SAVE - Pergerakan nilai tukar rupiah yang kembali mengalami
pelemahan seiring dengan minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat
rupiah sulit untuk mengimbangi dolar AS yang kembali mencoba bergerak menguat.
Hal
tersebut tentunya akan membuka peluang pelemahan rupiah. Sedangkan sentimen
global lantaran belum adanya perubahan dari BoJ dan Jerome Powell yang terpilih
menjadi kandidat Gubernur The Fed membuat dolar AS menguat.
Pergerakan dolar AS yang
mulai mengalami penguatan dan berbagai sentimen yang dapat kembali menghambat
potensi penguatan rupiah juga perlu diwaspadai.
Nilai tukar rupiah hari ini
diperkirakan akan bergerak di sekitar posisi support Rp13.558/US$ dengan
resisten di Rp13.455/US$.
Sementara pergerakan nilai tukar rupiah berbalik
melemah, di tengah respon positif terhadap rilis GDP Indonesia di kuartal
III-2017 sebesar 5,06%.
Nampaknya rupiah merespons negatif pertumbuhan di angka
tersebut lantaran dinilai masih berada di bawah estimasi 5,13%. Selain itu,
penurunan tingkat suku bunga BI juga dianggap masih belum banyak memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan GDP, di mana angka pertumbuhan tersebut terlihat masih
mengalami perlambatan.
Bahkan, percepatan proyek infrastruktur juga dianggap
masih belum banyak berpengaruh pada pertumbuhan GDP. Kondisi tersebut
menyebabkan nilai tukar rupiah cenderung bergerak melemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar