiah diperdagangkan menguat sebesar 11 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.504/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.515/US$.

Sentimen dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga 7-day Repo Rate di posisi 4,25% cukup menjaga harapan positif bagi ekonomi nasional sehingga rupiah mengalami penguatan.

Meski bergerak terbatas, namun kebijakan Bank Indonesia tersebut cukup memberikan dampak positif terhadap mata uang domestik.

Nilai tukar rupiah yang bergerak terbatas seiring dengan masih adanya potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed pada Desember mendatang.

Selain itu, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed juga dapat mendorong penguatan dolar AS ke zona hijau.

Sementara kebijakan Bank Indonesia ini dinilai telah memenuhi untuk menjaga pergerakan inflasi sesuai dengan sasaran dan deflasi transaksi berjalan di jalur positif.

Bank Indonesia juga perlu mewaspadai di tengah sentimen kebijakan suku bunga The Fed yang akan naik.

Kamis, 19 Oktober 2017

RUPIAH SEMAKIN MELEMAH, IHSG BALIK MENGHIJAU

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin memburuk di tengah berbalik menguatnya laju IHSG siang ini.

Berdasarkan dari data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah siang ini berada di posisi Rp13.532/US$, angka ini melemah jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.513/US$.

Rupiah siang ini tercatat bergerak di sekitar posisi support Rp13.511/US$ dengan resisten di Rp13.532/US$.

IHSG sendiri pada sesi I siang ini berbalik arah menguat dengan kenaikan sebesar 4,37 poin atau 0,07% menjadi 5.933,57.

Mayoritas sektor saham dalam negeri hingga perdagangan siang ini berada di jalur positif dengan sektor pertambangan yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,04%, dan sektor yang melemah yaitu infrastruktur yang turun sebesar 0,88%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat danya nilai transaksi sebesar Rp6,37 miliar dengan saham yang diperdagangkan sebanyak 6,16 juta saham. Asing juga tercatat melakukan transaksi bersih minus Rp356,67 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,68 triliun dibandingkan dengan aksi beli asing yang mencapai Rp2,33 triliun.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 463 saham, untuk saham yang mengalami kenaikan ada sebanyak 159 saham, 148 saham menurun, dan 156 saham lainnya bergerak stagnan.

Rabu, 18 Oktober 2017

SESI I IHSG BERAKHIR TURUN 20 POIN

SAVESiang ini, pergerakan IHSG kembali menurun melanjutkan pelemahannya, seiring ramainya aksi jual yang dilakukan oleh investor asing.

Penutupan sesi I siang ini, IHSG berada di posisi 5.927,319, angka ini melemah sebesar 20,011 poin atau 0,34%. Sedangkan untuk Indeks LQ45 turun 5,724 poin atau 0,58% ke 985,918.

IHGS juga sempat bergerak naik ke posisi tertingginya di 5.958,001, dan posisi terendahnya berada di 5.910,639. Hingga siang ini, investor asing masih terus melakukan aksi jual dengan tercatat jual bersih sebesar Rp414, miliar.

Hari ini, perdagangan saham terlihat cukup ramai dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 196.086 kali dengan transafaksi sebanyak 5 miliar lembar saham atau senilai Rp3,8 triliun.

Tujuh sektor saham dalam negeri yang mengalami pelemahan membuat IHSG bergerak sempit. Saham yang mengalami pelemahan terdalam yaitu infrastruktur yang turun 1,73%. Total saham yang diperdagangkan ada sebesar 416 saham, 151 saham menguat, 143 saham melemah, dan 122 saham lainnya stagnan.

Sementara pelemahan IHSG ini seiring dengan bursa Asia di Hong Kong yang juga mengalami pelemahan.

Selasa, 17 Oktober 2017

IHSG BALIK MEMERAH, RUPIAH MELEMAH

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan bursa saham IHSG balik melemah, kondisi ini seiring dengan pergerakan rupiah siang ini yang masih melemah terhadap dolar AS.

Berdasarkan dari data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah siang ini berada di posisi Rp13.503/US$, angka ini melemah jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.476/US$.

Sedangkan IHSG sesi I tercatat balik arah memerah dengan penurunan 17,63 poin atau 0,30% menjadi 5.932,07.

Mayoritas sektor saham dalam negeri berada di jalur negatif dengan sektor aneka industri yang memimpin penurunan terdalam sebesar 2,62% diikuti sektor infrastruktur yang turun 1,25%, dan untuk sektor yang menguat yaitu pertambangan 0,81%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp4,85 miliar dengan saham yang diperdagangkan sebanyak 5,11 juta saham. Asing juga tercatat melakukan transaksi bersih minus Rp285,95 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,14 triliun dibandingkan dengan aksi beli asing yang mencapai Rp1,85 triliun.

RUPIAH MENGUAT DIDORONG DATA BERIKUT

SAVENilai tukar rupiah hari ini diperdagangkan sedikit menguat terhadap dolar AS sebesar 4 poin ke posisi Rp13.472/US%, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.476/US$.

Sejumlah sentimen positif domestik terus menjaga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Survei Bank Indonesia yang mengenai peningkatan permintaan kredit dari 13 sektor, sepanjang tahun 2017 pertumbuhan ekonomi nasional dapat menyentuh ke 5,4%, hingga data BPS pada September 2017 mengalami surplus dan direspon positif oleh pelaku pasar uang.

Melalui surveinya Bank Indonesia telah menyebutkan 13 sektor, diantaranya pertanian, perikanan, pengolahan, listrik (gas dan air), kontruksi, perdagangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi (dan penyediaan makan minuman), transportasi (pergudangan dan komunikasi).

Selain itu, BPS juga mencatat necara perdagangan Indonesia pada bulan September 2017 mengalami surplus sebesar US$1,76 miliar.

Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri diharapkan tetap bertahan untuk menjaga pergerakan rupiah untuk melanjutkan kenaikannya.

Meski demikian, pelaku pasar harus tetap waspada di tengah kondisi Catalonia yang kembali memanas, kondisi di Eropa yang kurang kondusif kemungkinan dapat menimbulkan dolar AS kembali menguat dan berimbas di kawasan Asia.

Senin, 16 Oktober 2017

RUPIAH TERUS MENGUAT, IHSG NAIK 22,53 POIN

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus menguat. Kondisi ini seiring dengan menguatnya laju IHSG siang ini.

Berdasarkan dari data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah siang ini berada di posisi Rp13.472/US$, angka ini terlihat semakin kuat jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.498/US$.

Pergerakan rupiah juga tercatat berada di sekitar posisi support Rp13.451/US$ dengan resisten di Rp13.489/US$.

Sedangkan IHSG sendiri pada sesi I siang ini semakin menguat dengan kenaikan sebesar 22,53 poin atau 0,38% menjadi 5.946,65.

Mayoritas sektor saham dalam negeri diperdagangkan menguat, dengan sektor properti yang menguat tajam sebesar 0,96%, dan untuk sektor yang melemah dalam yaitu pertambangan yang turun 0,07%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp5,40 miliar dengan saham yang diperdagangkan sebanyak 7,31 juta saham. Asing juga tercatat melakukan transaksi bersih minus Rp596,82 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,64 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp2,04 miliar.

Jumat, 13 Oktober 2017

JEDA SIANG IHSG NAIK 8 POIN

SAVESesi I siang hari ini, pergerakan bursa saham IHSG bergerak menguat ke zona hijau didorong oleh aksi beli investor asing.

IHSG bergerak naik siang ini sebesar 8,631 poin atau 0,15% ke posisi 5.934,835. Sedangkan untuk Indeks LQ45 bertambah 2,710 poin atau 0,27% menjadi 989,061.

Pergerakan IHSG juga sempat menyentuh posisi tertingginya siang ini di 5.947,864, dan posisi terendahnya berada di 5.923,628.

Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 419 saham, untuk saham yang mengalami penguatan yaitu 162 saham, 124 saham melemah, dan 133 saham lainnya masih sama atau tidak diperdagangkan.

Perdagangan siang hari ini, berjalan moderat dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebesar 154,104 kali dengan transaksi sebanyak 4,8 miliar lembar saham atau senilai Rp3,4 triliun.

Sementara perdagangan bursa-bursa di kawasan Asia siang ini rata-rata bergerak menguat di jalur positif.

Kamis, 12 Oktober 2017

RUPIAH PALING STABIL DIBANDINGKAN NEGARA LAIN

SAVEBerdasarkan dari analisa tahunan ekonomi global oleh IMF, pergerakan nilai tukar rupiah ini terbilang paling stabil di antara negara lainnya. Bahkan cadangan devisa juga mengalami perbaikan serta tertinggi dalam sejarah.

Selama dua tahun terakhir pergerakan rupiah ini merupakan yang paling stabil dibandingkan dengan negara lain, namun ada satu mata uang yang hampir sama dengan rupiah yaitu mata uang ringgit Malaysia.

Selain itu, cadangan devisa Indonesia saat ini juga mengalami peningkatan tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$129,4 miliar, angka tersebut merupakan yang paling baik.

Namun, separuh dari pertambahan cadangan devisa ini merupakan hasil dari utang, hal ini dikarenakan pemerintah telah mengeluarkan bonds.

Meski kondisi perbankan nasional saat ini mengalami perbaikan, namun hal tersebut tidak diikuti oleh pertumbuhan kredit. Ini berdampak pada konsumsi masyarakat Indonesia yang masih belum menunjukan angka signifikan.

Sementara pertumbuhan ekonomi yang cepat, perlu sektor keuangan kredit yang baik. Sektor keuangan yang disalurkan masih terbilang rendah di 46,7% kredit. Sedangkan China dan Korea masih berada di atas 100%.

IHSG TERUS MENGUAT, RUPIAH PERKASA

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan bursa saham IHSG terlihat semakin menguat, seiring dengan nilai tukar rupiah yang terus bergerak naik.

IHSG sendiri pada sesi I siang ini masih berada di jalur hijau dengan kenaikan sebesar 31,53 poin atau 0,54% menjadi 5.914,32.

Sektor saham dalam negeri mayoritas berada di jalur positif dengan dipimpin sektor aneka industri yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,51%, diikuti sektor infrastruktur yang naik 1,49% dan pertambangan dengan kenaikan 1,17%. Sedangkan sektor konsumer mengalami koreksi sebesar minus 0,05%.

Selain itu, nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat ada sebanyak Rp4,56 triliun dari 5,72 lot saham yang diperdagangkan. Transaksi bersih asing  sebesar Rp272,48 miliar dengan aksi beli asing sebesar Rp1,73 triliun dibandingkan dengan aksi jual asing sebanyak Rp1,45 triliun.

Sementara berdasarkan dari data Bloomberg, nilai tukar rupiah siang ini tercatat bergerak di posisi Rp13.497/US$, angka ini menguat sebesar 33 poin dari posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.530/US$.

Rabu, 11 Oktober 2017

SUKU BUNGA KUR DITURUNKAN, RUPIAH MENGUAT

SAVEHari ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat sebesar 14 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.498/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.512/US$.Sentimen positif dari dalam negeri masih mendorong pergerakan rupiah, meski masih dibayangi oleh sentimen eksternal yang cenderung negatif.

Pemerintah yang akan melakukan penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 7% di tahun depan, dari yang sebelumnya berada di posisi 9%, dan Survei Bank Indonesia pada Agustus 2017 yang mencatat kenaikan penjualan eceran 2,2% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi faktor pendorong rupiah.

Selain itu, pasar keuangan juga mendapat sentimen positif dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang masih memberikan petunjuk berlanjutnya ekspansi kegiatan usaha pada triwulan ke III-2017, meski masih berada di triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha yang positif sebesar 14,32%, angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II-2017 yang berada di 17,36%.

Sentimen dari dalam negeri masih berbilang positif, sehingga pergerakan rupiah masih memiliki potensi untuk kembali mengalami penguatan.

Meski demikian, nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan juga perlu diuji kembali ketahannya untuk mengkonfirmasikan kenaikan lanjutan rupiah di tengah adanya sentimen uji coba rudal milik Korea Utara. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi pasar keuangan di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Sementara, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menjadi pusat perhatian bagi investor, sebagain investor masih mengekspektasikan kenaikan suku bunga The Fed di bulan Desember mendatang.

Selasa, 10 Oktober 2017

RUPIAH MENGUAT DI DORONG DATA EKONOMI

SAVENilai tukar rupiah hari ini diperdagangkan menguat sebesar 52 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.466/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.518/US$.

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS didorong oleh sentimen dari dalam negeri yang cukup kondusif serta adanya penjagaan dari Bank Indonesia di pasar valas.

Selain itu, pasar juga telah merespons positif salah satu data terbaru, yaitu penjualan eceran pada Agustus 2017 yang mengalami pertumbuhan. Bank Indonesia telah mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) dari hasil Survei Penjualan Eceran Agustus 2017 yang tumbuh 2,2% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya sempat mengalami kontraksi 3,3% (yoy).

Pertumbuhan data tersebut memberikan tambahan sentimen positif dari data sebelumnya yaitu peningkatan data cadangan devisa yang tercatat berada di US$129,4 miliar pada akhir September 2017, atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2017 yang berada di US$128,8 miliar.

Sementara beberapa isu global yang menjadi perhatian pelaku pasar minggu ini diantaranya yaitu perkembangan diplomatik Turki dan Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan pelemahan mata uang Turki.

Adanya isu Turki tersebut berpotensi membuat sentimen negatif di negara berkembang.

Senin, 09 Oktober 2017

PELAMAHAN RUPIAH TERTAHAN OLEH KENAIKAN CADANGAN DEVISA

SAVEHari ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan sedikit menurun 4 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.523/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.519/US$.

Tingkat pengangguran di AS yang mengalami penurunan menjadi potensi bagi bank sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya di tahun ini, sehingga mendorong penguatan dolar AS.

Sementara penurunan tingkat pengangguran di AS yaitu sebesar 4,2%, angka tersebut tercatat lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi kalangan analis.

Selain itu, nilai upah di AS pada September yang mengalami kenaikan hingga melebihi konsekuensi pasar juga ikut menjadi salah satu penopang bagi pergerakan dolar AS.

Ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea juga ikut mendorong permintaan aset-aset safe haven seperti dolar AS cenderung mengalami peningkatan.

Tekanan rupiah terhadap dolar AS dapat tertahan dengan sentimen dari dalam negeri mengenai rilis data cadangan devisa yang mengalami kenaikan.

Sementara Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia di akhir September 2017 sebanyak 129,4 miliar dolar AS, angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi akhir Agustus  yang berada di 128,8 miliar dolar AS.

Kamis, 05 Oktober 2017

RUPIAH MELEMAH, IHSG SIANG INI BALIK KE JALUR NEGATIF

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di zona merah, kondisi ini seiring dengan balik menurunnya laju IHSG siang ini.

Berdasarkan dari data Bloomberg, rupiah siang ini berada di posisi Rp13.447/US$, angka ini terlihat menurun jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.477/US$.

Sedangkan IHSG sendiri berbalik ke zona merah dengan penurunan sebesar 35,21 poin atau 0,59% menjadi 5.916,26.

Hingga perdagangan siang hari ini, sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di jalur negatif, dengan sektor konsumer yang memimpin pelemahan siang ini sebesar 1,07%, dan hanya sektor pertambangan yang bergerak menguat 0,29%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp2,81 miliar dengan saham yang diperdagangkan siang ini sebanyak 4,42 juta lembar saham. Asing juga tercatat melakukan transaksi bersih minus Rp184 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp777,25 miliar dibandingkan dengan aksi beli asing yang mencapai Rp592,75 miliar.

Rabu, 04 Oktober 2017

IHSG SEMAKIN KUAT, RUPIAH MULAI MEMBAIK

SAVEPada perdagangan siang hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada bergerak menguat, kondisi ini seiring dengan laju IHSG siang ini yang semakin menguat.

Berdasarkan dari data Bloomberg, rupiah siang ini berada di posisi Rp13,469/US$, angka ini menguat jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13,542/US$.

Siang ini, nilai tukar rupiah tercatat akan bergerak di sekitar posisi support Rp13,469/US$ dengan resisten di Rp13,515/US$.

Sedangkan IHSG sendiri, pada sesi I siang ini tercatat bergerak semakin menguat dengan kenaikan sebesar 20,76 poin atau 0,35% menjadi 5.960,22.

Hingga perdagangan siang hari ini, sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di jalur hijau, dengan sektor pertambangan yang mengalami kenaikan tertinggi 1,77%, dan hanya sektor aneka industri yang bergerak menurun 0,23%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp2,74 miliar dengan saham yang diperdagangkan 4,49 juta saham. Dan transaksi bersih asing minus Rp1,93 miliar lembar saham dengan melakukan aksi jual asing sebesar Rp6,05 triliun, dibandingkan dengan aksi beli asing yang mencapai Rp4,12 triliun.

DOLAR AS MELEMAH TERHADAP BEBERAPA MATA UANG DUNIA

SAVENilai tukar rupiah diperdagangkan menguat terhadap dolar AS sebesar 89 poin ke posisi Rp13.453/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.542/US$.

Dolar AS bergerak melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah di tengah ekspektasi pasar terhadap data tenaga kerja AS versi ADP (Automatic Data Processing) yang kemungkinan menunjukan jumlah yang lebih sedikit pada September dibandingkan bulan Agustus.

Ekspektasi tersebut terjadi akibat terkena dampak dari badai yang melanda di sebagian wilayah Amerika Serikat.

Meski demikian, penguatan yang dialami rupiah relatif terbatas menyusul adanya komentar dari pejabat Bank Sentral AS mengenai optimistis dalam menaikan tingkat suku bunga acuan The Fed, kondisi tersebut dapat mendorong penguatan dolar AS.

Selain itu, Presiden Donald Trump yang berencana untuk memangkas pajak juga akan memiliki pengaruh penting bagi pergerakan dolar AS.

Sementara proposal pemangkasan pajak yang diajukan oleh Trump mendapat dukungan dari partai Republik yang di Congress AS, bahkan mengusulkan agar pemangkasan tersebut lebih besar termasuk pemangkasan pajak atas keuntungan investasi (capital gains) dan menghilangkan premi untuk Obama Care.

Selasa, 03 Oktober 2017

RUPIAH MASIH LOYO, IHSG CETAK REKOR TERTINGGI

SAVEPada perdagangan sesi I siang hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah masih melemah. Kondisi ini di tengah penguatan laju IHSG siang ini yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Berdasarkan dari data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah siang ini berada di posisi Rp13.576/US$, angka ini kurang baik jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.540/US$.

Siang ini pergerakan nilai tukar rupiah tercatat akan bergerak di sekitar posisi Rp13.563/US$ hingga ke Rp13.593/US$.

Sedangkan IHSG sesi I siang ini semakin menguat di zona hijau dengan mencatat kenaikan tertinggi sepanjang masa di 5.933,35, angka ini naik sebesar 19,32 poin atau 0,33%.

Hingga perdagangan siang hari ini, mayoritas sektor saham dalam negeri berada di jalur positif dengan sektor aneka industri yang mencatat kenaikan tertinggi sebesar 58%, dan untuk sektor yang mengalami penurunan dalam yaitu perkebunan yang turun 0,32%.

Sementara di bursa Indonesia tercatat adanya nilai transaksi sebesar Rp2,82 miliar dengan saham yang diperdagangkan siang ini sebanyak 4,17 juta lembar saham. Selain itu, asing juga tercatat melakukan transaksi bersih minus Rp288,83 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,02 triliun dibandingkan dengan aksi beli asing yang mencapai Rp734,47 miliar.

Senin, 02 Oktober 2017

SIANG INI IHSG CETAK POSISI TERTINGGI

SAVESiang hari ini, pergerakan IHSG kembali mencetak posisi intraday. Hingga perdagangan sesi I siang hari ini pergerakan IHSG sempat mencapai ke posisi tertingginya.

IHSG terus bergerak menguat di zona hijau dengan kenaikan sebesar 20,215 poin atau 0,34% menjadi 5.921,069. Sedangkan Indeks LQ45 bergerak di posisi 984,345, angka ini naik sebesar 4,904 poin atau 0,50%.

IHSG juga sempat bergerak di posisi tertingginya di 5.936, dan posisi terendahnya berada di 5.914,052.

Perdagangan hari ini berjalan cenderung moderat dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 146,738 kali dengan transaksi sebanyak 3,2 miliar lembar saham senilai Rp2,6 triliun.

Selain itu, 8 sektor saham yang mengalami kenaikan juga ikut mendorong penguatan IHSG. Sektor konsumsi mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,18%. Total saham yang diperdagangkan ada sebanyak 400 saham, saham yang bergerak menguat ada sebanyak 171 saham, 130 saham menurun, dan 99 saham lainnya bergerak stagnan.

Sementara bursa-bursa di Asia rata-rata bergerak menguat. Dan bursa China dan Hongkong tutup lantaran memperingati hari nasional.

EKSPEKTASI SUKU BUNGA AS MENINGKAT, RUPIAH MELEMAH

SAVEHari ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan menurun sebesar 61 poin terhadap dolar AS ke Rp13.506/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.445/US$.

Kepastian kenaikan suku bunga acuan di AS pada akhir tahun atau Desember 2017 ini yang semakin meningkat lebih dari 80% menjadi salah satu faktor utama yang mendorong dolar AS menguat.

Selain itu, sentimen positif dolar AS juga datang dari pernyataan Presiden Donald Trump yang berencana untuk memangkas pajak perusahaan di AS.

Sedangkan data final produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal kedua yang mengalami kenaikan dari yang sebelumnya di 3,0% menjadi 3,1% ikut menjadi pendorong bagi pergerakan dolar AS.

Sementara prediksi inflasi September 2017 yang masih terkendali juga akan menahan tekanan rupiah yang lebih dalam terhadap dolar AS.

Fluktuasi nilai tukar rupiah masih relatif stabil seiring adanya penilaian dari Bank Indonesia (BI) bahwa inflasi September masih akan tetap terjaga dan kemungkinan akan mengalami deflasi karena sejumlah harga pangan mengalami penurunan.

Hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi rupiah di pasar valas. Dan fundamental ekonomi nasional yang kuat, juga akan menjaga pergerakan rupiah untuk jangka panjang.