Senin, 07 November 2016

MATA UANG MESIR JATUH SEBESAR 48%

SAVEMesir yang mengalami krisi berkepanjangan membuat likuiditasnya menurun. Hanya ada sedikit uang yang beredar di pasaran, terutama setelah investor asing banyak melakukan penarikan dana.

Investor asing memiliki banyak alasan mengapa tidak ingin lagi menyimpan dananya di Mesir. Selain ekonominya yang melambat, konflik di negara sekitar akibat ISIS juga membuat investor tidak mau berinvestasi.

Kondisi tersebut membuat bank sentral setempat memutuskan untuk tidak lagi menahan nilai tukarnya. Kebijakan free float pun diterapkan atas pound Mesir.

Hal ini membuat matauang Mesir langsung anjlok sebesar 48% dalam sehari. Pada hari sebelumnya, saat kebijakan belum diterapkan, 1 dolar AS dihargai 8,8 pound Mesir.

Namun setelah itu, 1 dolar AS mengalami kenaikan menjadi 13 pound Mesir. Berharap akan ada banyak lagi dana asing yang masuk ke Mesir.

Selain itu, Mesir juga saat ini bisa mengambil opsi untuk mendapatkan dana bantuan dari International Monetary Fund (IMF).

Kebijakan nilai tukar valas yang fleksibel ini akan mendorong tingka persaingan Mesir, memperkuat ekspor serta pariwisata, juga menggenjot investasi.

Melambatnya ekonomi Mesir ini terjadi sejak naik tinggi di tahun 2011.

Saat ini Mesir hanya menunggu dana bantuan dari IMF yang telah disepakati Agustus lalu sebesar US$12 miliar atau Rp156 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar