“Dengan ini saya menyatakan dibuka dan dimulai perdagangan
saham di tahun ini, ucap Jokowi, Senin (4/1/2016).
Ia menjelaskan, perekonomian Indonesia
sepanjang tahun 2015 lalu sangat berat akan tetapi semuanya merupakan tantangan
yang dapat dijalani Indonesia
dengan baik. Tantangan itu menurutnya mengarah kepada sektor keuangan lantaran
banyak hal yang kita hadapi perlambatan ekonomi dunia.
“Ketakutan suku bunga The Fed memang memberikan pengaruh, tapi
ada juga optimisme yang muncul pada tahun kemarin,” katanya.
Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, terus optimis agar
dapat meraih kinerja ekonomi yang lebih baik di tahun ini. Semua langkah juga
harus disambut dengan baik. Di tempat yang sama, Kepala Riset PT NH Korindo Securities
Indonesia Reza Priyambada menturkan, pergerakan IHSG yang mengalami penurunan
ke zona merah di awal tahun dianggap sudah biasa.
Dijelaskannya IHSG pada Desember tahun lalu nampaknya diharuskan bergerak naik. Sebenarnya,
pergerakan indeks global sudah terlihat menurun. “Bawaan dari akhir Desember
kemarin. Harusnya mau ikuti bursa saham global menjelang akhir tahun banyak
yang mengalami penurunan akibat harga minyak turun,” tutur Reza.
Selain itu, bertambahnya kepercayaan investor di tahun ini masih
belum membaik. Sebab kondisi nilai tukar rupiah masih belum stabil terhadap
dolar AS.
“Kalau dalam negeri, obligasi turun, rupiah masih Rp13.800/US$.
Sementara IHSG terkesan dipaksa naik, akhirnya ada momen pasar profit taking pada
awal tahun,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar