Kamis, 15 November 2018

RUPIAH MENGUAT SAAT USD MELEMAH LAWAN EURO DAN POUND

SAVE - Pergerakan kurs dolar AS kembali melanjutkan pelemahannya setelah Inggris dan Uni Eropa menunjukan tanda-tanda kemajuan mengenai kesepakatan Brexit. Hal ini memberikan keuntungan bagi nilai tukar rupiah di pasar spot pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan dari data Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp14.753/US$, angka ini mencatat penguatan sebesar 34 poin atau 0,23% jika dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya di Rp14.786/US$.

Nilai tukar rupiah bergerak menguat lantaran mendapat dorongan dari faktor eksternal, setelah perdana Menteri Inggris Theresa May menenagkan dukungan dari para menteri seniornya untuk mencapai kesepakatan damai atas perceraian dengan Uni Eropa. Ini mendorong mata uang euro bergerak naik 0,8% dan poundsterling Inggris naik 1,2% terhadap dolar AS.

Mengutip dari data Reuters, Kamis (15/11/2018), indeks dollar yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama lainnya bergerak menurun ke posisi 96,97. Hasil ini membuat dolar Australia naik 0,55% ke level US$0,7275, berkat kuatnya data perkerjaan di Negeri Kangguru.

Meski demikian, laju euro dan pound diperdagangkan dalam kisaran yang sempit karena masih adanya dukungan yang kuat bagi dolar AS sebagai mata uang safe haven jika kekhawatiran soal Brexit dan perdagangan global kembali meningkat.

Sementara dolar kemungkinan masih akan tetap kuat hingga akhir tahun didukung oleh fundamental ekonomi AS yang kuat, sikap The Fed yang hawkish, kenaikan upah dan tenaga kerja, serta setatusnya sebagai mata uang safe haven.

#moneychangersunterjakartautara

savemoneychanger @ptsavemc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar