Saat ini tren penurunan harga minyak dunia berada di bawah US$30/barel.
Berarti, komoditas seperti baru bara, kelapa sawit, karet dan lainnya masih
belum mampu untuk mengalami peningkatan.
Perekonomian Indonesia
sangat kuat di komoditas, hal tersebut mengakibatkan penghasilan di komoditas akan
terus merosot sehingga mempengaruhi ekspor.
Untuk mengaktifkan pertumbuhan ekonomi nasioanl dibutuhkan
investasi. Sementara untuk mendatangkan investasi dari luar negeri (foreign direct investment/FDI) merupakan
pekerjaan yang sulit.
Ekonomi luar negeri juga mengalami slowdown, seperti China
yang mengalami pertumbuhan terendah selama 25 tahun terakhir di 6,9%.
Untuk menarik investasi dari luar negeri masuk ke Indonesia tidak
semudah yang dibayangkan. Saat ini, investor kembali ke masa wait and see bagaimana
perkembangan ekonomi di Indonesia
selanjutnya.
Selain itu, dari sisi perpajakan, pemerintah akan mengahadapi
sejumlah tantangan untuk meningkatkan penerimaan pajak. Sebab, dengan kondisi ekonomi
saat ini, penerimaan dari wajib pajak yang sudah rutin pun akan mulai menurun.
Oleh karena itu, Indonesia merupakan perekonomian
yang memiliki banyak tantangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar