Selasa, 28 Juni 2016

AKIBAT BREXIT, RUPIAH MENGALAMI VOLATILITAS

SAVE - Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Bank Indonesia menyatakan, pergerakan rupiah yang mengalami volatilitas kemarin merupakan imbas dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, dan bukan karena gejolak di Asia. Meski demikian, ia mengatakan, pengaruh tersebut tidak akan berlangsung lama.

Mirza melihat, meski bursa Asia tidak bermasalah, namun pemerintah dan BI mengaku tetap mewaspadai adanya volitilitas rupiah yang terjadi akhir-akhir ini lantaran Brexit.

“Memang jika kita lihat karena Brexit ada volatilitas sementara, temporer jika menurut BI. Sebab ini lebih ke permasalahan Inggris dan Uni Eropa, bukan Asianya yang bermasalah,” ucapnya, Selasa (28/6/2016).

Jika pergerakan rupiah mengalami volatilitas, maka itu hanya bersifat sementara dan nantinya akan kembali normal seperti biasa dan tekanannya akan kembali menurun.

Sementara, jika melihat pasar keuangan di London, di sana memang terjadi gejolak ekonomi dan sahamnya juga mengalami penurunan tetapi harganya masih terlihat stabil.

“Sebab jika kita lihat pasar keuangan London hanya di perbankan London saja yang menurun cukup banyak namun saham lainnya menurun cukup normal,” tutup Mirza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar