Selasa, 04 Desember 2018

AKSI PROFIT TAKING BIKIN RUPIAH MELEMAH

SAVE - Setelah selama tiga hari berturut-turut diperdagangkan menguat, pergerakan rupiah terhenti pada perdagangan hari ini, Selasa (4/12/2018). Meski laju rupiah masih berada di bawah Rp14.300/US$.

Berdasarkan dari data Bloomberg, nilai tukar rupiah tercatat mengalami koreksi sebesar 38 poin atau 0,27% menjadi Rp14.282/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di Rp14.244/US$.

Penguatan rupiah dan pelemahan kurs dolar AS terjadi di tengah penantian rapat The Fed, sehingga membuat investor mengambil aksi profit taking atau aksi ambil untung, lantaran akhir-akhir ini nilai tukar rupiah sudah bergerak menguat sebesar 6,48%.

Mengutip dari Reuters, kurs dolar AS masih mengalami pelemahan terhadap enam mata uang utama lainnya akibat imbas menurunnya ketegangan perang dagang antara AS dengan China sehingga permintaan USD sebagai mata uang safe haven menjadi berkurang.

Indeks Dollar bergerak melemah 0,1% terhadap enam mata uang utama ke posisi 96,94. Hal ini membuat yuan China bergerak naik terhadap dolar AS ke level US$6,8631. Greenback kehilangan 0,3% terhadap yen Jepang ke posisi 113,31. Namun dolar AS tercatat masih menguat terhadap pound di posisi US$1,2724, lantaran masih deadlocknya transaksi Brexit.

Sementara saat ini pasar dan analis akan fokus pada kebijakan moneter The Fed yang akan melakukan rapat pada 18 Desember hingga 19 Desember mendatang. Selain itu, pasar memprediksi The Fed kemungkinan akan menaikan suku bunga dengan probabilitas 87%. Sikap Fed yang ralatif hawkish serta kuatnya fundamental ekonomi AS telah memberikan keuntungan terhadap dolar AS sepanjang tahun 2018 ini.

#moneychangersunterjakartautara

savemoneychanger @ptsavemc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar