Rabu, 11 Oktober 2017

SUKU BUNGA KUR DITURUNKAN, RUPIAH MENGUAT

SAVEHari ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat sebesar 14 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.498/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.512/US$.Sentimen positif dari dalam negeri masih mendorong pergerakan rupiah, meski masih dibayangi oleh sentimen eksternal yang cenderung negatif.

Pemerintah yang akan melakukan penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 7% di tahun depan, dari yang sebelumnya berada di posisi 9%, dan Survei Bank Indonesia pada Agustus 2017 yang mencatat kenaikan penjualan eceran 2,2% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi faktor pendorong rupiah.

Selain itu, pasar keuangan juga mendapat sentimen positif dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang masih memberikan petunjuk berlanjutnya ekspansi kegiatan usaha pada triwulan ke III-2017, meski masih berada di triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha yang positif sebesar 14,32%, angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II-2017 yang berada di 17,36%.

Sentimen dari dalam negeri masih berbilang positif, sehingga pergerakan rupiah masih memiliki potensi untuk kembali mengalami penguatan.

Meski demikian, nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan juga perlu diuji kembali ketahannya untuk mengkonfirmasikan kenaikan lanjutan rupiah di tengah adanya sentimen uji coba rudal milik Korea Utara. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi pasar keuangan di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Sementara, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menjadi pusat perhatian bagi investor, sebagain investor masih mengekspektasikan kenaikan suku bunga The Fed di bulan Desember mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar