SAVE - Komite
Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai penurunan suku bunga BI rate pada
kuartal tahun 2016 masih belum mampu mendorong penurunan suku bunga kredit
perbankan di Indonesia. Karena, kebijakan penurunan suku bunga tidak dilakukan
dengan sistem yang baik sehingga kurang memberikan pengaruh.
Hendri Saparini,
Anggota KEIN mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesuai
dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu adanya pendanaan yang
banyak. Oleh karena itu, suku bunga perbakan juga harus rendah agar masyarakat
mudah mengakses pendanaan di perbankan.
Kibijakan menurunkan suku bunga tanpa melalui
sistem tidak akan sustainable atau berkepanjangan dan memberikan pengaruh buruk
terhadap pasar.
Sementara, pada saat Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melakukan
penurunan terhadap BI rate, suku bunga
di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga
mengikuti. Namun, dmpak dari hal tersebut hanya suku bunga deposito yang
menurun sedangkan suku bunga kredit masih belum bergerak.
“Untuk itu kita melakukan
kajian, kita usulkan kepada Presiden untuk memberlakukan dan mendorong adanya
perubahan dalam sistem moneter ini. Jadi kita sudah menyampaikan langkah apa
yang harus dilakukan. Tidak perlu merubah aturan perundangan dan tidak akan
mengintervesni pasar. Hal ini akan dilakukan diskusi lebih dalam untuk memaksimalkan
tujuan kebijakan ini,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar