Senin, 02 Oktober 2017

EKSPEKTASI SUKU BUNGA AS MENINGKAT, RUPIAH MELEMAH

SAVEHari ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan menurun sebesar 61 poin terhadap dolar AS ke Rp13.506/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.445/US$.

Kepastian kenaikan suku bunga acuan di AS pada akhir tahun atau Desember 2017 ini yang semakin meningkat lebih dari 80% menjadi salah satu faktor utama yang mendorong dolar AS menguat.

Selain itu, sentimen positif dolar AS juga datang dari pernyataan Presiden Donald Trump yang berencana untuk memangkas pajak perusahaan di AS.

Sedangkan data final produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal kedua yang mengalami kenaikan dari yang sebelumnya di 3,0% menjadi 3,1% ikut menjadi pendorong bagi pergerakan dolar AS.

Sementara prediksi inflasi September 2017 yang masih terkendali juga akan menahan tekanan rupiah yang lebih dalam terhadap dolar AS.

Fluktuasi nilai tukar rupiah masih relatif stabil seiring adanya penilaian dari Bank Indonesia (BI) bahwa inflasi September masih akan tetap terjaga dan kemungkinan akan mengalami deflasi karena sejumlah harga pangan mengalami penurunan.

Hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi rupiah di pasar valas. Dan fundamental ekonomi nasional yang kuat, juga akan menjaga pergerakan rupiah untuk jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar