Kamis, 26 November 2015

BI: YUAN JADI MATA UANG UTAMA DUNIA MASIH JAUH TAHAPANNYA

SAVE - Dana Moneter Internasional atau IMF berencana akan menetapkan mata uang China, renminbi atau yuan, sebagai mata uang internasional yang kelima. Namun, BI menilai perubahan renminbi yang dijadikan sebagai mata uang dunia masih jauh tahapannya, sehingga tidak terlalu memberikan pengaruh tinggi terhadap Indonesia.   

"Ya wajar, China kan terbesar kedua ekonominya di dunia. Kalau masuk sebagai komponen mata uang dunia itu konsekuensi logis, tapi saya lihatnya sebagai satu fase yang masih lama, karena kalau renminbi masih perlu tahap-tahap yang panjang, ngaruhnya masih lama," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, Kamis (26/11/2015).

Selain itu, Mirza menjelaskan, kurs mata uang China tersebut harus melalui banyak penyesuaian. Terutama perubahan kurs rate dari fix rate menjadi floating rate. Hal ini membuat BI masih belum diharuskan mengambil kebijakan moneter seperti mengumpulkan sejumlah renminbi sebagai cadangan devisa.

"Agar bisa dipakai sebagai cadangan devisa itu harus avaiable dulu di dunia. Kursnya harus diubah dulu ke floating dari fix rate. Makanya China lagi buka pelan-pelan sesuai fundamentalnya agar seperti yen dan dolar," ucapnya.


Beliau melanjutkan, penetapan renminbi sebagai mata uang dunia disambut baik oleh BI. Hal ini mengingat nilai perdagangan Indonesia dan China cukup tinggi.

"China sekarang mulai aktif kasih fasilitas swap ke negara kaya Indonesia. Apalagi ke China ekpor kita ada 13% dari total ekspor, jadi perdagangan bisa dibayar dengan yuan. Tapi itu masih lama," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar