SAVE - Head of Fixed Income Research PT Mandiri Securities Handy Yunianto mengatakan, jika nilai tukar rupiah terus mengalami penurunan hingga tembus lebih dari Rp15.000/US$, maka kemungkinan besar dana asing yang berada di dalam Surat Utang Negara (SUN) akan keluar sebesar Rp12 triliun.
“Kalau penurunan rupiah lebih dari level Rp15.000/US$ hit,
kerugian kurs tidak dapat ditutup,” ungkapnya.
Menurutnya, dana asing yang masuk ke Indonesia melakukan
pembelian surat utang pemerintah periode Oktober hingga November 2015 sebanyak
Rp25 triliun.
“Dana asing yang masuk ke Indonesia sebesar Rp25 triliun,
dan sebagian akan keluar jika rupiah mengalami penurunan melebihi batasan
tersebut. Asing memegang SUN porsinya besar sebanyak 38% dari total
outstanding,” jelas Handy.
Ia berkata, investor asing akan mengeluarkan dananya dari
Indonesia dan menanamkan modalnya di luar negeri sebab walaupun SUN pemerintah
memiliki bunga tinggi namun terhalang oleh penurunan rupiah.
“Yield surat utang di luar negeri lebih tinggi, mereka akan
berinvestasi ke luar negeri jika disini terkena currency lost dari yang dia peroleh.Yield
SUN kita 8,5% akan tetapi jika rupiah menurun ya tidak ada bedanya,” tuturnya.
Menurut Handy, investor asing memasang ekspektasi rupiah
berada di bawah Rp15.000/US$. Jika penurunan rupiah melebihi batasan angka
tersebut, maka mereka terkena kerugian kurs.
“Dari sisi US treasury yield obligasi saat ini sebesar 2,7%
di AS, angka ini melonjak dari posisi sebelumnya di 2,2%. Jika rupiah masih
berada di posisi Rp15.000/US$ itu meraka masih aman, kalau di atas yield yang
diperoleh tidak menarik,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar