SAVE- Pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah
diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun ini.
Nilai tukar dolar AS yang semakin melemah dikarenakan
adanya komentar dari Jerome Powell yang merupakan Gubernur The Fed mengenai perekonomian AS yang memicu penurunan
didalam sektor industri dan juga melemahnya sentimen berbisnis di AS.
Adanya perencanaan The Fed untuk memangkas suku bunga
acuannya pada tahun ini, yang mengakibatkan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah
mata uang dunia akan melemah, termasuk juga dengan rupiah.
Berdasarkan Bloomberg, rupiah tercatat sebagai mata uang
dengan kinerja terbaik kedua di Asia di bawah ringgit Malaysia.
Nilai tukar rupiah yang menguat menjadi persoalan
tersendiri untuk ekspor di Indonesia yang sudah negatif semenjak tahun lalu.
Disebabkan oleh harga produk di pasar global yang menjadi mahal dan juga
rendahnya harga minyak kelapa sawit mentah atau biasa yang disebut crude palm
oil/ CPO yang merupakan andalan ekspor di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar