Kamis, 21 Januari 2016

AKIBAT PENURUNAN HARGA MINYAK, MATA UANG RUSIA ANJLOK HINGGA KE TINGKAT TERENDAH

SAVE - Nilai tukar mata uang Rusia atau ruble mengalami penurunan hingga ke posisi terendahnya sepanjang zaman. Kemarin Rabu (20/1/2016) waktu Rusia, nilai ruble anjlok 4%, manjadi 82 ruble/US$. Hal ini seiring dengan lesunya ekonomi yang terjadi.

Akibat anjloknya harga minyak yang menembus hingga ke bawah US$27/barel atau terendah sejak September 2003, membuat nilai tukar ruble mengalami penurunan. Pergerakan ruble ini memang sering mengikuti pergerakan harga minyak, lantaran ekonomi Rusia bergantung pada ekspor sektor energi.

Lebih dari 50% porsi ekspor minyak dan gas kepada pendapatan pemerintah Rusia.

Penurunan harga minyak seperti saat ini merupakan bencana bagi Rusia. Anggaran negara tersebut bisa seimbang jika harga minyak berada di US$82/barel.

Penurunan harga minyak juga menyebabkan proyeksi ekonomi Rusia semakin memburuk.

Namun sejumlah petinggi perusahaan di Rusia meyakini bahwa nilai tukar ruble akan kembali membaik.

Akibat penurunan ruble ini membuat harga-harga semakin meningkat. Inflasi sepanjang 2015 mencapai 12,5%, sementara pendapatan masyarakat menurun.

Data statistik resmi menyatakan, sejumlah 20 juta penduduk Rusia atau 14% dari populasi hidup dalam kemiskinan. Jumlah ini meningkat dari 16 juta penduduk di 2014. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar