SAVE - Pergerakan kurs dolar AS
kembali melanjutkan pelemahannya setelah Inggris dan Uni Eropa menunjukan
tanda-tanda kemajuan mengenai kesepakatan Brexit. Hal ini memberikan keuntungan
bagi nilai tukar rupiah di pasar spot pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan
dari data Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp14.753/US$, angka ini mencatat
penguatan sebesar 34 poin atau 0,23% jika dibandingkan dengan posisi penutupan
hari sebelumnya di Rp14.786/US$.
Nilai tukar rupiah bergerak menguat lantaran
mendapat dorongan dari faktor eksternal, setelah perdana Menteri Inggris
Theresa May menenagkan dukungan dari para menteri seniornya untuk mencapai
kesepakatan damai atas perceraian dengan Uni Eropa. Ini mendorong mata uang
euro bergerak naik 0,8% dan poundsterling Inggris naik 1,2% terhadap dolar AS.
Mengutip
dari data Reuters, Kamis (15/11/2018), indeks dollar yang mengukur mata uang
greenback terhadap enam mata uang utama lainnya bergerak menurun ke posisi
96,97. Hasil ini membuat dolar Australia naik 0,55% ke level US$0,7275, berkat
kuatnya data perkerjaan di Negeri Kangguru.
Meski demikian, laju euro dan pound diperdagangkan
dalam kisaran yang sempit karena masih adanya dukungan yang kuat bagi dolar AS
sebagai mata uang safe haven jika kekhawatiran soal Brexit dan perdagangan
global kembali meningkat.
Sementara dolar kemungkinan masih akan tetap kuat
hingga akhir tahun didukung oleh fundamental ekonomi AS yang kuat, sikap The
Fed yang hawkish, kenaikan upah dan tenaga kerja, serta setatusnya sebagai mata
uang safe haven.
#moneychangersunterjakartautara
savemoneychanger @ptsavemc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar