Rabu, 21 Desember 2016

LIBYA KEMBALI MEMBUKA JARINGAN PIPA, HARGA MINYAK DUNIA NAIK

SAVEPergerakan harga minyak dunia mengalami kenaikan meski masih berada di bawah posisi tertingginya, kenaikan ini terjadi setelah adanya pengumuman dari Libya mengenai pembukaan kembali jaringan pipa setelah melakukan blokade selama dua tahun yang berakhir di awal bulan ini.

Berdasarkan dari Reuters, Rabu (21/12/2016), harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan di posisi US$55,35/barel, angka ini mengalami kenaikan sebesar 43 sen atau 0,8%. Sedangkan untuk harga minyak AS meningkat 11 sen menjadi US$52,23/barel.

Harga minyak dunia mengalami kenaikan setelah adanya pernyataan dari Libya mengenai jaringan pipa dari lapangan baratnya yang telah dibuka kembali. Ia berharap untuk menambahkan 270.000 barel/hari atas produksi negara dalam tiga bulan ke depan.

Akibat konflik dan perselisihan politik produksi Libya telah dipotong sebanyak 600.000 barel/hari, angka tersebut jauh di bawah produksi sebelumnya pemberontakan pada 2011 yang mencapai 1,6 juta.

Beberapa bulan terakhir, pasar lebih fokus terhadap keputusan OPEC yang telah setuju untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel/hari.

Selain itu, produsen non-OPEC juga sepakat untuk membatasi produksi. Dan para pedagang berharap persediaan minyak AS dapat menurun dalam beberapa pekan mendatang, meski minyak diperdagangkan dalam kisaran hingga indikasi awal Januari apakah produsen minyak ini masih akan tetap menjalankan janji mereka.

Sementara, kesepakatan yang dilakukan oleh OPEC untuk memotong pasokan tidak termasuk Libya, sehingga produksi bertambahnya minyak dari Libya dapat merusak upaya OPEC untuk mengurangi kelebihan minyak mentah global.

Dan kesepakatan OPEC dan non-OPEC untuk memotong pasokan global di bulan ini telah memberikan dorongan terhadap harga minyak ke posisi tertinggi dalam 17 bulan. Harapannya persediaan minyak mentah AS menunjukan hasil imbang dari 2,4 juta barel dalam pakan sampai 16 Desember.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar