SAVE - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF)
menuturkan, Inggris yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit telah
memberikan pengaruh terhadap proyeksi pertumbuhan global. Belum adanya
kepastian akibat Brexit memaksa IMF memprediksi ekonomi global hanya mampu
tumbuh 3,1% di tahun ini, dan 3,4 di tahun 2017 mendatang.
Angka prediksi
tersebut mengalami penurunan 0,1% untuk masing-masing tahun terhadap IMF World
Economic Outlook April. Kemungkinan Inggis akan menjadi negara maju yang akan
mengalami dampak paling buruk, namun hal tersebut juga akan berdampak kepada
negara-nagara lainnya di Eropa.
IMF juga memprediksi ekonomi Inggris akan tumbuh
di 1,7% tahun ini, atau lebih rendah 0,2% dari yang diperkirakan bulan April
lalu. Sedangkan pada 2017, pertumbuhan ekonomi Inggris diproyeksi akan
mengalami perlambatan 1,3% atau menurun 0,9 poin dari prediksi sebelumnya.
Sebelum
pemungutan suara referendum Brexit pada 23 Juni lalu, IMF telah menjelaskan
bahwa pertumbuhan ekonomi global telah menunjukan tanda-tanda menjanjikan. IMF
sendiri juga sangat meyakini bahwa kekhawatiran terhadap penurunan ekonomi
telah berlalu.
Namun Brexit ini membuat IMF harus merubah semua yang sebelumnya
berniat untuk tidak merubah prospek di tahun ini lantaran kinerja kawasan Eropa
yang lebih baik dari perkiraan mengimbangi pertumbuhan kuartal pertama AS yang
kurang memuaskan. Selain itu, Bank of England juga telah memberikan sinyak akan
mengeluarkankebijakan moneter demi mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sementara
pemerintah Inggris berusaha untuk menekan suku bunga rendah untuk berinfestasi,
untuk mendatangkan kepercayaan. Secara khusus, para pembuat kebijakan di
Inggris dan Uni Eropa menurut IMF akan memainkan peran kunci dalam menekan
ketidakpastian yang bisa memajukan pertumbuhan kerusahan di Eropa dan tempat
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar