SAVE - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan,
saat ini kita perlu mewaspadai adanya sumber risiko global. Lantaran risiko ini
dapat menimbulkan pergerakan modal portofolio global.
Risiko yang pertama yaitu
perbedaan atau divergensi kebijakan moneter di Amerika Serikat dan Eropa,
Jepang dan sebagian besar emerging market.
Dan risiko yang kedua yaitu kejatuhan harga komoditas lanjutan. Hal ini
dianggap penting sebab harga komoditas utama yang mengalami kejatuhan dapat
mempengaruhi harga komoditas lainnya.
Risiko ketiga, berlanjutnya, perlambatan
pertumbuhan ekonomi yang bersifat struktural dan nyaris sebagian basar ekonomi
emerging market disertai sejumlah kerentanan terutama semakin besarnya utang
swasta di beberapa emerging market.
Ketiga risiko global tersebut menjadi salah
satu alasan diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Internasional
Monetary Fund (IMF). Untuk 2016 dan 2017 pertumbuhan ekonomi dunia kemungkinan
akan mengalami penurunan dari 3,4% menjadi 3,2% dan 3,6% menjadi 3,5%.
“Rivisi
ke bawah prospek pertumbuhan ekonomi tersebut terutama berasal dari ekonomi
emerging market yang terus mengalami penurunan yang berkontribusi terhadap 7%
dalam pertumbuhan ekonomi dunia,” jelas Agus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar