Rabu, 25 Mei 2016

DOLAR AS MENGUAT KE TINGKAT TERTINGGINYA

SAVE - Pada perdagangan kemarin di pasar New York, pergerakan dolarAS mengalami penguatan terhadap euro, ke puncak tertingginya dalam 10 pekan terakhir. Hal ini terjadi lantara adanya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed pada Juni ini.

Menguatnya data penjualan rumah di AS pada April, semakin memperkuat keyakinan The Fed untuk menaikan suku bunganya, bahkan adanya yang memprediksi lebih cepat dari Juni.

Pekan lalu, The Fed memang mengejutkan para investor dengan rencana kenaikan suku bunga acuan pada Juni. Ini membuat bursa saham utama dunia mengalami kenaikan, dan dipimpin oleh saham sektor keuangan. Selain itu, saham teknologi juga mendapat keuntungan dari kenaikan suku bunga acuan ini.

Nilai tukar euro mengalami penurunan 0,7% terhadap dolar menjadi US$1,1136, aatau terendah sejak 16 Maret.

Ekspektasi mengenai kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed ini menjadi penggerak utama bagi dolar AS.

Pada perdagangan kemarin, bursa saham Wall Street juga ditutup naik lebih dari 1%.

Walapun demikian, suku bunga acuan ini dapat memberikan pengaruh negatif bagi pasar saham, namun para pelaku pasar saham melihat danya prospek perbaikan kondisi ekonomi AS.

Sementara kenaikan harga minyak, terjadi karena investor melakukan antisipasi turunnya stok minyak dari AS. Harga minyak jenis Brent naik 0,5% menjadi US$48,61/barel. Dan untuk harga minyak West Texas Intermediate (WTI) meningkat 1,1% menjadi US$48,62/barel.

Akibat penguatan dolar AS ini membuat harga emas mengalami penurunan ke tingkat terendahnya dalam 4 pekan terakhir. Harga spot emas berkurang 1,5% menjadi US$1.229,25/ounce.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar