SAVE - Nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat terhadap
dolar AS sebesar 89 poin ke posisi Rp13.453/US$, dibandingkan dengan posisi
perdagangan sebelumnya di Rp13.542/US$.
Dolar AS bergerak melemah terhadap
mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah di tengah ekspektasi pasar terhadap
data tenaga kerja AS versi ADP (Automatic Data Processing) yang kemungkinan
menunjukan jumlah yang lebih sedikit pada September dibandingkan bulan Agustus.
Ekspektasi
tersebut terjadi akibat terkena dampak dari badai yang melanda di sebagian
wilayah Amerika Serikat.
Meski demikian, penguatan yang dialami rupiah relatif
terbatas menyusul adanya komentar dari pejabat Bank Sentral AS mengenai
optimistis dalam menaikan tingkat suku bunga acuan The Fed, kondisi tersebut
dapat mendorong penguatan dolar AS.
Selain itu, Presiden Donald Trump yang
berencana untuk memangkas pajak juga akan memiliki pengaruh penting bagi
pergerakan dolar AS.
Sementara proposal pemangkasan pajak yang diajukan oleh
Trump mendapat dukungan dari partai Republik yang di Congress AS, bahkan
mengusulkan agar pemangkasan tersebut lebih besar termasuk pemangkasan pajak
atas keuntungan investasi (capital gains) dan menghilangkan premi untuk Obama
Care.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar