SAVE - Pergerakan bursa saham Wall Street di AS kembali
mengalami penurunan akibat terbebani lemahnya saham retail lantaran mundurnya
investor dari kenaikan baru-baru ini didukung oleh optimisme bahwa Donald Trump
yang merupakan Presiden baru AS akan memperkuat pertumbuhan ekonominya.
Berdasarkan
dari Reuters, Jumat (23/12/2016), laju
indeks Dow Jones mengalami penurunan sebesar 0,12% menjadi 19.918,88. Indeks S&P
500 turun 0,19% menjadi 2.260,96. Dan indeks Nasdaq Composite berkurang sebesar
0,44% menjadi 5.447,42.
Turunnya saham ritel terjadi setelah CNN memberikan
laporan bahwa tim transisi Trump tengah mempertibangkan tarif sebanyak 10%
paada impor. Sedangkan sektor konsumer pada indeks S&P 500 menurun sebesar
1,01%, angka tersebut merupakan penurunan terbesar satu hari sejak Oktober.
Selain
itu, para investor percaya bahwa kenaikan yang baru-baru ini terjadi kemungkinan
yang membuat saham sangat mahal, dan kongres dapat mempermudah atau mencegah
belanja infrastruktur atau pemotongan pajak besar yang diusulkan oleh Trump.
Sementara
laporan sebelumnya menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih cepat dari
yang diperkirakan pada kuartal ketiga, mencetak kinerja terbaik dalam dua
tahun. Produksi domestik bruto mengalami peningkatan pada tingkat tahunan
sebesar 3,5%.
Dan saham Apple (AAPL.O) mengalami penurunan sebesar 0,66% setelah
Nokia (NOKIA.HE) mengatakan telah menggugat pembuatan iPhone ini untuk
pelanggaran paten. Saham tersebut menjadi hambatan terbesar bagi S&P 500
dan Nasdaq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar