Senin, 30 November 2015

NASIB YUAN MENJADI MATA UANG INTERNASIONAL DITENTUKAN OLEH IMF


SAVE - Hari ini Senin (30/11/2015) Dana Moneter Internasional atau IMF akan menentukan nasib yuan, apakah mata uang negeri tirai bambu ini dapat menjadi mata uang internasional atau justru belum adanya penentuan dari voting.

Mengutip dari Reuters, Senin (30/11/2015), Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, bersama sekitar 20-an pejabat institusi internasional tersebut akan mengadakan perkumpulan di markasnya yang berada di Washington dalam rangka untuk mengambil keputusan penting ini.

Mereka akan membahas apakah yuan pantas masuk kedalam keranjang Special Drawing Rights (SDR) dengan beberapa mata uang internasional lainnya, yaitu dolar AS, euro, yen, dan poundsterling.

Lagarde sendiri juga sudah mendukung yuan untuk masuk ke dalam keranjang bergengsi ini. Namun hingga saat ini masih belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai nasib mata uang China ini. 

Para pengelola kebijakan di IMF terdiri dari para dewan gubernur, yang sebenarnya merupakan para mentri keuangan dan gubernur bank sentral yang negara anggotanya 188.

Selain itu, para dewan gubernur IMF juga menyerahkan haknya kepada dewan eksekutif yang terdiri dari 24 direktur eksekutif. Mereka ini yang akan mengadakan pertemuan bersama Lagarde pada hari Senin waktu setempat.

Dalam pertemuan ini para staf lainnya tidak termasuk dalam pertemuan ini, hanya dapat diikuti oleh para pejabat kelas atas IMF saja. 

Para dewan eksekutif ini, dalam satu tahun bisa menggelar pertemuan hingga 200 kali, biasanya membahas dan mengambil keputusan secara konsensus dibanding voting. Akan tetapi, kali ini voting lah yang akan digunakan dalam mengambil keputusan. 

Mark Sobel adalah pemegang hak voting terbesar, direktur eksekutif IMF dari Amerika yang mewakili pemerintah Obama dengan hak Voting sebesar 17%. 

Secara bersamaan dengan sejumlah segara G7, seperti Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan AS, jika ditotal hak votingnya mencapai 43%. Sementara China yang diwakili mantan pejabat People’s Bank of China, Jin Zhongxia, hanya memiliki hak voting sebesar 3,8%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar