SAVE - Akibat persediaan minyak mentah AS yang mengalami penurunan
membuat harga minyak mencapai posisi tertingginya di tahun 2016 ini. Berdasarkan
dari Reuters, Kamis (9/6/2016),
meningkatnya harga minyak didorong oleh penurunan persediaan minyak mentah AS,
penurunan dolar AS dan adanya permintaan yang kuat.
Pada 00.45 GMT, minyak
mentah yang berjangka Brent diperdagangkan di US$52,70/barel, angka tersebut
mengalami kenaikan 19 sen USD dari posisi penutupan terakhir.
Sedangkan untuk
West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah ini diperdagangkan di posisi
US$51,55/barel atau naik lebih tinggi 32 sen USD.
Energy Information
Administration (EIA) merupakan data dari AS yang menunjukan stok minyak mentah
AS mengalami penurunan sebesar 3,23 juta barel menjadi 532.500.000 barel pada
minggu lalu, hal ini memberikan tanda adanya penurunan mingguan ketiga
berturut-turut.
Di bulan ini dolar AS mengalami penurunan sekitar 2,4% terhadap
beberapa mata uang dunia lainnya, hal ini membuat impor bahan bakar dolar
diperdagangkan untuk sejumlah negara yang menggunakan mata uangnya lebih murah,
ini juga membantu harga minyak.
Selain itu, adanya tanda-tanda kenaikan harga
minyak baru-baru, yang menunjukan Brent reli di 6% dibulan ini dan harga dua
kali lipat sejak Februari ke tertinggi, kemungkinan berlebihan.
Harga minyak
yang berada di sekitar USD50 hingga US$60/barel dinilai masih wajar, jika
fundamental berat baik untuk melawan harga yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar