Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan,
neraca transaksi berjalan Indonesia yang masih mengalami defisit membuktikan
bahwa kebutuhan dana di Indonesia masih jauh lebih besar dari tersedianya dana
valuta asing. Oleh karena itu, jika terjadi sesuatu di dunia maka akan berdampak
pada Indonesia.
Ledakan yang terjadi di Brussels kemarin yang langsung
menekan kondisi perekonomian di Eropa, dan membaiknya kondisi perekonomian di
AS, serta harga minyak dunia yang kembali membaik akibat pembatasan produksi
minyak oleh Arab Saudi membuat pergerakan nilai tukar rupiah langsung
berkontraksi.
Meski demikian, Agus menegaskan bahwa pihaknya akan terus
berada di pasar guna memastikan pergerakan nilai tukar rupiah masih tetap berada
di posisi fundamentalnya. Selain itu, nilai tukar rupiah saat ini masih berada
di posisi Rp13.100/US$.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar