SAVE - Pada perdagangan sesi
pagi hari ini, Senin (22/10/2018), bursa saham IHSG diperkirakan akan bergerak
cenderung menguat di sekitar posisi support 5.789 dengan resisten di 5.862.
Meski
sempat mengalami pelemahan dalam 2 hari perdagangan terakhir, laju IHSG
terlihat masih akan mampu bergerak menguat secara mingguan. Pada minggu
kemarin, pergerakan IHSG tercatat menguat sebesar 1,4%.
Kenaikan bursa saham
IHSG di awal pekan, didorong oleh membaiknya Neraca Perdagangan Internasional
Indonesia. Nilai impor tercatat tumbuh 14,18% secara tahunan atau (YoY),
sedangkan ekspor tumbuh 1,7% YoY, sehingga neraca perdagangan Indonesia mampu
mencatat surplus US$227 juta, ini menjadikan surplus perdagangan pertama sejak
Juni 2018.
Membaiknya ekonomi Indonesia tidak didukung oleh kondisi global yang
kondusif. Beberapa sentimen negatif yang mempengaruhi diantaranya yaitu rencana
kenaikan suku bunga acuan The Fed, rilis notulensi rapat (minutes of meeting) the
Fed edisi September 2018, The Fed juga menyatakan masih akan tetap berada pada
jalur kenaikan suku bunga yang hawkish. Hal tersebut berpotensi memperkuat
instrumen mata uang dolar AS dan membuat mata uang negara lain terimbas dan
melemah.
Pergerakan IHSG hari ini masih memiliki potensi untuk bergerak menguat,
pasalnya pada perdagangan kemarin, indeks ditutup di jalur positif, dimana
indeks mengakhiri perdagangan lebih tinggi dari level pembukaanya. Pola
tersebut juga ikut memberikan sinyal pembalikan arah menuju kenaikan.
#moneychangersunterjakartautara
savemoneychanger @ptsavemc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar