SAVE - Minimnya sentimen positif dari dalam negeri, membuat
pergerakan nilai tukar rupiah balik melemah ke zona merah. Hal ini dikarenakan
adanya pernyataan dari The Fed bahwa inflasi AS harus terus mengalami kenaikan seiring
dengan upah dan mendukung ekspektasi Fed untuk terus menaikan tingkat suku
bunganya. Pernyataan tersebut mendorong laju dolar AS ke posisi tertinggi.
Saat
ini pergerakan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.284//US$, angka ini
turun 2 poin dari posisi perdagangan sebelumnya di Rp13.282/US$.
Mengutip dari
Reuters, Selasa (20/6/2017), Presiden Fed New York William Dubley menyatakan
bahwa pengetatan di pasar tenaga kerja harus ikut mendorong kenaikan inflasi.
Sementara,
pergerakan dolar AS mengalami pengautan hingga menyentuh posisi tertingginya
selama tiga minggu terhadap yen setelah adanya komentar dari Presiden The Fed
New York. Dolar AS mengalami penguatan terhadap enam mata uang utama dunia,
dengan kenaikan 97,609, merupakan posisi tertinggi sejak 30 Mei 2017.
Sedangkan
pada 26 Mei 2017, dolar AS juga bergerak naik ke posisi terkuatnya di 111,775
yen. Dan Euro masih tetap stabil di posisi US$1,1145 EUR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar