Padahal, selama 15 tahun Indonesia telah mengalami kemajuan
yang luar biasa. Tingkat kemiskinan berkurang setengah. Selama 10 tahun
terakhir pertumbuhan ekonomi tumbuh berada di 6% dan menjadi anggota G20. Hal ini
menunjukan bahwa Indonesia harus terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Namun
saat ini, Indonesia mengalami perlambatan ekonomi. Ada sekian banyak literatur
bahwa besarnya ketimpangan berkontribusi pada melambannya pertumbuhan ekonomi.
Akibatnya tidak mengejutkan, sebagian besar populasi setiap negara bekerja
kasar dan berpenghasilan rendah," jelasnya, Selasa (8/12/2015).
Rodrigo
berkata, pada saat pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan, mereka
terpengaruh dan menyebabkan ketegangan sosial karena ada ketidakadilan
kesejahteraan. Saat ini koefisien gini ratio Indonesia 0,41%. Sama seperti
Uganda, Pantai Gading, dan masih belum membaik dari India.
"Ketika
kita melihat bukti dari negara tersebut, yang punya ketimpangan tersebut
dibanding negara lain, kemungkinannya sebesar 1,6 kali lebih besar tingkat
konfliknya," tuturnya.
Jadi,
Indonesia harus mampu menciptakan kesejahteraan yang sejajar. Indonesia harus
menjadi negara paling makmur di dunia, itu harapan yang dimiliki Indonesia.
"Tapi
saat ini, kita harus bisa ingat wajah-wajah yang mengajukan permohonan untuk
bisa memiliki peluang maju. Wajah-wajah yang mengajukan permohonan agar tidak
ditinggal atas kemajuan Indonesia," tutup Rodrigo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar