Pada saat yang sama, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Surat
Berharga Bank Indonesia (SBBI) untuk pertama kalinya. Hal tersebut merupakan
bagian dari usaha BI agar cadangan devisa semakin kuat dan menahan dolar AS
agar tetap masuk ke Indonesia.
“Ini mampu menarik likuiditas dolar di dalam negeri, dari pada
disimpan di luar negeri, BI juga terus menjaga agar dolar AS tetap berada di
dalam negeri,” ucap Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara.
Dari penerbit SBBI, Mirza berkata kemungkinan juga akan ada
dana segar masuk dari luar negeri . lantaran ini tidak terbatas hanya untuk
investor di Indonesia saja.
“Karena SBBI valas itu bisa dibeli oleh Investor dan bank
dalam negeri, bisa juga investor luar negeri. Jadi investor luar negeri ada
capital inflow,” jelasnya.
Tercatat pada tanggal 15 Desember 2015 SBBI telah
dikeluarkan dengan nominal penawaran US$1,05 miliar, meskipun yang terserap
hanya US$500 juta. Jangka waktu yang ditetapkan yaitu 6 bulan atau jatuh tempo
pada 24 Juni 2016 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar