SAVE - Selama
lima hari berturut-turut harga minyak dunia mengalami kenaikan, didorong oleh
semakin lemahnya kurs dolar AS dan penarikan yang tak terduga dalam minyak
mentah AS serta bensin.
Berdasarkan daru Reuters, Kamis (18/8/2016), pada
perdagangan hari ini harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar 62
sen atau 1,3% menjadi US$49.85/barel setelah mengalami kenaikan tertinggi dalam
lima pekan di posisi US$49,93. Sedangkan untuk harga minyak AS, West Texas
Intermediate (WTI) juga meningkat 21 sen atau 0,5% menjadi US$46,79/barel.
Harga
minyak berjangka telah mengalami kenaikan sebanyak 13% sejak Kamis, setelah
Arab Saudi yang memicu spekulasi bahwa OPEC siap untuk mebekukan kesepakatan
produksi dengan produsen luar kelompok OPEC.
Selain itu, sejumlah pedagang dan
investor telah memperingatkan bahwa minyak mentah berjangka, yang masuk kedalam
wilayah pasar pada awal Agustus setelah jatuh 20% dari posisi tertinggi tahun
ini yang terjadi pada Juni, sedang melakukan pencarian overbought.
Indikator
Relative Strength untuk Brent dekat 65, mendekati posisi overbought 70, dan
untuk WTI berada di 62. Sejak awal bulan ini, kedua benchmark menunjukan
tingkat RSI 30 atau berada di bawah, menunjukan pasar oversold.
Selama tiga
pekan brturut-turut dari produksi tak terduga, stok minyak mentah AS mengalami
penurunan 2,5 juta barel pada pekan lalu, hal ini membuat para analis terkejut
lantaran yang diharapkan memproduksi 522.000 barel.
Selain itu, stok bensin AS
juga menurun 2,7 juta barel, dan indeks Dolar AS tercatat lesu, setelah adanya
keputusan The Fed yang menunda kenaikan suku bunga, menambah kenaikan minyak.
Sementara
Arab Saudi kemungkinan bisa meningkatkan produksi minyak mentah pada Agustus
untuk rekor baru di 10,8-10.900.000 barel setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar