SAVE - Dampak pengenaan tarif
masuk oleh Presiden AS Donald Trump terhadap perekonomian China nampaknya
sejauh ini hanya bersifat psikologis dalam perang dagang yang masih terus
berlangsung.
Namun, kondisi tersebut kemungkinan akan berubah di tahun mendatang
dan berpotensi untuk menghambat pertumbuhan ekonomi China.
Kekhawatiran akan
perang dagang antara AS dengan China kembali meningkat di tahun ini, saat AS
mengenakan tarif impor terhadap barang-barang China senilai US$250 miliar, dua
pertiga dari defisit barang bilateral di tahun 2017.
Sementara Beijing merespon
dengan menjatuhkan penguatan impornya sendiri senilai US$110 miliar terhadap
produk AS.
Dampak tarif tersebut akan terlihat di tahun depan. Dan berisiko
terhadap perlambatan ekonomi China yang cukup jelas di tahun 2019.
China menjadi
ekonomi terbesar kedua di dunia lantaran didorong oleh manufaktur dan ekspor.
Namun, tantangan juga semakin bertambah karena pertumbuhan global yang
disinkronkan nampaknya akan semakin menurun.
Selain itu, pertumbuhan produk
domestik bruto (PDB) China juga mengalami penurunan hingga lebih dari dua
dekade, Beijing mencoba untuk mengalihkan motor perekonomiannya ke sektor
konsumsi.
#moneychangersunterjakartautara
savemoneychanger @ptsavemc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar