SAVE - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat
Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menilai, efek keluarnya Inggris dari Uni
Eropa atau Brexit diperkirakan akan memberikan pengaruh baik bagi Indonesia.
Terjadinya
Brexit ini seharusnya dapat memperkuat nilai tukar rupiah terhadap poundsterling
dan euro. Secara keseluruhan dampak Brexit ini akan membuat mata uang dibeberapa
negara akan berfluktuatif.
“Seharusnya rupiah bisa menguat, lantaran pelemahan
poundsterling dianggap daya tawarnya terhadap nagara lain mengecil, termasuk
Indonesia,” ucap Sasmito, Jumat (1/7/2016).
Pada saat terjadinya transisi
tersebut , baik terhadap poundsterling atau euro akan mengalami pelemahan,
tidak hanya di negara namun juga di negara berkembang. “Mereka pecah,
kemungkinan dua mata uang tersebut melemah. Sebab Eropa berkurang kekuatannya,
jadi seharusnya rupiah menguat terhadap kedua mata uang tersebut,” ucapnya.
Sementara
dari pihaknya masih belum berani memperkirakan berapa persen penguatannya
terhadap rupiah, lantaran BPS masih terlihat adanya dampak fluktuatif. “Transaksi
eceran valas bisa kita lihat nanti karena ini menggambarkan langsung transaksi
di masyarakat kita. Hingga saat ini dampaknya masih fluktuatif dan mixed,”
jelas Sasmito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar