SAVE - Pada perdagangan kemarin, bursa saham Wall Street di
AS berakhir lebih rendah, hal ini dikarenakan investor sedang mengamati kondisi
geopolitik. Kondisi ini seiring dengan dolar AS yang bergerak hingga ke posisi
terendahnya setelah adanya komentar dari Presiden Donald Trumpn terhadap Wall
Street Journal, bahwa mata uang George Washington sudah sangat kuat.
Berdasarkan
dari CNBC, Kamis (13/4/2017), saat ini kondisi geopolitik khususnya di Timur
Tengah semakin memanas. Akibat serangan rudal tomahawk AS ke Suriah pada Jumat
pekan lalu, membuat kekecewaan Rusia. Hal tersebut juga membuat bekas bos
ExxonMobil ini mendapat banyak kritikan dari beberapa pajabat Rusia, dalam
kunjungannya ke Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson ke Moskow pada Rabu
kemarin.
Kemarin, pergerakan indeks Dow Jones ditutup melemah sebesar 59,44 poin
atau 0,29% menjadi 20.591,86. Indeks S&P 500 juga turun 8,85 poin atau 0,38%
ke posisi 2.344,93. Dan indeks Nasdaq berada di posisi 5.836,16, angka ini
mengalami penurunan sebesar 30,61 poin atau 0,52%.
Sementara dolar AS tercatat
mengalami pelemahan terhadap enam mata uang utama yang diperdagangkan turun
0,5% menjadi 100,23. Pelemahan dolar AS terjadi karena adanya komentar Trump
yang mengatakan bahwa dolar USD sudah terlalu kuat, dan lebih memilih jika The
Fed mempertahankan suku bunga rendah.
Pengautan dolar USD ini juga membuat
produk-produk Amerika juga tidak kompetitif di pasar dunia. Ini membuat dolar
USD ditutup lebih rendah terhadap yen Jepang menjadi 109 yen, yang sebelumnya
berada di 108,920 yen. Yen Jepang mengalami kenaikan sebesar 1,8% terhadap USD
selama pekan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar