SAVE - Nilai tukar rupiah hari ini diperdagangkan sedikit
menguat 9 poin terhadap dolar AS ke posisi Rp13.324/US$, dibandingkan dengan posisi
perdagangan sebelumnya di Rp13.333/US$.
Pelemahan yang dialami dolar AS ini
seiring dengan terjadinya aksi jual yang dilakukan oleh pelaku pasar yang
merespon negatif atas sikap dovish pejabat The Fed, hal ini menjadi pendorong
penguatan bagi rupiah.
Pejabat The Fed dari negara bagian Dallas menyatakan
bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan memberikan kerugian terhadap ekonomi
AS sedangkan Ketua The Fed Minneapolis mengatakan kenaikan suku bunga AS harus
dilakukan secara berhati-hati.
Selain itu, kondisi geopolitik Korea yang masih memanas
juga ikut memicu terjadinya aksi jual dolar AS.
The Fed juga menyatakan bahwa
laju inflasi AS yang masih tertahan juga menyebabkan aset-aset berdenominasi
dolar AS menjadi kurang diminati untuk diakumulasikan.
Sementara inflasi AS yang
masih tetap bertahan kemungkinan akan membuat The Fed semakin ragu untuk
menaikan suku bunga acuannya. Permintaan terhadap mata uang hard currency yang
bersifat safe haven selain dolar AS, cukup berimbas negatif terhadap dolar AS
dan berdampak positif pada rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar