Minggu, 22 November 2015

MARKET UPDATE 23 NOVEMBER 2015

SAVE - Antisipasi yang dilakukan oleh investor terhadap  langkah kebijakan bank sentral AS dan Eropa di bulan depan telah mendorong naiknya bursa di hari Jumat pekan lalu, mengakibatkan euro melemah terhadap dolar. Indeks S&P 500 mencatat minggu terbaiknya selama hampir setahun terakhir, sementara indeks saham Eropa membukukan minggu terkuatnya dalam sebulan.

Harga Treasury AS jatuh, disusul naiknya harga saham yang mengurangi minat terhadap aset aman resiko. Presiden Fed New York William Dudley memperkuat indikasi akan adanya kenaikan suku bunga AS setelah mengatakan The Fed harus “segera” siap untuk menaikkan suku bunga seiring tumbuhnya optimisme para bankir akan potensi rebound pada inflasi dan stabilnya pasar tenaga kerja. Dilain sisi Kepala Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, menawarkan petunjuk terkuat bahwa ECB akan mengungkap langkah-langkah stimulus baru pada pertemuan 3 Desember nanti.

Sementara itu, reli Dow Jones mendekati area 17800, namun waspadai adanya pola shooting star yang memungkinkan memicu terjadinya reversal selama area 17800 tetap utuh.

Pasca serangan mematikan di Paris yang menewaskan 129 orang, sejauh ini dampaknya hanya terbatas saja pada ekonomi Eropa. Sejumlah data ekonomi Eropa pekan ini boleh jadi akan menawarkan tanda-tanda lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi kawasan dengan serangkaian data survey konsumen dan bisnisnya, meskipun perlu diperhatikan bahwa data tersebut diambli sebelum 13 November saat terjadinya insiden mematikan tersebut.

Kondisi pasar saat ini terlihat telah pulih. Namun untuk melihat respon dan juga perkembangan sentimen konsumen secara lengkap kemungkinan baru akan terlihat jelas sebulan kemudian. Data PMI sektor jasa dan manufaktur Eropa akan dirilis di awal pekan ini yang kemungkinan dirilis stabil, dan selanjutnya diikuti rilis data indeks Ifo Jerman pada hari Selasa.

Data sentimen Jerman ini nampaknya tidak terpengaruh oleh skandal emisi yang mengguncang produsen mobil terbesar di Jerman, Volkswagen. Apapun hasil rilis datanya, tampaknya tidak akan mempengaruhi Bank Sentral Eropa dari langkah-langkah stimulus baru pada pertemuan 3 Desember, dengan Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa pihaknya siap untuk bertindak untuk menaikkan inflasi.

Sebaliknya, Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade ketika bersidang pada 15-16 Desember. Pasar saat ini melihat peluang sebesar 72% untuk kenaikan suku bunga The Fed. Dengan akan adanya hari libur Thanksgiving Day pada hari Kamis di AS, maka pasar akan mencermati data rilis kedua PDB-Q3 AS pada Selasa besok yang kemungkinan akan direvisi naik menjadi 2% dari laporan awal 1,5% setelah mencatat ekspansi 3,9% di Q2.




posted by: admin-save-moneychanger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar