Kamis, 22 Maret 2018

ADANYA POTENSI PERANG DAGANG BIKIN DOLAR AUSTRALIA MELEMAH

SAVE - Pergerakan nilai tukar rupiah tercatat mengalami penguatan saat melawan dolar Australia. Pelemahan dolar Australia ini terjadi seiring adanya potensi perang dagang antara AS dan China yang sudah di depan mata.

Hari ini Kamis (22/3/2018), di pasar spot dolar Australia diperdagangkan di posisi Rp10.637,33. Angka ini menunjukan bahwa rupiah bergerak naik sebesar 0,4% jika dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya.

Laju dolar Australia ini memang tengah berada dalam tekanan, lantaran menyusul rencana AS yang akan membelakukan bea masuk terhadap produk-produk China atas nama perlindungan hak kekayaan intelektual.

China ini merupakan mitra datang utama Australia. Pada tahun 2017 lalu, ekspor Australia ke China mencapai sebesar US$110,4 miliar. Angka ini tembus ke 29,6% dari total ekspor Australia.

Meski rupiah terbilang menguat, namun jika dilihat secara fundamental nampaknya rupiah masih belum mampu untuk bergerak menguat terhadap dolar Australia. Ini terlihat dari setahun terakhir, rupiah melemah sebesar 4,03% terhadap mata uang tersebut.

Arus keluar devisa ke Australia memang tinggi, salah satunya yaitu dari sisi perdagangan. Secara tradisional, neraca perdagangan Indonesia dengan Australia memang defisit.

Untuk itu, perlu adanya upaya yang lebih dalam memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar. Salah satunya dengan melalui pengurangan defisit perdagangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar