SAVE - Seluruh pasar keuangan di dunia termasuk Indonesia, tengah
menunggu keputusan bank sentral AS yang akan menentukan arah suku bunganya. Kabarnya,
suku bunga The Fed akan dinaikan pada bulan Desember ini.
Chairman of Indosurya Group Surya Effendi menilai, saat ini
para pelaku pasar sudah mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga The Fed.
"Fed discounted sudah antisipasi," ucapnya,
Senin (7/12/2015).
Menurutnya, pasar modal
Indonesia kemungkinan masih akan bergerak membaik. Dan naiknya suku bunga The
Fed akan memberikan kepastian investor terhadap pasar modal.
"Kami sih positif karena program pemerintah
sudah jelas, infrastruktur bagus, fundamental cukup bagus dan semua pada komit,
kami tetep positif," kata Surya.
Di sisi lain, beliau
menuturkan, saat ini kondisi pasar modal Indonesia cukup kuat untuk menghadapi
berbagai tekanan. Di tahun mendatang, program pemerintah di bidang
infrastruktur yang cukup agresif akan mendorong pasar modal Indonesia agar
kembali meningkat.
"Domestik market cukup
kuat. Sampai akhir tahun sudah rock bottom tinggal naikin lagi saja, tahun
depan makin baik. The Fed naikkan bertahap karena di China belum terlalu bullish, saya lihat program Indonesia dengan pemerintah sekarang
baik," jelasnya.
Surya berkata, secara group,
pihaknya fokus memenuhi kebutuhan para UKM. Sektor UKM ini dinilai tahan
terhadap guncangan krisis global.
"Indosurya fokus ke
UKM, yang tahan banting di semua zaman, 2030 apalagi Indonesia bisa menjadi
ke-4 ekonomi dunia, jadi masih baik, fokus UKM, produktif. Bisnis usaha market
UKM cukup besar, kami galakkan teknologi yang bisa jangkau lebih banyak
lagi," ucap Surya.
Oleh karena itu, ia sangat
mendukung rencana OJK dan BEI untuk mengembangkan papan khusus UKM di pasar
modal.
"Kita mendukung betul dengan adanya papan
UKM, kami sangat bergembira, banyak juga investor yang belum ngerti,"
imbuhnya.