SAVE - Belum adanya kepastian
terkait ekonomi global yang bersumber dari perbaikan ekonomi AS dan kenaikan
suku bunga acuan dianggap menjadi salah satu faktor yang membuat nilai tukar
rupiah melemah hingga menembus ke level Rp15.000/US$.
Gubernur Bank Indonesia
(BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa kondisi tersebut bagaikan tiupan angin
kencang yang menyebabkan kondisi perekonomian disuatu negara khususnya negara
berkembang terkena dampaknya.
Namun, kedua faktor tersebut nyatanya bukan
menjadi kekhawatiran utama bagi bank sentral. Untuk itu, Indonesia perlu
melakukan medikal check up.
Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia
maupun laju inflasi masih berada dalam kondisi yang relatif terkendali. Dari
sumber pertumbuhan, dia menilai saat ini sudah semakin bervariasi.
Sementara
lesunya kinerja ekspor yang diiringi dengan kenaikan impor tetap harus diperhatikan
lantaran masih berkaitan dengan transaksi berjalan.Saat ini, transaksi berjalan
juga menjadi perhatian yang ekstra.
#moneychangersunterjakartautara
savemoneychanger @ptsavemc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar