SAVE - Pada
kuartal l/2016, keuntungan perusahaan yang berasal dari China mengalami
penurunan sebesar 13,8% dari tahun sebelumnya, meski tingkat penurunan sedikit
mereda dari 2 bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan dari Reuters, Selasa (26/4/2016), pada kuartal pertama total keuntungan
perusahaan China mencapai sebesar 432,3 miliar yuan atau sekitar US$66,56
miliar, sementara pendapatan menurun 3% menjadi 9,95 triliun yuan.
Sementara, keuntungan bagi
perusahaan farmasi dan petrokimia mengalami peningkatan yang cukup besar, dan
keuntungan pada perusahaanbahan bangunan, elektronik serta tembakau anjlok dari
tahun sebelumnya. Selain itu, tercatat kerugian juga dialami oleh perusahaan
batu bara, baja, dan logam.
Data tersebut tidak termasuk penghasilan dari
perusahaan keuangan milik negara. Keuntungan di perusahaan pusat yang di kelola
mengalami penurunan sebesar 13.2% dalam tiga bulan pertama dari tahun
sebelumnya.Pada kuartal pertama penurunan laba pada perusahaan China menurun
secara signifikan dari sebelumnya di 40,9% menjadi 15,8% dalam dua bulan
pertama di tahun ini.
Selain itu, pertumbuhan aset di BUMN China pada kuartal
pertama tidak mengalami perubahan dari periode Januari hingga Februari sebesar
15,6%, sedangkan kewajiban meningkat pada posisi 18,1%, angka tersebut lebih
cepat dibandingkan dengan kenaikan 17,9% dalam dua bulan pertama di tahun 2016
ini.
Saat ini China terus berusaha mendorong untuk merestrukturisasi sektor
milik negara, namun kemajuan ekonomi tersebut justru melambat. Dalam 7 tahun dikuartal
pertama pertumbuhan ekonomi China berada di kecepatan paling lambat. Namun, indikator
dari sektor konsumen, investasi dan pabrik menunjukan tanda-tanda bahwa akan
ada perubahan perlambatan ekonomi China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar