Hal tersebut terjadi setelah perdagangan saham di bursa di
Tiongkok yang sengaja melakukan devaluasi mata uang yuan. Terjadinya hal
tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang ekonomi China .
Pada penutupan indeks acuan Nikkei mengalami penurunan 2,33%
atau 423,98 poin menjadi 17.767,34, angka tersebut merupakan tingkal terendah
sejak awal Oktober 2015 lalu.
Sementara untuk indeks Topix dari seluruh saham papua utama
ditutup jatuh hingga 2,08% atau 30,90 poin menjadi 1.457,94.
Sebelumnya, bank sentral China ini telah memotong kembali
nilai tukar yuan. Hari ini penurunan yuan merupakan penurunan terbesar sejak
Agustus 2015 lalu.
Hal ini membuat pasar saham China ditutup lewat 30 menit
setelah pasar di buka. Sedangakan pasar saham Asia
satu per satu mulai mengalami penurunan.
Hari ini, Kamis (7/1/2016), People’s Bank of China (PBoC)
telah mematok nilai tukar yuan di posisi 6,5646/US$. Angka tersebut lebih
memburuk 0,51% dari penetapan hari sebelumnya.
Nilai penurunan yaun ini merupakan perubahan terbesar sejak
13 Agustus 2015 lalu. Yaun China
ditutup berada di posisi 6,555/US$, pada Rabu (6/1/2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar