SAVE - Lembaga moneter internasional atau IMF, telah melakukan
penurunan terhadap prediksi pertumbuhan
ekonomi dunia di tahun ini dari 0,2%
menjadi 3,4%.
Dan di tahun 2017 mendatang, IMF memperkirakan pergerakan
pertumbuhan ekonomi akan berada di 3,6%.
Beberapa risiko telah diperingatkan oleh IMF mengenai kondisi
ekonomi dunia. Ada
beberapa langkah yang dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia keluar jalur.
Setelah krisis keuangan 2008 perbaikan ekonomi juga masih
terus berlanjut. Akan tetapi untuk negara kaya, pertumbuhan tidak bisa meningkat
dan tidak menyeluruh.
Di tahun ini, ada 3 negara maju yang pertumbuhan ekonominya
bisa tumbuh di atas 2% yaitu, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Spanyol.
Pertumbuhan ekonomi Inggris ditahun ini diperkiran masih akan
berada di angka 2,2%.
Sementara sejumlah negara berkembang pertumbuhan ekonominya
diperkirakan masih akan menurun. Seperti Brazil, yang pertumbuhan ekonominya
diperkirakan minus 3,5% di tahun ini, dan 0% di 2017. Hal ini disebabkan karena
belum adanya kepastian kondisi politik akibat korupsi di Petrobas, perusahaan
minyak negeri samba tersebut.
Rusia juga terimbas turunnya harga minyak, ekonominya juga
akan kejatuhan di tahun ini. Lantaran negara ini lebih banyak mengandalkan perekonomiannya
dari ekspor minyak. Dari prediksi IMF, Rusia masih akan lesu.
Sejumlah perekonomian negara eksportir minyak juga akan
mengalami kejatuhan di tahun ini. Besarnya bunga pinjaman dan rendahnya harga
komoditas juga ikut mempengaruhi perekonomian sejumlah negara di Afrika,
seperti Nigeria, dan Angola, yang
merupakan eksportir minyak Afrika Selatan.
Akibat adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan
risiko bunga pinjaman meningkat. Ini yang membuat suku bunga acuan di sejumlah
negara mengalami kenaikan dan berimbas pada kenaikan bunga kredit perbankan.
Di tahun ini perekonomian China juga akan mengalami
perlambatan. Kondisi ini akan berdampak pada menurunnya harga komoditas,
lantaran menurunnya permintaan dari China. Dan diperkirakan akan tumbuh
di 6,3% dan 6% di 2017.
Selain itu, bank sentral AS yang berencana akan menaikan
suku bunganya di tahun ini juga menjadi risiko di sejumlah negara. Sebab kenaikan
ini dapat memperkuat dolar AS.