Jumat, 23 Desember 2016

WAL STREET KEMBALI MENGALAMI KEJATUHAN

SAVEPergerakan bursa saham Wall Street di AS kembali mengalami penurunan akibat terbebani lemahnya saham retail lantaran mundurnya investor dari kenaikan baru-baru ini didukung oleh optimisme bahwa Donald Trump yang merupakan Presiden baru AS akan memperkuat pertumbuhan ekonominya.

Berdasarkan dari Reuters, Jumat (23/12/2016), laju indeks Dow Jones mengalami penurunan sebesar 0,12% menjadi 19.918,88. Indeks S&P 500 turun 0,19% menjadi 2.260,96. Dan indeks Nasdaq Composite berkurang sebesar 0,44% menjadi 5.447,42.

Turunnya saham ritel terjadi setelah CNN memberikan laporan bahwa tim transisi Trump tengah mempertibangkan tarif sebanyak 10% paada impor. Sedangkan sektor konsumer pada indeks S&P 500 menurun sebesar 1,01%, angka tersebut merupakan penurunan terbesar satu hari sejak Oktober.

Selain itu, para investor percaya bahwa kenaikan yang baru-baru ini terjadi kemungkinan yang membuat saham sangat mahal, dan kongres dapat mempermudah atau mencegah belanja infrastruktur atau pemotongan pajak besar yang diusulkan oleh Trump.

Sementara laporan sebelumnya menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, mencetak kinerja terbaik dalam dua tahun. Produksi domestik bruto mengalami peningkatan pada tingkat tahunan sebesar 3,5%.

Dan saham Apple (AAPL.O) mengalami penurunan sebesar 0,66% setelah Nokia (NOKIA.HE) mengatakan telah menggugat pembuatan iPhone ini untuk pelanggaran paten. Saham tersebut menjadi hambatan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar